![]() |
Ilustrasi |
BABUJU Report,-. Warga Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu dihebohkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan RSD, seorang oknum Guru Tidak Tetap (GTT) pada SDN 07 Woja, Kecamatan Woja terhadap siswi kelas 6, Kamis (15/12). Korban sebut saja namanya Bunga (11) asal Linkungan Polo, Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja.
Kepada Wartawan, Ibrahim, orang Tua Bunga mengatakan, terbongkarnya kasus ini atas pengakuan Bunga sendiri kepada ibu kandungnya, Misbah, selepas pulang dari sekolah mengikuti ujian smester. Bahwa RSD telah melakukan perbuatan yang senonoh terhadap dirinya. “Awalnya ibu Bunga curiga, karena wajah anaknya murung sejak sepulang dari sekolah. Sebab tak biasanya Bunga seperti itu. Setelah didesak akhirnya anak itu berterus terang bahwa dia telah dicabuli oleh RSD”, cerita Ibrahim.
Lanjut Ibrahim, aksi bejat seorang oknum guru honor berlangsung saat ujian Bahasa Inggris tengah berlangsung. Pasalnya, Bunga yang paling telat mengumpulkan hasil ujianya kepada RSD yang ketika itu elaku pengawas. Karena didalam kelas sudah sepi, maka RSD secara leluasa melakukan tindakan amoral kepada anak yang masih bau kencur tersebut. Setelah hasratnya tersalur, RSD malah meminta Bunga agar tidak menceritakan masalah ini kepada siapapun. “Kata Bunga bahwa beberapa bagian alat vitalnya diremas oleh RSD”, ungkapnya.
Setelah mendengar semuanya cerita itu, Ibrahim langsung naik pitam. Ia menuju sekolah Bunga untuk mencari RSD. Namun gagal karena oknum yang ditengarai guru cabul itu, sudah kabur karena mencium kemarahan keluarga Bunga. Selepas itu, pihaknya langsung melaporkan kejadian ini ke polres Dompu.
Sementara itu, Wan Mutajun, paman korban, secara tegas mengutuk perbuatan RSD terhadap keponakanya. Pihaknya tidak akan pernah mengampuni tindakan pelaku. Untuk itu dia mendesak aparat kepolisian agar menangkap pelaku. Disamping itu, pihaknya pun meminta kepada kepala sekolah SDN 07 Woja, agar segera memecat RSD dari tenaga guru pada sekolah setempat. Karena dia dianggap tidak layak mengajar lagi di SDN 07. Sebab tidak menutup kemungkinan akan ada korban lain yang seperti nasib Bunga. ”Jika tidak, pihaknya mengancam akan menempuh tindakan sendiri. Perbuatan yang dia ( RSD; red) merupakan aib bagi keluarga”, tandasnya.
Ditempat terpisah, Kepala SDN 07 Woja, Alwi Abakar, yang ditemui di kediamanya membenarkan bahwa RSD merupakan salah satu Guru Tidak Tetap (GTT) mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Bahkan ia mengakui jika RSD menjadi pengawas pada kelas Bunga saat ujian Bahasa Inggris berlangsung. Namun ia mengaku kaget mendengar informasi bahwa RSD melakukan tindakan tak senonoh terhadap Bunga yang merupakan Murid nya sendiri. Hal Itu ia ketahui saat sepupu Bunga datang ke sekolah dan menyampaikan masalah tersebut kepadanya . “Tak lama sepupu Bunga pulang, datanglah RSD menghadap dan kemudian berusaha mengklarifikasi masalah tersebut”, ujar Alwi.
Menurut Alwi, RSD membantah keras tudingan yang menyatakan dirinya mencabuli siswinya (Bunga; red). “Kata RSD, dia hanya memijat mijat bahu si bunga saja“, tandasnya seraya menambahkan, bahwa tak lama berselang, datang Ibrahim orang tua korban dengan membawa parang. Akhirnya RSD menghilang dari sekolah. Ditegaskanya, atas kejadian ini pihaknya akan melakukan pemberhentian sementara terhadap RSD dari tenaga pengajar pada SDN 7 Woja. Bahkan Alwi pun menyarankan kepada aparat hukum agar lebih proaktif dalam menangani masalah ini.
“Jika memang terbukti, RSD akan kami keluarkan dari sekolah secara tidak terhormat. Kami tidak ingin nama baik sekolah tercoreng lantaran tindakan bejat RSD”, tegasnya. Hingga berita ini di turunkan, aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap RSD
(Sumber: Harian Suara Mandiri: 15)