http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :

Komunitas BABUJU Releas-kan LPJ Kegiatan Seni & Budaya Mbojo 2012

Ditulis Pada Hari Minggu, 24 Februari 2013 | Oleh: Babuju.com


LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ) KEGIATAN
PAGELARAN POTENSI SENI DAN BUDAYA DANA MBOJO 2012
Anjungan NTB TMII & Gedung Pemuda, DPD I KNPI Bali
15 & 20 September 2012

Oleh : KOMUNITAS BABUJU



Bismillahirahmanirrahim


A.    LATARBELAKANG
Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pernah menyatakan bahwa “Bangsa yang besar adalah Bangsa yang Menghargai dan Menghormati Sejarah”, pernyataan ini menjadi penting untuk dipahami sekaligus disadari sebab, tidak sedikit bangsa di dunia maupun di Indonesia ini yang menyesali diri akibat kehilangan identitas sejarah dan Budaya nya. Selain itu, terkait persoalan sejarah serta budaya tersebut, ketegangan cenderung terjadi  menghiasi berbagai sisi kehidupan.

CAGUB KOK POLIGAMI ?

Ditulis Pada Hari Rabu, 13 Februari 2013 | Oleh: Babuju.com

Oleh : PAOX IBEN MUDHAFFAR





Memprihatinkan. Hanya kata itu yang sanggup saya ucapkan ketika sebagian besar calon gubernur NTB, termasuk incumbent--disinyalir melakukan praktik Poligami. Bahkan salah seorang calon disinyalir memiliki istri lebih dari dua. Jikapun ada calon yang tidak berpoligami, namun diinternl partai pengusungnya, para kader partai ini –sebagaimana dikemukakan sang pendiri diberbagai media--sering diasumsikan sebagai orang-orang yang pro-poligami. Memang ada yang salah dengan Poligami? 

STOP SAMPAH VISUAL DALAM POLITIK

Ditulis Pada Hari Selasa, 12 Februari 2013 | Oleh: Babuju.com

Paox Iben
STOP SAMPAH VISUAL DALAM POLITIK

Oleh: Paox Iben




Menjelang Pemilukada begini saya selalu sedih. Sebab pasti akan bertebaran gambar-gambar calon Gubernur/Bupati, Walikota diberbagai tempat, lengkap dengan atribut Partai, janji-janji 'kentut', dan seterusnya, untuk memperkuat “Pencitraan diri”nya sebagai yang paling perkasa. Itulah yang disebut oleh Bourdieu sebagai Symbolic Capital atau modal simbolik. 

Sanggar ‘Bumi Paranaka’ Di Lepas Oleh Kadis Budpar NTB Untuk Menjadi Duta ‘Mbojo Festival’

Ditulis Pada Hari Selasa, 11 September 2012 | Oleh: Babuju.com


Suasana Pertemuan Sanggar 'Bumi Paranaka' BABUJU dengan Kadis Budpar NTB

BABUJU Report,- 18 orang anggota Sanggar ‘Bumi Paranaka’ Komunitas BABUJU yang sedang menuju Jakarta guna mengisi dan memeriahkan kegiatan ‘Pagelaran Potensi Seni & Budaya Bima 2012’ di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, singgah beberapa saat di Mataram untuk menghadiri Undangan Kadis Budpar NTB sekaligus melepas Tim Kegiatan pada selasa siang (11/9) tadi. 

Kadis Budpar NTB, H. Lalu Gita Aryadi ditemani oleh Kabid Kebudayaan Budpar NTB, Drs Faisal, menerima rombongan Sanggar ‘Bumi Paranaka’ Komunitas BABUJU diruang rapat Kantor Budpar NTB. Pada kesempatan tersebut, Lalu Gita, memberi apresiasi terhadap gagasan dan gerak cerdas Komunitas BABUJU dalam rangka melestarikan Seni dan Budaya Bima itu sendiri. “Saya Bangga dengan kawan-kawan BABUJU yang berupaya melalui kegiatan seperti ini” Ungkapnya.

