BABUJU Report,- ‘Semakin
tinggi sebuah pohon, semakin kuat pula angin menerpanya’, Kata bijak ini begitu
cocok bagi Komunitas BABUJU saat ini yang sedang menempa diri dan merangkak
maju untuk menjadi salah satu Komunitas Peduli, Komunitas yang consent pada
Pembinaan, Pelatihan Generasi dana Mbojo. Selain itu, secara Collegian, Komunitas
BABUJU terus Fokus pada Bencana dan Kemanusiaan.
Beberapa hari yang lalu, seseorang simpatisan Komunitas
BABUJU yang juga adalah warga Bima menanyakan terkait Oknum anggota Civitas
BABUJU yang mendatangi Kantor Walikota Bima dan mencaci maki staf Walikota Bima
yang memintanya untuk sabar menunggu karena Pak Wali sedang melakukan Pertemuan
terbatas di ruangannya.
Mendengar informasi tersebut, Koordinator Komunitas BABUJU,
Julhaidin SE, menunjuk beberapa orang anggota untuk mengecek kebenaran rumor
serta informasi tersebut. Ternyata benar adanya, bahwa ada seorang oknum pemuda yang
mengaku anggota BABUJU yang mendatangi kantor Pemerintahan Kota Bima dengan
tujuan ingin bertemu dengan Walikota. Namun karena Walikota sedang melakukan
rapat koordinasi terbatas dalam ruangannya, oknum tersebut diminta untuk
menunggu diruang tunggu, Oleh staf diruangan tersebut.
Tetapi setelah ditunggu selama kurang lebih satu jam,
akhirnya Oknum Pemuda tadi mencoba menerobos masuk keruangan walikota. Tetapi karena cepat
dicegat, oknum tersebut tidak berhasil menyentuh Pintu ruangan Walikota. “Akibat
dicegat itulah dia mencaci maki staf ruangan walikota Bima” Ujar salah seorang
sumber yang mengetahui kejadian tersebut.
Kejadian itu sudah lama terjadi, menurut sumber yang meminta
dirahasiakan identitasnya, bahwa peristiwa tersebut sekitar kurang lebih 2 bulan
yang lalu. Saat itu, dirinya sedang berada tepat didepan ruangan walikota Bima.
Menurutnya, Oknum yang mengaku diri anggota BABUJU itu langsung diamankan oleh
Satpol PP, “Nah, disitulah dia berteriak minta dilepaskan dan mengaku anggota BABUJU”
Ceritanya.
Menanggapi hal tersebut, Julhaidin SE, atau biasa dipanggil Rangga, menjelaskan bahwa
atas peristiwa tersebut, Komunitas BABUJU langsung menghimpun informasi terkait
persoalan itu. Setelah dicros chek dan ditelusuri, Oknum Pemuda yang mengaku
diri sebagai salah seorang anggota BABUJU bukanlah anggota BABUJU yang pernah dikader dan
menjadi anggota Komunitas. “Orangnya telah kami ketahui dan dia bukanlah anggota
Komunitas dan tidak pernah dikader di Komunitas. Dia adalah Oknum yang mengklaim diri saja” Tegas Rangga yang juga adalah
Dosen Muda di STIH Muhammadiyah Bima ini.
Lebih lanjut, Rangga menegaskan, terkait urusan kemitraan
maupun pengecekan surat dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan antar lembaga
atau lintas Organisasi, anggota Komunitas BABUJU yang mewakili selalu
menggunakan PDH Komunitas BABUJU sebagai identitas lapangan. “Sebenarnya kalau
ada kejadian seperti ini, jika dia tidak ber-PDH diruangan resmi dan atau diperkantoran
pada jam kantor, dia Bukan Anggota atau representative membawa nama Komunitas
BABUJU” Tegasnya lagi.
Dalam kesempatan ini pula, Rangga menegaskan bahwa Anggota
Komunitas BABUJU tidak dibiasakan dan terbiasa untuk melakukan koordinasi,
konsolidasi dan komunikasi langsung dengan pejabat pemerintahan tertentu terkecuali ditugas
khususkan dan membawa surat konfirmasi atau surat tugas. Disamping itu,
Komunitas BABUJU tidak Pernah melakukan pengumpulan Dana apapun dalam bentuk
List Donatur di Kota Bima selama ini. “Kami juga tegaskan, bahwa ada Laporan dari
salah satu Dealer Motor yang beroperasi di Kota Bima yang mengatakan bahwa ada
anggota BABUJU yang datang minta sumbangan dalam bentuk List Donatur. Secara
tegas, saya sebagai Koordinator Komunitas BABUJU menyatakan tidak pernah kami
melakukan hal seperti ini, Kecuali dilakukan oleh Oknum yang Mengatasnamakan
Komunitas BABUJU, yang tidak kami ketahui” Tegasnya lagi.
Lebih lanjut, Rangga menghimbau untuk tidak mudah
mempercayai Oknum yang mengatasnamakn seperti itu dan mohon untuk dipertanyakan
kebenarannya. Karena hal tersebut menyangkut Pencitraan dan Kesan yang
ditimbulkannya. Padahal hal itu dilakukan oleh Oknum yang mengatasnamakan diri
untuk mencari keuntungan diri Pribadi. (AB)