http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Komunitas BABUJU, Masuk Nominasi 5 Besar OMS Yang Mempengaruhi Kebijakan Publik Di Bima. | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » , » Komunitas BABUJU, Masuk Nominasi 5 Besar OMS Yang Mempengaruhi Kebijakan Publik Di Bima.

Komunitas BABUJU, Masuk Nominasi 5 Besar OMS Yang Mempengaruhi Kebijakan Publik Di Bima.

Ditulis Pada Hari Kamis, 09 Agustus 2012 | Oleh: Babuju.com

Beberapa Peserta Workshop Pemetaan OMS Kabupaten dan Kota Bima di Kantor ACCESS Bima
BABUJU Report,- Dalam rangka pemetaan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) se-Kota dan Kabupaten Bima, Yappika sebagai Aliansi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, bersama Australia Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) Phase II, mengadakan Workshop Pemetaan OMS, di Kantor ACCESS jalan Gajah Mada, Rabadompu – Kota Bima, yang dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 9 & 10 Agustus 2012. 

Pemetaan tersebut guna menopang dan mendukung pemetaan Indeks Masyarakat Sipil (IMS) Kabupaten dan Kota Bima. Disamping itu, dilakukan inventariasasi OMS se-Kota dan Kabupaten Bima sebagai barometer peta kekuatan OMS dalam mempengaruhi kebijakan publik yang menggambarkan posisi OMS terkait dengan kerja-kerjanya mempengaruhi kebijakan public.

Setidaknya 108 OMS diinventarisir sebagai OMS yang eksis dan masih memiliki bargaining position di Bima. Dalam Workshop yang diikuti oleh Lembaga Pengembangan Dan Partisipasi Demokrasi Rakyat (LP2DER), Solidaritas Untuk Demokrasi (SOLUD), BAPPEDA Kab Bima, Humas Pemkab Bima, Forum Masyarakat Tani (FMT) Kab Bima, Komunitas BABUJU, Aisyiyah Kab Bima, Kader Posyandu Kab Bima, Yayasan Bina Masyarakat Sejahtera (YISA) Bima, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), serta beberapa lembaga lainnya, me-ranking eksistensitas OMS dalam ‘kacamata’ relasi, metode pendekatan social dan kekuatan isu yang terbangun.

Dari 108 OMS yang teridentifikasi oleh peserta Workshop, dilakukan metode analisis dan re-view aktifitas serta secara random dibuat bagan popularitas serta intensitas pendampingan sectoral dibeberapa tempat yang juga dilakukan secara acak melalui keterangan dan data awal yang sudah terhimpun sebelumnya.

Dari skala Keaktifan Isu, Pendampingan wilayah dan sektoral, kekuatan SDM, tepatguna Tekhnologi, jaringan kerja, serta kemitraan yang luas, Komunitas BABUJU masuk urutan ke Lima terbaik dan ter-intens dalam hal tingkat responsive isu dan pengembangan jaringan. LP2DER yang telah berdiri sejak tahun 2001 menempati posisi pertama, diikuti oleh SOLUD yang didirikan pada tahun 1999 kemudian disusul oleh Ormas Muhammadiyah yang memang telah memiliki jaringan structural hingga tingkat nasional.

Nominasi ke empat adalah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kab Bima dengan berbagai organ ‘sayap’nya. Lalu, Komunitas BABUJU sebagai Organisasi termuda dan yang dinilai berkembang dengan cepat. Komunitas BABUJU yang berdiri pada tahun 2009 dianggap telah menjadi salah satu element berpengaruh terhadap Kebijakan Public di Bima.

Safriatna, selaku Fasilitator kegiatan workshop menyatakan bahwa pasca kegiatan ini akan terus didorong untuk meningkatkan Indeks Masyarakat Sipil sebagai tonggak demokrasi. “Ini menjadi langkah awal dalam merumuskan Studi Stock Taking Pelayanan Publik, Studi Stock Taking Desa, Progress Partner Review (PPR) dalam menopang dan mendukung pemetaan Indeks Masyarakat Sipil (IMS) Kab dan Kota Bima kedepannya” Ungkapnya.

Yan Suryadin, SS, M.Si, perwakilan Humas Kabupaten Bima mengapresiasi kegiatan pemetaan OMS sebagai upaya mensinergikan peningkatan Partisipatif social dalam menumbuhkembangkan roh demokrasi itu sendiri. “Ini Kegiatan yang positif dan pelibatan element dalam memetakan OMS Bima sudah sangat representative” ungkapnya.

Tribuana Tunggadewi, ST, dari BAPPEDA Kab Bima melihat statistika partisipatif OMS dalam turut serta membangun Bima dalam berbagai sector menjadi sangat penting, sehingga terjadi penguatan-penguatan kebijakan public yang serta merta ikut menyeimbangkan pembangunan yang terjadi. “Partisipasi aktif dari berbagai element dalam bentuk masukan serta rekomendasi gagasan menjadi pertimbangan sendiri oleh para stakeholder pengambil kebijakan dalam rangka merencanakan pembangunan yang berkelanjutan” imbuhnya.

Anas, Perwakilan SOLUD melihat bahwa kegiataan Pemetaan OMS ini merupakan pemetaan relasi OMS yang menggambarkan mengenai keberadaan dan keberagaman OMS kabupaten/kota, keterwakilan warga dalam OMS serta interrelasi di antara OMS di kabupaten/kota. “Disini saya melihat bahwa kegiatan ini dalam rangka pemetaan kekuatan dan tingkat interaksi dan bargaining relasi antara OMS yang ada di Kabupaten dan Kota Bima” ungkapnya.

Hal ini diamini oleh Rangga, yang mewakili Komunitas BABUJU, bahwa kegiatan Workshop Pemetaan OMS ini cukup positif, karena pemetaaan seperti yang dilakukan ini merupakan Pemetaan kekuatan OMS dalam mempengaruhi kebijakan publik yang menggambarkan posisi OMS terkait dengan kerja-kerjanya mempengaruhi kebijakan public. “Ini Kegiatan yang cukup strategis dalam pemetaan potensi kekuatan, termasuk pembacaan untuk kerja politik, namun saya lebih cenderung melihat pemetaan kekuatan OMS dalam mempengaruhi kebijakan public”. Jelasnya.

Safriatna sebagai Fasilitator menegaskan bahwa Hasil workshop pemetaan OMS ini nantinya akan dimanfaatkan dalam Lokakarya IMS  untuk melengkapi gambaran mengenai keberadaan OMS di kabupaten/kota dan sejauh mana pengaruhnya pada perubahan yang terjadi di kabupaten/kota serta interrelasi di antara OMS itu sendiri. “Hasil pemetaan OMS juga tidak dimaksudkan untuk menampilkan prestasi di antara OMS. Perbedaan posisi OMS dalam pemetaan lebih mencerminkan perbedaan dalam hal strategi (pilihan) organisasi yang bersangkutan.” Tegasnya.
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.