Koordinator BABUJU & Kadis Budpar NTB
Pada kesempatan tersebut, Lalu Gita, menjelaskan rencana kegiatan ‘Mbojo Festival’ di Bima pada akhir September ini. Dan mengharap, Komunitas BABUJU menjadi garda terdepan dalam mempromosikan dan mendorong gerakan sadar budaya. sehingga pada kesempatan itu pula, Sanggar ‘Bumi Paranaka’ di Nobatkan sebagai ‘Duta Mbojo Festival 2012’ dan disaksikan oleh Kabid Kebudayaan, Drs Faisal. “Sebagai wujud rasa bangga dan apresiasi saya, atas nama institusi, saya Nobatkan Sanggar ‘Bumi Paranaka’ Komunitas BABUJU dan Civitas BABUJU sebagai ‘Duta Festival Mbojo 2012’ dan akan dimasukan sebagai Panitia Kemitraan Kegiatan yang dimaksud” tegas Kadis Budpar NTB yang disambut tepuk tangan.

Akhir dari pertemuan tersebut, secara resmi, Kadis Budpar NTB mewakili Pemerintah propinsi NTB, melepas rombongan Sanggar ‘Bumi Paranaka’ Komunitas BABUJU dalam mengikuti dan mengisi kegiatan ‘Pagelaran Potensi Seni dan Budaya Bima 2012’ di TMII Jakarta pada 15 September 2012.

Rombongan ‘Pagelaran Seni Dan Budaya Bima 2012’ Di Berangkatkan Dari Markas Komunitas BABUJU


Kesibukan nampak sebelum diberangkatkan

BABUJU Report,- Setelah bergelut dengan tahap latihan dan penyesuaian selama 3 bulan, 18 orang Anggota Civitas BABUJU yang tergabung dalam Sanggar  ‘Bumi Paranaka’ Komunitas BABUJU diberangkatkan sore ini (10/9) dengan menggunakan PO Surabaya Indah hingga Mataram.  Di Mataram sendiri, Rombongan akan dilepas oleh Kadis Budpar NTB, H. Lalu Gita Aryadi, menuju Jakarta (12/9)

Keberangkatan civitas BABUJU dalam rangka mengisi prosesing kegiatan ‘Gelar Potensi Seni & Budaya Bima 2012’ di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada hari sabtu mendatang (15/9). Kegiatan yang digagas bersama para Generasi Muda Bima yang tergabung Dalam SaveBim@, FOKKA, KMBJ, HMBT, BOM-BJ, GAMBO, KMBSD, IMBI dan IMBI perlu diapresiasi oleh seluruh pihak.

Rifaid, Ketua Rombongan pemberangkatan menyatakan bahwa Dana untuk memberangkatkan Peserta ini berasal dari hasil penjualan stiker kegiatan, dana pribadi serta dukungan dari beberapa orang yang peduli dengan pelestarian seni dan Budaya Bima. “Kami berangkat tanpa dukungan dana dari pemerintah Kab maupun Kota Bima, kami pun harus maklum karena kegiatan ini tidak direncanakan dalam program dari tahun sebelumnya. Sehingga kami harus menjual stiker dan dari patungan teman-teman peserta yang berangkat sebanyak Rp 200.000 per orang” ungkapnya di Markas BABUJU.

Koordinator Kegiatan di Jakarta, Abhym dari SaveBima menyatakan bahwa kegiatan yang sedang dikawal oleh generasi Muda Bima yang saat ini berdomisili di Jakarta, Tangerang dan Bekasi merupakan  kegiatan Bersama, namun pembagian fungsi dan tugaslah yang membedakannya. “Komunitas BABUJU menjadi pengisi 80 porsen acara, sedang Panitia Jakarta menyiapkan tempat dan melakukan promosi kegiatan. Namun sesungguhnya, ini adalah kegiatan masyarakat Bima secara keseluruhan” ujarnya via seluler.

Ditanya terkait anggaran kegiatan, Abhym menjelaskan bahwa dana kegiatan sebesar ini yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta adalah dari sumbangan para donator yang peduli dengan Bima, khususnya terkait pelestarian seni dan Budaya. “Kami mendapatkan dana sealakadarnya dari para sesepuh Bima di Jakarta, masyarakat Bima yang peduli tentang Budaya Bima serta dari beberapa Donatur yang memang Cinta dengan seni dan Budaya Bima. Dan kami generasi Bima yang ada di Jakarta bangga bisa menyelenggarakan kegiatan ini di TMII secara besar-besaran” ujarnya.

