BABUJU Report,- Aborsi
di Bima kini mengemuka kembali, menjadi pembicaraan hangat warga, menjadi
pelengkap saat berbuka puasa dan diwaktu sepulang Taraweh. Hal ini terjadi semenjak
penemuan janin bayi yang terbngkus plastic dalam keadaan yang sudah tak
bernyawa di belakang rumah salah seorang Warga Desa Tumpu kecamatan Bolo
kabupaten Bima, Senin tengah malam kemarin (31/1).
Diduga, janin yang sudah berusia delapan bulan dalam
kandungan tersebut adalah hasil hubungan gelap dua oknum remaja. Aborsi menjadi
jalan terakhir pasca berbagai cara tidak dapat mereka lalui. Kedua pelaku
aborsi diketahui pasti mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di salah satu
PTS di Kabupaten Bima. Diketahui pula bahwa perempuan yang diduga sebagai
pelaku berinisial Nh, asal Dusun Sanggari Desa Mbawa Kecamatan Donggo serta pelaku
laki-laki berinisial Rd, asal Flores NTT.
Hal ini dipastikan setelah Polsek Bolo melakukan pemeriksaan
awal beberapa saksi, salah satunya adalah rekan pelaku. Menurut penjelasan
Kapolsek Bolo, AKP Burhanudin yang dikonfirmasi oleh wartawan diruang kerjanya
menjelaskan bahwa Nh dan Rd mampir kerumah salah seorang temannya, yang kini
menjadi saksi, di Tumpu untuk buang air kecil dibelakang rumah, pelaku juga
kepada pemilik rumah meminta tembilang dan sekop, namun tidak ada dan tidak
mungkin dipinjam karena sudah larut malam.
Dari sinilah pemilik rumah yang juga adalah rekan pelaku
menaruh curiga. Tidak lama berselang, Nh dan Rd, kembali kedepan rumah. Pemilik
rumah mencoba mengorek terkait apa yang tengah terjadi, Nh pun menceritakan
Ikhwal yang terjadi. “Mereka membuang janin aborsi tersebut dibelakang rumah
saksi. Janin hasil hubungan gelap tersebut dikubur seadanya dan saksi tidak
ingin ikut terlibat dalam urusan aib seperti itu sehingga langsung melaporkan
hal tersebut kepada warga sekitar. Sedangkan Nh dan Rd keburu kabur” Jelas
Kapolsek.
Kini, Kedua pelaku yang sudah diketahui jelas identitasnya, dalam
pengejaran pihak kepolisian, janin yang dibuang terlebih dahulu di bawa ke PKM Bolo
pada malam itu juga untuk di otopsi lalu dipindahkan ke RSUD Bima untuk
penyelidikan lebih lanjut. Karena bisa jadi masih ada orang lain yang membantu
serta terlibat dalam kasus ini disamping kedua pelaku.