BABUJU Report, Insiden Sabtu Kelabu, Lambu berdarah yang terjadi pada sabtu kemarin (24/12) dalam upaya pembubaran paksa para demonstran yang melakukan boikot Dermaga Sape Bima – NTB atas tidak diindahkannya aspirasi masyarakat Lambu kabupaten Bima terkait pencabutan SK Bupati Nomor : 188.45/347/004/2010, semakin berkeruh.
Pembubaran Paksa melalui ‘Operasi Fajar’ pada hari sabtu pukul 06.00 Wita terhadap para demonstran yang telah menduduki Dermaga Sape selama enam hari tersebut mengakibatkan 2 orang meninggal (Versi POLRI). Selain itu, 22 orang terluka dan berbuntut ditangkapnya 49 orang yang diduga massa aksi. Korban tersebut berjatuhan karena terjadi bentrok antara aparat yang bersenjata lengkap dengan massa aksi yang melengkapi diri dengan senjata tajam.
Hal inilah yang memicu eskalasi nasional atas upaya represif aparat kepolisian dalam membubarkan secara paksa massa demonstran. Berbagai pernyataan serta ungkapan protes atas hal tersebut datang dari berbagai pihak dan tokoh nasional. Dinamika ini memaksa Kapolda NTB, Brigjend (pol) Arief Wahyudin, menyatakan dengan keras bahwa Pembubaran Paksa massa aksi tersebut telah melalui Protap (Prosedur dan Tahapan) “Tugas polisi itu melindungi, mengayomi, melayani dan menegakkan hukum. Penegakkan hukum yang terjadi Sabtu lalu itu sudah melalui mekanisme prosedur tetap pengendalian stabilitas Kamtibmas," Kata Kepala Polda NTB Brigjen (Pol) Arief Wahyunadi, Senin (26/12) seperti yang lansir oleh Antaranews.
Lebih lanjut Kapolda menjelaskan bahwa atas kondisi tersebut, Ia harus berkantor di Mapolsek Sape selama 2 hari, yaitu hari Jumat dan Sabtu pada saat operasi pembubaran itu dilakukan. “saya sendiri yang memantau dan turun tangan melakukan negosiasi dengan para tokoh mayarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan para korlap aksi. Hal ini kita lakukan secara prosedural sebelum tindakan tegas kita lakukan bila massa ngotot tidak mau membuka blokade yang mereka lakukan” Ujarnya.
Selain itu, Kapolres Bima Kota, AKBP Umbul SH, S.IK yang turun memantau pembubaran paksa massa aksi pada sabtu pagi itu, menyatakan bahwa tindakan tersebut terpaksa dilakukan untuk menciptakan kondisi dan ketertiban masyarakat umum karena Dermaga adalah areal vital negara yang harus dijaga oleh negara. “Kita sudah melalui berbagai tahap sebelum tindakan pagi ini (sabtu pagi; red) diambil. Berbagai upaya negosiasi juga telah kami lakukan untuk hindari jatuhnya korban, karena kepolisian cepat atau lambat tindakan represif itu akan digunakan untuk mengamankan areal vital negara seperti Dermaga Sape ini. karena aksi ini sudah sangat menggangu ketertiban masyarakat luas” Ujarnya.
Kapolda NTB Brigjen (Pol) Arief Wahyunadi siap mempertanggungjawabkan tindakan yang diambil tersebut. “Saya siap dipanggil dan mempertanggungjawabkan tindakan represif yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian dalam hal ini membubarkan massa aksi yang telah menduduki Dermaga Sape hingga mengganggu ketertiban umum masyarakat” Ujarnya berlalu.
Sementara itu, di Makassar, seribuan mahasiswa Bima Makassar maupun element Mahasiswa Makassar yang tergabung dalam Mahasiswa Anti Tambang memboikot Fly Over Makassar, akibatnya kemacetan tak terhindarkan. Sehari sebelumnya (minggu, 25/12), Mahasiswa Bima Makassar jalan Sudirman tepat di depan Monumen Mandala. Namun aksi ini dikecam oleh beberapa kalangan karena seusai aksi, mahasiswa melakukan pengrusakan terhadap beberapa pos polisi yang dilewati.