Koordinator Komunitas BABUJU, Julhaidin SE menjelaskan bahwa kegiatan yang dirintis bersama ini merupakan kegiatan perdana Sanggar ‘Bumi Paranaka’ Komunitas BABUJU dengan kekuatan personil 18 orang dan akan menampilkan 9 item Gelar seni dan Budaya. “Dengan cara ini kami menyatu dan dengan cara inipula kami berkontribusi untuk mempromosikan potensi seni dan budaya tanah kelahiran (Bima) kepada masyarakat luar Bima” Ungkapnya via seluler dari Mataram.

Rombongan diberangkatkan dari Markas Komunitas BABUJU, Jalan Gatot Soebroto Sadia I Kota Bima, dengan menggunakan Bus Surabaya Indah menuju Mataram, di Mataram, Rombongan akan menaiki Bus Safari Dharma Raya pada hari selasa Sore (11/9) setelah dilepas oleh H. Lalu Gita Aryadi, Kadis Budpar NTB sebagai Duta Budaya dalam rangka mempromosikan juga Event “Mbojo Festival” pada akhir September mendatang. “Jika tidak ada halangan, Rombongan akan tiba di TMII Jakarta pada hari kamis (13/9) siang hari dan direncanakan tampil pada hari sabtu (15/9) mulai pukul 14.00 hingga 23.00 WIB” Jelas Rifaid.

Tim Pentas Seni & Budaya Bima 2012 Komunitas BABUJU Di Karantina sebelum diberangkatkan.

Ditulis Pada Hari Sabtu, 08 September 2012 | Oleh: Babuju.com

Peserta mengikuti Meditasi tiap malam selama proses Karantina
BABUJU Report,- Komunitas BABUJU mengadakan kegiatan Karantina bagi Tim Pentas Seni & Budaya Bima 2012 yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 september di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dan tanggal 20 September di Gedung DPD KNPI Propinsi Bali. Karantina tersebut direncanakan selama 5 hari sejak hari minggu kemarin (2/9).

18 orang anggota Tim yang tergabung dalam Sanggar ‘Bumi Paranaka’ Komunitas BABUJU mulai masuk Karantina sejak minggu sore. Villa KOSAMBO Kelurahan Mande menjadi Lokasi Karantina. Tujuan dari kegiatan ini adalah memantapkan seluruh persiapan yang akan ditampilkan oleh Tim di kegiatan nanti. Mulai dari Teater Kolosal dan Monolog, Tari Rimpu, Kareku Kandei, Biola, music tradisional Bima Kolaborasi, Muna Tembe, Pameran Foto “Bima Dalam Bingkai”, Gambo serta Biola.

Koordinator Kegiatan, Arif Budiman menyatakan bahwa Karantina Tim ini dimaksudkan untuk menggodok mental, jiwa kebersamaan, serta raga mereka sebelum mereka pentas nanti. “Selama 5 hari mereka telah disiapkan jadwal dan dari 24 jam, hanya 4 jam waktu mereka untuk tidur” ungkapnya d Villa KOSAMBO. Karantina Tim Berakhir kemarin hari jumaat Pagi (7/9).

Lebih Lanjut Arif menyatakan bahwa, Civitas BABUJU 18 orang sebagai Duta Seni dan Budaya Bima ini siap lahir Bathin untuk tampil di Panggung Anjungan NTB, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta Gedung Pemuda, DPD I KNPI Propinsi Bali. “Insyaallah, Mereka Siap tampil” Pungkasnya.

Istana Kesultanan Bima, Hadiri FKN VIII Di Bau-Bau

Ditulis Pada Hari Selasa, 04 September 2012 | Oleh: Babuju.com

Tari Lenggo Mone
BABUJU Report,- 36 Orang yang tergabung dalam Rombongan Istana Kesultanan Bima, hari kamis yang lalu (30/8) tiba di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Rombongan yang dipimpin oleh Kadisbudpar Kab Bima, H. Nurdin, SH dan 'Ruma Pertiga' Kesultanan Bima DR. Hj.ST. Maryam Binti Sultan M. Salahuddin, akan menghadiri kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) VIII, 1 - 5 September 2012.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima H. Nurdin SH mengungkapkan, "Event akbar kerajaan Nusantara ini akan berlangsung tanggal 1 sampai dengan 5 September 2012 dan dipusatkan di Kompleks Kesultanan Buton Bau Bau". ungkapnya dalam Releas yang diterima oleh BABUJU Report.

