BABUJU Report,- Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB), Ali Usman mengatakan, pihaknya bersama berbagai elemen lain sudah menyiapkan 21 pengacara untuk mendampingi peserta demonstran yang ditahan polisi. Para Demonstran tersebut adalah warga Lambu yang mengalami perlakukan tidak manusiawi dalam penangkapan, pemindahan hingga ke penahanan.
“Sejah ini jumlah pengacara yang dibamaksud sebanyak 21 orang. Meraka datang dari Jakarta, Bali, dan NTB sendiri. Mereka khusus mendampingi warga yang ditahan polisi,” ujar Ali saat kepada media ini, Senin (26/12/2011).
Menurutnya, para pengacara akan membela hak warga yang menuntut keadilan. Pada hakikatnya warga berunjuk rasa untuk mempertahankan sumber kehidupan mereka. Ali- sapaan Ali Usman - mengaku, belum mengetahui pasti jumlah warga yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun berdasarkan data laporan orang hilang dari keluarga, diketahui ada 59 orang yang kemungkinan ditahan polisi. “Kalau jumlah tersangka ada berapa kami belum mengetahui. Kalau polisi menyebutkan jumlah yang ditahan ada 24 tapi belum ada informasi tersangka,” sambungnya.
Walhi, lanjut Ali, juga akan menelusuri laporan adanya penjemputan paksa yang dilakukan oleh polisi. Seperti diketahui, bahwa aksi unjuk rasa dilakukan warga dengan cara menduduki Pelabuhan ASDP Sape, Bima, NTB, sejak Senin 19 Desember lalu. Aksi mereka dibubarkan paksa oleh polisi pada Sabtu 24 Desember pagi. Buntut pembubaran aksi, sejumlah gedung pemerintah dibakar warga, di antaranya Kantor Camat Sape dan Gedung DPRD Bima.
Jumlah korban tewas pun masih simpang siur, namun Walhi hari ini menyebutkan korban tewas bertambah menjadi tiga orang. Dua tewas saat bentrokan, sementara seorang lagi meninggal hari ini. Dua korban tewas adalah Arif Rahman (19) dan Saiful (17), sementara seorang korban lagi diketahui bernama Sarifudin.
Massa menuntut pencabutan SK 188 yang dikeluarkan Bupati Bima tentang izin pertambangan bagi PT Sumber Mineral Nusantara. Izin pertambangan itu dinilai merugikan warga karena sudah merusak lingkungan.