![]() |
Densus 88 Mako Brimob Dalam Ilustrasi |
Setelah ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri dibantu Densus 88 Polda NTB, sepulang dari Sholat Jumaat di Masjid Raya Al-Muwahiddin Kota Bima. Kedua Dokter Praktek Kota Bima itu, langsung diamankan di Markas Brimob Sambinae Kota Bima. Kemudian dibawa ke Mataram pada pukul 20.45 Wita melalui jalan darat menuju Kab Sumbawa dan pagi hari sekitar pukul 05.30 Wita, kedua terduga diangkut dengan Pesawat Khusus menuju Mataram.
Dimataram, kedua terduga teroris yang diduga kuat terkait jaringan Teroris Aceh dan Bali tersebut diperiksa di Polda NTB hingga malam dan selanjutnya dibawa ke Jakarta tadi malam pukul 23.30 Wita melalui Bandara Selaparang, juga dengan pesawat khusus. Seperti yang dijelaskan oleh Kadiv Humas Polda NTB, AKBP Drs Sukarman Husein, bahwa terduga dibawa ke Jakarta guna kepentingan penyelidikan.
Meskipun demikian, hingga saat ini, Polres Bima Kota belum melansir penangkapan kedua terduga Teroris itu. Dari beberapa sumber terpercaya menyatakan, bahwa tidak semua anggota Densus 88 Polri kembali ke Jakarta, sebagiannya masih berada di Kota Bima dan sekitarnya karena masih ada tiga orang yang menjadi Target Operasi (TO).
Dari rumah Drg YA, Densus 88 Mabes Polri mengamankan Pistol laras pendek sebagai Barang Bukti (BB). Selain itu, dilakukan menyita beberapa data lainnya, baik Laptop milik Drg Ya maupun beberapa berkas yang dimasukan dalam kardus. Penyitaan tersebut dilakukan beberapa menit setelah pengangkapan. Setelah Drg YA dan Dr Ust YK ditangkap, Densus 88 mengamankan sementara terduga di Markas Detasemen A Brimob Bima di Sambinae.
Hingga saat ini warga Bima belum bisa menduga, siapa sajakah tiga orang yang sedang menjadi TO Densus 88 tersebut. Namun kuat dugaan bahwa ketiga orang yang dimaksud adalah termasuk bagian pelaku Perampokan Toko ‘Emas Murni’ dan jaringan pelaku terror Bom dikediaman Pimpinan Ponpes Imam Syafi’i Asakota – Kota Bima beberapa waktu yang lalu. (Liputan: Ahyar/Ardy)