Masih menurut Nurdin, sebanyak 36 orang yang merupakan duta Istana Kesultanan Bima akan ikut serta pada sejumlah kegiatan antara lain: Pameran Benda Pusaka, Festival Makanan (food) Keraton, Kirab Prajurit Keraton, Kesenian Klasik, Peragaan Busana Kraton dan Dialog/Musyawarah Raja dan Sultan se-Nusantara.

Nurdin mengungkapkan bahwa dalam ajang bergengsi wilayah kesultanan dan Kerajaan se-Indonesia ini, Bima akan memamerkan Benda Pusaka yang belum pernah keluar selama ini. "Kesultanan Bima akan menampilkan tarian klasik istana dan memamerkan foto benda-benda pusaka seperti Keris Samparaja, La Nggunti Rante dan sejumlah koleksi pusaka lainnya".

Selain Kerajaan Bima, sejumlah kerajaan menyatakan keikut sertaan pada FKN di Bau Bau ini, dan sampai dengan H -2 telah hadir 42 kesultanan dari berbagai daerah di tanah air. Prosesi acara akan diawali Pesta adat penyambutan dalam "welcome dinner" dilaksanakan pada tanggal 1 September jam 19.00 Wit di baruga keraton Walio Kota Bau Bau.

Hari Jumat yang lalu (31/8) rombongan kabupaten Bima tiba di Bandara Beto Ambari dan disambut kalungan bunga dari Sekda kota Bau Bau kepada Ruma Partiga Kesultana Bima DR. Hj. ST Maryam. Setelah penyambutan, Jumat Malam (31/8) dilanjutkan silaturahmi dengan warga Bima di Bau Bau.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan FKN ini menghabiskan anggaran yang tidak sedikit, saat di Palembang, Kab Bima mengalokasikan Dana Rp 300 juta untuk kegiatan FKN, demikian juga pada tahun ini yang diselenggarakan di Bau-Bau. Semoga memiliki manfaat dan dirasakan oleh seluruh rakyat Bima sebagai Daerah Kesultanan dan salah satu Daerah yang dinobatkan sebagai 'Keraton' dari 3 Keraton yang ada di Indonesia.

BABUJU & KOSAMBO Rehab Musholah Eks Penderita Kusta Panda

(Foto Besar) Musholah sedang mulai direhab, (Foto Kecil) Musholah belum direhab.
BABUJU Report,- Fokus kegiatan Divisi kemanusiaan Komunitas BABUJU kini pada pertengahan tahun ini adalah melakukan Rehab Musholah Penderita Kusta yang ada di Panda. Pelaksanaan dimulai sejak hari minggu yang lalu (26/8) hingga jumat kemarin (31/8).

Kegiatan Merehab Musholah ini merupakan kegiatan sosial dengan dana bersumber dari sumbangan amal dari KOSAMBO (Komunitas Salaja Mbojo), Musik Amal Yuankcafe, serta beberapa Donatur Luar Daerah Bima yang Prihatin terhadap kondisi dan keadaan Musholah warga eks penderita Kusta panda yang notabene dibangun diatas tanah Pemerintah daerah Kabupaten Bima. Dari itu terkumpul dana Rp 10.300.000.

Ardy, Koordinator Penanganan Fisik Divisi Kemanusiaan Komunitas BABUJU sekaligus pelaksana Kegiatan Rehab Musholah menyatakan bahwa rehab Musholah ini adalah kerja swadaya dan kerja Gotongroyong dari Civitas BABUJU, Warga Eks Penderita Kusta serta Relawan KOSAMBO. “Ini Kerja Sosial dan bersifat Gotong Rotong, Dananya pun dari sumbangan berbagai Donatur yang prihatin dengan kondisi Musholah ini” Ungkapnya dilokasi Kerja.

Masih menurut Ardy, bahwa Pemukiman eks Penderita Kusta kabupaten Bima ini berada diatas tanah pemerintah seluas kurang lebih 3 hektar. Terdapat 14 rumah tinggal dari papan yang direhab terakhir kali 18 tahun yang lalu, juga terdapat RSUD Kusta Kab Bima yang sudah tidak terpakai sejak tahun 2006. “Mereka ini saudara kita juga yang terkucilkan akibat stigma penyakit yang pernah mereka derita beberapa waktu yang lalu” pungkasnya.

