Peserta Workshop Pemetaan OMS sedang melakukan Pendataan OMS Kab/ Kota Bima |
BABUJU Report,- YAPPIKA
sebagai Lembaga Aliansi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, dengan Australia Community Development and Civil Society Strengthening Scheme
(ACCESS) Phase II bersama berbagai element social kemasyarakatan di Bima
mengadakan Workshop Pemetaan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), di Kantor
ACCESS jalan Gajah Mada, Rabadompu – Kota Bima.
Kegiatan yang dihelat tersebut dilangsungkan selama 2 hari,
yaitu 9 – 10 Agustus 2012. Fasilitator kegiatan, Safriatna, menjelaskan bahwa
kegiataan pemetaan OMS ini dalam rangka menyajikan data tentang keberadaan, keberagaman, keterwakilan,
interelasi dan kerja-kerja masyarakat sipil dalam mempengaruhi kebijakan untuk
mendukung data Lokakarya IMS kabupaten dan Kota Bima kedepan. “Ini akan menjadi
data awal Studi Stock Taking
Pelayanan Publik, Studi Stock Taking
Desa, Progress Partner Review (PPR) dalam
menopang dan mendukung pemetaan Indeks Masyarakat Sipil (IMS) Kab dan Kota Bima”
Jelasnya.
Peserta Workshop pemetaan ini antara lain dari Lembaga Pengembangan
Dan Partisipasi Demokrasi Rakyat (LP2DER), Solidaritas Untuk Demokrasi (SOLUD),
BAPPEDA Kab Bima, Humas Pemkab Bima, Forum Masyarakat Tani (FMT) Kab Bima,
Komunitas BABUJU, Aisyiyah Kab Bima, Kader Posyandu Kab Bima, Yayasan Bina Masyarakat
Sejahtera (YISA) Bima, serta beberapa lembaga lainnya.
Masih menurut Safriatna bahwa kegiatan
Workshop Pemetaan OMS yang dilaksanakan ini merupakan salah satu dari sumber
data yang langsung digali dari lapangan. “Hasil workshop pemetaan OMS ini
nantinya akan dimanfaatkan dalam Lokakarya IMS untuk melengkapi gambaran mengenai keberadaan
OMS di kabupaten/kota dan sejauh mana pengaruhnya pada perubahan yang terjadi
di kabupaten/kota serta interrelasi di antara OMS” Ungkapnya.
Hasil pemetaan OMS juga tidak
dimaksudkan untuk menampilkan prestasi di antara OMS. Perbedaan posisi OMS
dalam pemetaan lebih mencerminkan perbedaan dalam hal strategi (pilihan)
organisasi yang bersangkutan. Anas, dari SOLUD melihat bahwa kegiataan Pemetaan
OMS ini merupakan pemetaan relasi OMS yang menggambarkan mengenai keberadaan
dan keberagaman OMS kabupaten/kota, keterwakilan warga dalam OMS serta
interrelasi di antara OMS di kabupaten/kota. “Disini saya melihat bahwa
kegiatan ini dalam rangka pemetaan kekuatan dan tingkat interaksi dan bargaining
relasi antara OMS yang ada di Kabupaten dan Kota Bima” ungkapnya.
Rangga, yang mewakili Komunitas
BABUJU mengungkapkan bahwa kegiatan Workshop Pemetaan OMS ini cukup positif,
karena pemetaaan seperti yang dilakukan ini merupakan Pemetaan kekuatan OMS
dalam mempengaruhi kebijakan publik yang menggambarkan posisi OMS terkait
dengan kerja-kerjanya mempengaruhi kebijakan public. “Ini Kegiatan yang cukup
strategis dalam pemetaan potensi kekuatan, termasuk pembacaan untuk kerja
politik, namun saya lebih cenderung melihat pemetaan kekuatan OMS dalam
mempengaruhi kebijakan public”. Jelasnya.