Rumah Dusun Lengge Desa Sambori - Kab Bima yang rusak akibat terpaan Badai |
BABUJU Report,- Sebanyak 76 rumah warga Desa Sambori Kecamatan Lambitu rusak berat dan ada 3 unit rumah rata dengan tanah, kerusakan itu berlangsung Jum’at (16/3) sekitar pukul 03.15 Wita tengah hari akibat tiupan angin kencang yang disertai hujan lebat.
Unit Pelaksana PKH Kecamatan Lambitu, Hendra Wahyudin, SH mengatakan, peristiwa yang menimpa masyarakat Lambitu berlangsung dini hari. Angin kencang yang disertai hujan lebat sudah berlangsung sejak 3 hari lalu, dan puncak tiupan itu berlangsung pada dini hari Jum’at (16/3). Selain kerusakan rumah penduduk sebanyak 76 unit, juga ada tanah longsong sekitar 10 meter. Serta korban luka – luka satu orang.
Rumah warga Sambori yang terkena musibah, ada di RT 06, 07, 08, 09 dan RT 10 dusun Lengge. Sehingga hampir 70 persen rumah warga Desa sambori mengalami kerusakan. “Angin kencang yang disertai hujan lebat sudah merusakan rumah warga Sambori”, ungkap Hendra yang dihubungi via Hand Pone, Jum’at kemarin.
Lanjutnya, akibat tiupan angin kencang, rumah warga Sambori banyak mengalami kerusakan pada atap. Atap yang terbuat dari seng, terbang akibat tiupan angin kencang. Menurut Hendra, kerugian yang dialami masyarakat Sambori itu mencapai Rp 1 Milyar. Pasalnya rumah warga Sambori yang terbuat dari kayu, sudah tidak bisa ditempati. Namun warga hingga sekarang belum berani melakukan evakuasi, karena tiupan angin kencang yang di sertai hujan lebat masih menngguyur Desa Sambori. “Saat ini Pemerintah Desa tengah melakukan koordinasi dengan dinas terkait”, terang Hendra.
Rumah warga yang 2 unit rata dengan tanah milik Salma Ina Atu roboh akibat tertimpa pohon kayu dan rumah Wa’I Fa ina Hama yang ada di RT 09. Sedangkan Ibrahim Ompu Maka warga RT 06 mengalami luka ringan di bagian betis akibat terkena seng saat menyangga rumah yang mau ruboh. Sedangkan tanah yang mau longsor, terletak di RT 07 sepanjang lebih kurang 10 meter.
Untuk sementara warga korban angin kencang dan hujan lebat, saat sekarang mengungsi ke rumah Kades dan rumah warga yang masih berdiri kokoh. “Hujan masih turun dengan lebat yang diserta angin kencang masih bertiup, sehingga masyarakat atau warga Sambori belum berani mengurus rumah yang sudah rusak itu”, tandasnya. (Sumber: Harian Suara Mandiri:12)
Rumah salah seorang warga yang rata dengan tanah |