Ir, H. Sutarman, MM selaku Pembina KOSAMBO (Komunitas Salaja Mbojo) yang mendorong dan membiayai penuh Rehab Total Musholah Eks Penderita Kusta ini beberapa waktu yang lalu menyayangkan kurang perhatiannya pemerintah dan memperhatikan kalayakan hidup mereka. “mereka ini manusia seperti kita yang juga wajib mendapatkan penghidupan yang layak, minimal perdayakan mereka dengan berbagai program sehingga mereka bisa mandiri dan tidak hidup seperti ini” Ungkapnya.

Menurut keterangan warga eks penderita kusta, hanya di Musholah itulah, warga mengungsi dari banjir kiriman yang melanda tiap tahun, dari angin kencang serta bila rumah mereka sedang bocor akibat hujan. Musholah tersebut setiap jumat selalu ‘hidup’ begitu juga tiap magrib. Namun sejak 2 tahun ini, Musholah tersebut enggan dimasuki karena kayu penyangga atap sudah rapuh dan hampir rubuh. 

Komunitas BABUJU mencoba melakukan berbagai upaya pendampingan serta membantu perbaikan Musholah yang menjadi bangunan Multiguna bersebelahan dengan RSUD Kusta yang sudah 6 tahun tak berpenghuni. Tanggungjawab pemerintah melalui Dinsos serta Dinkes belum nampak untuk menata Warga yang tercatat sebagai penduduk Kabupaten Bima ini. Padahal tiap suksesi politik, mulai dari Pilkades hingga Pilpres, suara mereka pun turut andil dalam hingar bingar politik, namun setelahnya, Wallahualam.

Kegigihan Syamsudin Ismail Membangun Jembatan Gantung

Syamsuddin Ismail dengan Jembatan Gantung yang dibuatnya dari Dana Pribadinya
BABUJU Report,- Demi untuk kepentingan masyarakat, Syamsuddin Ismail, membangun jembatan gantung penghubung antara Kelurahan Manggemaci dengan jalan Danatraha seorang diri. Pembangunan jembatan yang dimulainya sejak Juli 2011 lalu itu, kini telah dinikmati warga. Bagaimana kisah perjuangannya? Berikut rangkumanTaman Firdaus.

Jembatan gantung yang dibangun oleh pemerintah dihantam banjir bandang yang melanda lokasi itu. Praktis, warga kesulitan karena tidak ada lagi akses jalan yang bisa dilalui sebagai ‘jalan tol’. Kesulitan masyarakat itu terus berlangsung, tidak ada yang berinisiatif membenahinya. Tidak hanya itu. Jembatan itu juga menjadi tumpuan harapan warga saat membawa jenazah ke pekuburan yang berada di seberang sungai.

Bisa dibayangkan bagaimana repotnya mengusung mayat tanpa jalur alternative itu. Ada satu sosok yang merasakan keresahan batin warga itu. Dia adalah Syamsuddin Ismail. Panggilan jiwa untuk membantu sesama memenuhi dadanya. Dia merasa tertarik hatinya untuk membangun jembatan tradisional, rencana itu telah diutarakannya kepada masyarakat sekitar. Masyarakat menolaknya dengan dalih akan ada proyek dari pemerintah untuk membangun jembatan gantung yang baru.

Rupanya, menunggu proyek ‘plat merah’ itu sesuatu yang tidak pasti. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa ide Syamsuddin hanya akal-akalan saja. Namun, Syamsuddin tetap bersikukuh dengan misi sucinya untuk membangun jembatan gantung tersebut. Sedikit demi sedikit, Syamsuddin mengumpulkan bahan menggunakan uang pribadi. Bahkan, kayu penyangga dan sebagainya, Syamsuddin rela menebang pohon jati di kebunnya.

Pekerjaan itu dimulainya dengan membentangkan kawat besar sebagai penyangga. Itu dilakukan seorang diri, tanpa bantuan siapapun. Meski solo run, itu tidak menyurutkannya semangatnya membangun jembatan gantung. Setelah kawat penyangga dipasang, dia mulai mencari kayu tiang. Dia mampu menemukan sisa kayu tiang listrik (kayu ulin) sebelum diganti dengan baja seperti saat ini. “Dulu tiang liatrik menggunakan kayu, saya cari kayu itu sampai dapat, atas pertolongan Allah saya menemukannya,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Kamis.

