BABUJU Report,-
Bentrok kampung antara Desa Teke dan Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo Kabupaten
Bima kembali terjadi. Bentrokan yang dipicu oleh kasus pembacokan dan penusukan
pemuda Teke oleh Pemuda Ntonggu dilapangan Desa Ntonggu kemarin malam (7/5), pada
saat acara Hiburan Malam Orgen Tunggal.
![]() |
Ilustrasi |
Akibatnya, Jalur Ntonggu diblokade oleh warga Desa Teke dengan
menggunakan Batu serta material lainnya. Blokade tersebut sebagai warning dan sikap warga Teke agar Pelaku
Pembacokan dan Penusukan Pemuda Teke segera ditangkap.
Korban Pembacokan dan Penusukan, M. Anshori (21), kini masih
dirawat intensif di RSUD Bima akibat luka tusukan yang dialaminya hingga
menembus paru-paru. Menurut M. Harullah, Kakak Korban, bahwa pada senin malam
kemarin, warga Ntonggu menggelar acara Hiburan Malam Orgen Tunggal. Seperti biasa,
banyak pemuda di Desa sekitar seperti halnya desa Teke, datang menonton.
“Sekitar pukul 23.30 Wita, adik saya pergi buang air kecil
dipojok lapangan tempat hiburan malam berlangsung. Tiba-tiba beberapa pemuda
mendakati dan membacok adik saya. Tidak hanya itu, juga terdapat luka tusuk
dibawa ketiak hingga tembus kebelakang dan mengenai Paru-paru” Cerita Harullah
saat ditemui di RSUD Bima tadi malam.
Akibat pembacokan serta penusukan tersebut, Anshori
mengalami luka serius dibagian kepala, luka tusuk dibawa ketiak serta
punggungnya. Atas hal itu, warga Teke tidak bisa menerima begitu saja kejadian yang
menimpa anggota warganya. Jalan menuju Desa Ntonggu pun diblokir warga dengan
batu dan pepohonan. Menurut Pihak keluarga, bahwa pemblokiran tersebut akan tetap
berlangsung hingga pelaku pembacokan dan penusukan ditangkap oleh aparat
keamanan.
2 SSK Pasukan Dalmas Polres Bima dikerahkan untuk mengamankan
keadaan dan menengahi perseteruan yang terjadi agar tidak menimbulkan eskalasi
yang lebih besar. Upaya menegosiasikan agar dibuka pemblokiran yang dilakukan,
menemui jalan buntu. Hingga tadi malam, warga masih tetap memblokir jalan
keluar masuk Ntonggu oleh warga Teke. (Liputan:
Rangga)