![]() |
Tenda Darurat yang dibangun dilokasi Bencana Badai - Sambori Kab Bima (Foto: Suara Mandiri) |
BABUJU
Report,- Akibat cuaca
buruk angin kencang 3 hari berturut – turut yang melanda NTB beberapa waktu yang lalu,
banyak menyisakan kerusakan serta tidak sedikit kerugian yang diderita oleh
warga. Bencana angin kencang (Badai) tersebut juga telah memporak-porandakan
Desa Sambori Kecamatan Lambitu Kab Bima. Tidak kurang dari 76 rumah warga Dusun
Lengge Desa Sambori rusak serta 3 rumah yang lain rata dengan tanah.
Pantauan BABUJU
Report dilapangan, badai yang terjadi subuh hari pada jumat (16/03) itu berlangsung
hingga siang hari. TAGANA, BASARNAS serta BPDB Kabupaten Bima langsung menuju
Lokasi. Wakil Bupati Bima, Drs H. Syafruddin Nur, M.Pd juga turun ke lokasi
pada sore hari. Bantuan Tanggap bencana pun disalurkan. Dinsos Kabupaten Bima
pada jumaat sore langsung mendirikan tenda darurat dan dapur umum yang dibantu
oleh TAGANA. Setidaknya 82 KK mengungsi ke tenda yang dibangun tersebut.
Dinsos menerima
laporan sejak jumaat pagi, namun karena medan yang sulit dan ditambah lagi
dengan banyak pohon yang tumbang dan menutup ruas jalan menuju Sambori,
sehingga dilakukan pembersihan jalan lebih dahulu. “Kami harus ekstra keras
menyingkirkan banyak pohon tumbang disepanjang jalan menuju Sambori. Sehingga bantuan baru
bisa sampe siang menjelang sore hari “ Ungkap Kadinsos Kab Bima, Abdul Wahab
Usman, SH saat dikonfirmasi via seluler.
salah satu rumah yang rata dengan tanah di Sambori akibat Badai |
Pada hari sabtu,
(17/03), bantuan berupa Mie Instan, terpal, Selimut, Beras, telur serta air
minum kemasan baru bisa didatangkan. Hal ini setelah dilakukan pendataan jumlah
kerusakan dan warga yang mengungsi. Kondisi cuaca pun mempengaruhi pengiriman bantuan karena setiap saat kerap hujan
sedikit menghambat terkirimnya bantuan. “memang kemarin kami belum suplai
bantuan selain tanggap darurat karena curah hujan di Lambitu cukup tinggi dan
intens. Namun hari ini (Sabtu) bantuan makanan dan alat tidur seperlunya telah
kami drop” ungkap Wihu, panggilan Akrab Kadinsos Kab Bima.
Hingga saat ini
TAGANA dibantu oleh warga masih sibuk
membersihkan puing-puing atap rumah yang kebanyakan beratapkan seng. Sementara warga
masih tetap bertahan ditenda-tenda
pengungsian karena kondisi curah hujan dan angin masih tetap terjadi. (Liputan:
Efen)