BABUJU Report,- minggu pagi yang cerah setelah sebelumnya sepanjang hari sabtu hampir diseluruh wilayah kota Bima dan Bima bagian timur dan selatan diguyur hujan. Rencana mengunjungi Pasien Kusta di RS Kusta Kabupaten Bima diundur sehari, dari hari sabtu menjadi hari minggu, karena hujan yang terus mengguyur. Musem ASI Mbojo – Bima disepakati sebagai tempat berkumpul para Civitas Komunitas BABUJU sebelum konvoi menuju Desa Panda Kecamatan Palibelo Kab Bima.
Seraya menunggu kehadiran sebagian anggota, Koordinator Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU (RKKB), Mirwan menyiapkan segala kebutuhan Paket Sembako Peduli sebagai bingkisan akhir tahun. Dan pada tahun ini (2011; red), Pasien Kusta lah yang menjadi ‘bidikan’ Komunitas BABUJU.
Perjalanan menuju RS Kusta kabupaten Bima dimulai dari ASI Mbojo tepat jam 12.20 Wita. Konvoi 16 Kendaraan sepeda motor menarik perhatian pengendara lain sepanjang jalan lintas Sumbawa itu. Tidak lebih dari 20 menit, rombongan sampai di RS Kusta Kab Bima. Nampak bangunan baru yang amburadul dan tidak terawat menjadi pengungkap selamat datang diwilayah yang paling dihindari oleh banyak orang karena ‘stigma’ penyakit kusta yang meracau pikiran.
Civitas BABUJU disambut oleh Pak Samiun (62) bergelar ‘kepala suku’ di Areal RS tersebut. Nampak jejer rumah yang tak layak huni dibelakang RS. Menurut ‘Kepala Suku’ bahwa rumah tersebut adalah rumah yang dibuat oleh pemerintah untuk Pasien Kusta sejak tahun 1984 dan hingga kini tidak pernah direnovasi maupun dibantu perbaikannya. “Rumah kami, terbiarkan seperti ini, kami sulam tambal dengan pelepah kelapa maupun alang-alang sekitar ini saja. Kami mau perbaiki dengan tripleks dan papan, dimana bisa kami dapat uang. Beli makanan diwarung depan sana saja kami disinisi karena masih banyak orang yang menganggap kami momok yang menakutkan” Sambutnya didepan RS.
‘Kepala Suku’ mengantar kami kedalam kompleks pemukiman pasien Kusta. Civitas BABUJU hanya dipersilahkan masuk hingga pembatas tali khusus yang dibuat agar masyarakat umum tidak sampai ke areal yang diwaspadai. “Pasien Kusta yang ada disini berjumlah 12 orang, jika dihitung keseluruhan ada 28 orang, jumlah itu termasuk para pasien dan keluarga pasien yang hidup bersama dengan mereka” Tuturnya.
Civitas BABUJU yang berkunjung dan bersilahturahim, melihat langsung kehidupan para Pasien Kusta yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat Bima ini berjumlah 50 an anggota. Mirwan, Koordinator RKKB menjelaskan bahwa, Bantuan Peduli berupa sembako yang disiapkan memang telah khusus untuk pasien Kusta. “dengan melihat kondisi yang ditelantarkan seperti ini oleh pemerintah maupun masyarakat sosial Bima pada umumnya, hati kami terketuk untuk membuka mata bahwa ada sanak saudara kita disini yang sangat membutuhkan” jelas nya.
Bingkisan sembako telah dilengkapi dengan 13 jenis kebutuhan hidup yang khusus diperuntukan bagi para penderita Kusta, termasuk obat-obatan dan pakaian yang layak pakai merupakan hasil dari sumbangan para anggota Civitas BABUJU ‘09’ dan Donatur Dompet Peduli Kemanusiaan Komunitas BABUJU. “Bantuan ini bersumber dari Para Donator Komunitas BABUJU, Pos Peduli kemanusiaan. Untuk itu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para Donatur Komunitas BABUJU yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu disini. Insyaallah bentuk kepedulian yang diserahkan, kami sampaikan kepada yang berhak menerimanya” Jelas Mirwan, disela-sela Penyerahan Bingkisan Peduli.
Koordinator Komunitas BABUJU, Julhaidin atau biasa di sapa Rangga Babuju menjelaskan bahwa kegiatan Sosial kemanusiaan seperti ini adalah bentuk kepedulian Komunitas BABUJU terhadap sesama saudara. Dan hal ini sudah tidak asing diselenggarakan oleh Komunitas BABUJU. Sebelum ini, melalui Dompet Peduli dan kerjasama sosial dengan FOKKA Jakarta, Komunitas BABUJU telah membantu hingga mengadakan Kursi roda bagi 3 kakak beradik yang mengalami kelumpuhan permanen di Desa Punti Soromandi. Begitu juga dengan Penderita TB Tulang, Pian Aryanto (22). Sebelumnya, dibantu pula dengan penggalangan dana kemanusiaan bagi Ilinsyah (almrh) Penderita Tumor ganas mata hingga di rawat di RS Sanglah Bali, Ibu Ramlah yang menderita Penyakit aneh pada leher, warga Menggelewa Dompu juga tidak luput dari perhatian RKKB dan banyak saudara-saudara lain yang membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak. “Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU telah melakukan upaya, meski tidak besar namun sedikit tidak membantu meringankan beban yang diderita. Hal ini pun berkat Donatur Komunitas BABUJU yang telah mempercayai Dompet Peduli Komunitas BABUJU untuk menyerahkannya kepada yang berhak menerimanya” jelas Rangga.
Samiun sebagai Kepala Suku diperumahan para Pasien Kusta Kabupaten Bima ini menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2011 atau sejak Dinkes mengambil alih pengelolaan, perawatan serta pengawasan lingkungan RS serta pemukiman Pasien dibelakangnya, warga disini sudah tidak lagi mendapatkan bantuan beras maupun logistik lainnya seperti halnya sebelum tahun 2011 pada saat Dinsos yang mengelola disini. “Sejak tempat ini dialihkan ke Dinkes dari Dinsos kabupaten Bima, kami tidak lagi mendapat jatah makanan dan pengobatan yang layak” Ceritanya.
M. Said, salah seorang pasien bercerita bahwa dirinya mendapat jarah beras dari Pemerintah hanya 5 kg per 3 bulan. Kadang tidak dapat sama sekali, alasannya tidak ada anggaran di dinas. Selain itu dijelaskan pula bahwa selama ditangani oleh pihak Dinkes obat-obatan di RS sama sekali tidak ada. “Jangankan beras nak, Obat serta Mantri (Dokter) aja tidak tersedia disini yang katanya Rumah sakit (RS) buat kami” Ungkapnya kecewa.
Kepala Dinas kesehatan Kab Bima (Kadinkes) yang dihubungi via seluler tidak aktif, Ibu Trisna, staf bidang penyuluhan penyakit masyarakat Dinkes Kab Bima juga yang dihubungi via seluler tidak mengangkat telepon. Hingga berita ini diturunkan, Pihak Dinkes Kab Bima belum bisa dikonfirmasi terkait keluh kesah para Pasien RS Kusta Kab Bima di desa Panda. (Liputan: Dhan/Mirwan)