Di Bima sendiri, tidak ada reaksi mahasiswa maupun masyarakat Bima hingga hari minggu kemarin maupun senin ini, kecuali gerakan spontanitas beberapa jam setelah bentrok Lambu terjadi. Aksi tersebut dimotori oleh Mahasiswa STKIP Bima di DPRD Kab Bima, aksi ini berujung pada penangkapan 9 aktivis massa demonstran yang ditengarai telah melakukan upaya pembakaran kantor Dewan yang terhormat tersebut. Namun karena aparat Kepolisian yang terbatas dan dibantu oleh Satpol PP, api mampu dipadamkan dan hanya beberapa kursi saja yang ikut hangus.
Sementara itu hingga senin sore ini (26/12), warga yang ditangkap oleh aparat pada saat terjadi bentrok di Dermaga Sape masih diintrogasi dan di sel di SatReskrim Polres Bima Kota. Jumlah yang ditahan sebanyak 49 orang berikut nama-nama yang dapat kami laporkan sementara ini : Idris asal Sumi, Jainul asal Sumi, Aco asal Sumi, Hanafi Hamzah asal Rato, Syahrullah M. Ali Asal Sumi, Syahruddin Asal Sumi, Nurdin H. Talib asal Sumi, Mulyadin Muhammad Asal Rato, Ishaka Asal Sumi, Muadin asal Rato, Yadin asal Rato, Ansyari (owen), Jufrin H. Abubakar asal Rato, Rijiaul Fitrah Risman Asal Rato, Jaharudin Ibrahim asal Sumi, Hamsa, Saifullah Muhidin, Muhajir Hamid asal Lanta, Ruslan asal Naru sape, Hasen Muhammad asal Rato, Mujahidin asal Asakota, Usman asal Rato , Adhar Lutfin asal Rato, Jamran asal Rato, Ibrahim asal Soro, Amirullah L Bini asal Sumi, Idham asal Sumi, Syahroni asal Lambu, Basrin M. Sidik asal Lanta, Khairul asal Soro, Armansyah Ahmad, Tamrin Yacub, Yadin Muhrizal, Irwansyah M. Saleh, Wendi Muliadin, Syahroni asal Rato, Khadijah asal Sumi, Rohana asal Melayu, Sitti Rahma Asal Sumi
Di Bima sendiri, tidak ada reaksi mahasiswa maupun masyarakat Bima hingga hari minggu kemarin maupun senin ini, kecuali gerakan spontanitas beberapa jam setelah bentrok Lambu terjadi. Aksi tersebut dimotori oleh Mahasiswa STKIP Bima di DPRD Kab Bima, aksi ini berujung pada penangkapan 9 aktivis massa demonstran yang ditengarai telah melakukan upaya pembakaran kantor Dewan yang terhormat tersebut. Namun karena aparat Kepolisian yang terbatas dan dibantu oleh Satpol PP, api mampu dipadamkan dan hanya beberapa kursi saja yang ikut hangus.
![]() |
Aksi Mahasiswa Bima Makassar (senin, 25/12), Memboikot jalan depan Monumen Mandala Makassar. Menuntut Mundur KAPOLDA dan BUPATI BIMA terkait INSIDEN LAMBU |
![]() |
Pamflet dalam aksi Bakar Lilin LAMBU BERDUKA minggu malam (25/12) di Bundaran HI jakarta terkait INSIDEN LAMBU |
KAPOLRI, Jenderal (pol) Pradopo Timur diagendakan tiba sore ini di Bima dengan menggunakan Pesawat khusus, dari informasi yang berhasil diendus, Kapolri akan berada di Bima selama 3 hari atas instruksi langsung Presiden. Hingga berita ini diupload, Persiapan kedatangan Kapolri sedang disiapkan di Bandara M. Salahuddin Bima. (Liputan: Rangga/Nissa/Bhiken/Dhan)