![]() |
Aksi Blokir jalan dengan cara memalang menggunakan badan Bus dilakukan oleh Organda Bima |
BABUJU Report, Aksi
protes hampir tiap hari mewarnai Dana Mbojo, belum usai aksi menolak kenaikan
BBM pada Akhir bulan Maret yang lalu, dilanjut dengan aksi protes massa HMI Cab
Bima atas perusakan dan pembakaran inventaris HMI Cab Bima didepan secretariat.
Belum usai persoalan tersebut, Warga Mande yang merasa tersinggung dengan
tudingan yang dilontarkan oleh HMI cab Bima sebagai pelaku dan otak
pengerusakan dan pembakaran. Kini, organda (organisasi Angkutan darat) Bima tidak
ingin kalah saing dengan melakukan aksi pemalangan jalan lintas Sumbawa di pertigaan Desa Pandai Kec
Woha kab Bima, kemarin siang (18/4).
Aksi pemblokiran yang dilakukan dengan memarkir kendaraan (Bus) memalang
ruas jalan Negara. Beberapa bus ikut memalang sisi timur dan barat jalan. Mereka
memprotes penyalahgunaan mobil pick up atau bak terbuka untuk memuat para penumpang
menuju Bolo – Madapangga dan Dompu, begitupun sebaliknya.
Akibat dari ulah para sopir Pick Up selama ini yang menaikan
penumpang, para sopir bus dan pemilik PO jurusan Kota Bima – Bolo – Madapangga –
Dompu merugi karena minimnya penumpang. Hal ini diakui dan dirasakan oleh beberapa
sopir Bus jurusan tersebut. “Menurun drastisnya para penumpang, akibat beroperasinya
Pick Up pribadi dan umum yang digunakan untuk mengangkut barang, kini juga
mengangkut penumpang” Ujar Buyung, Sopir Bus Ulet Jaya.
Masih lanjut Buyung, karena pendapatan berkurang, gaji sopir
dan kondektur bus pun ikut menurun. Para pemilik Bus juga tidak mau tahu hal tersebut.
“Akibatnya, kami dikira menipu dengan menilep uang hasil trayek penumpang”
ujarnya resah.
![]() |
Kemacetan Tak terhindarkan hingga 5 km |
Selain itu, Massa aksi Organda juga memprotes Sikap
Dishubkominfo Kab Bima yang tidak menghiraukan dan membiarkan kondisi ini
berlarut-larut. Seharusnya pihak Dishubkominfo Kab Bima, tegas terkait ijin
trayek. Aturan mana yang me-legalkan mobil
Bak terbuka (Pick Up) mengangkut penumpang umum? Cetus mereka.
Massa aksi menuding ada indikasi pihak Dishubkominfo Kab
Bima ‘bermain mata’ dengan para sopir Pick Up. Selain itu, tidak ada sama
sekali ketegasan yang diberikan oleh dishubkominfo Kab Bima terkait
beroperasinya Pick Up mengangkut penumpang umum. Sehingga para sopir Pick Up seenaknya saja mengangkut
penumpang dan semakin menjadi-jadi.
Aksi blokir jalan dengan cara memalang jalan dengan
menggunakan body bus, dilakukan sejak pukul 09.30 Wita hingga 13.00 Wita. Sehingga
kemacetan dari arah Bima serta yang menuju Bima tidak bergerak sedikitpun. Dari
pantauan BABUJU Report dilapangan,
kendaraan bermotor juga tidak bisa lewat akibat tidak ada ruang.
Kompromi dan Negosiasi dilakukan oleh Pihak Aparat Keamanan
bersama massa Organda yang melakukan aksi, akhirnya pada pukul 13.20 Wita,
Blokir jalan dibuka. Namun massa aksi memberi tenggat waktu hingga 5 hari
kedepan kepada Dishubkominfo kab Bima, jika dalam lima hari itu tidak ada perubahan yang berarti dan
Dishubkominfo tidak mampu menangani, Massa aksi akan melakukan aksi yang lebih
besar lagi. (Liputan: Fatwa/Rangga)