Setelah menancap tiang dan dirasakan kuat, barulah Syamsuddin merakit kayu penyangga lainnya yang digunakan sebagai alas dan beberapa tiang dalam jembatan itu. Selama membangun jembatan seorang diri, dia mengaku kewalahan karena sangat sulit untuk mendapatkan bantuan dana. Namun, ketulusan hatinya untuk kepentingan bersama, mengalahkan segalanya.

Syamsuddin kembali menjual beberapa ekor ternaknya untuk kebutuhan jembatan tersebut. Melalui anggaran seadanya hasil penjualan ternak, Syamsuddin kembali merakit jembatan itu hingga semua bahan yang dipergunakan kembali habis. Di tengah pekerjaannya merakit jembatan seorang diri Syamsuddin kekurangan kawat pengait.

Nah, dia mendatangi Wakil Wali (Wawali) Kota Bima, H. A. Rahman, SE, sambil membawa contoh kawat tersebut. Saat berjumpa Wawali, Syamsuddin mengutarakan perihal yang sedang dilakukannya saat ini. Wawali sangat mengaguminya dan berjanji akan membantunya sambil berkata “Kalau datang minta barang seperti kawat ini sama saya, saya akan membantu. Tapi kalau minta uang, saya tidak punya,” ujarnya mengutip Wawali.

Mendengar itu, Syamsuddin bukan main gembiranya. Dia pun membatin. “Ternyata saat saya membutuhkan keperluan untuk umat, rupanya ada saja dermawan yang membantu”. Karena pembangunan jembatan itu masih terhalang, Syamsuddin mencoba mendatangi kembali Wawali untuk menagih janji yang pernah membuat hatinya senang. Dia mengaku selama mendatangi Wawali ibarat seorang pengemis yang keluar-masuk rumah maupun kantor tanpa sepeserpun yang diperoleh.

Karena tidak mendapatkan bantuan yang dijanjikan, Syamsuddin sedikit kecewa. Namun, tidak pernah mengurunkan niatnya melanjutkan pembangunan jembatan tersebut. Semangatnya makin bertambah setelah mendapat dukungan dari keluarganya. Untuk mendapatkan kawat penyangga, Syamsuddin mengumpulkan uang sedikit-demi sedikit dan akhirnya bisa membeli kawat yang dimaksud. “Kalau dihitung-hitung pembangunan jembatan itu anggarannya sama dengan membangun rumah permanen yang besar, tapi saya tidak pernah memikirkan itu, yang penting bagi saya ada amal jariyah yang saya bawa kembali saat menghadap Allah nanti,” ujarnya.

Pembangunan jembatan sekitar satu tahun itu akhirnya rampung. Kegembiraan Syamsudin tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Itu membuktikan bahwa keikhlasan dan tujuan mulia pasti akan menemukan momentumnya mewujud nyata. Hasil kerja keras telah menampakkan bukti. Dia menamakannya jembatan ‘Sirathal Mustagfirin’.

Jembatan tradisional itu tidak kalah kualitasnya dengan jembatan gantung yang dibuat oleh pemerintah pada umumnya. Seperti jembatan gantung sebelumnya, apabila dipakai untuk jalan akan berayun atau oleng ke kiri-kanan. Tetapi, tidak pada jembatan karya agung (masterpiece) yang dibangun Syamsuddin. Sama sekali tidak oleng dan goyang. Jembatan itu saat ini sudah digunakan masyarakat, termasuk yang ingin ke pekuburan atau mengantar jenazah yang letaknya di seberang sungai.

Walaupun jembatan itu sudah digunakan oleh pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor, keinginan Syamsuddin menyempurnakan jembatan itu masih banyak. Salahsatunya dengan membangun atap untuk memertahankan kayu-kayu penyangga agar tidak mudah lapuk dari air hujan. Saat ini, Syamsudin sedang menyiapkan dana untuk membangun atap jembatan. Ada satu harapannya, dia menginginkan agar jembatan itu bisa diresmikan oleh Wali Kota Bima, HM. Qurais.

Sumber Link: http://www.bimakini.com/index.php/sosbud/item/2135-kegigihan-syamsudin-ismail-membangun-jembatan-gantung

Komunitas BABUJU Dalam Video

Berita Terpopuler


Trauma Hearing Komunitas BABUJU, 2 - 30 Mei 2012 di Lambu Kabupaten Bima

Komunitas BABUJU

Komunitas BABUJU

Pesan Layanan Komunitas BABUJU
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.