- Walikota Bima, H. Qurais, H. Abidin
BABUJU Report,- Terhitung mulai senin kemarin, walikota Bima pindah tempat kerja alias kantor keliling di setiap kantor kelurahanya. Keinginan berkantor atau berdinas di setiap kantor tersebut, sesuai janjinya beberapa waktu yang lalu. Pada media ini, Senin (21/11) Wali kota Bima H. Qurais H Abidin yang di pimpin Kabag Humas dan Protocol sekda Kota Bima, Muhammad Hasyim, menyampaikan, keinginan untuk berkantor keliling di setiap kelurahan yang mengandung maksud dan tujuan, untuk melihat dari dekat dan mendengar langsung keluhan dan aspirasi warga di masing – masing wilayah kelurahan yang selama ini mungkin saja belum ter-cover diketahui secara menyeluruh.
Untuk hari pertama, Walikota akan berkantor di kelurahan Lelamase pada Selasa (22/11), dan di ikuti keluraha lainya yang tidak diberitahukan secara rinci kantor mana saja urutanya. Maksudnya sekaligus inspikasi pada aparatur di tingkat kelurahan soal disiplin kerja dan tingkat kehadiranya, serta mengukur seperti apa bentuk pelayanan yang di berikan kelurahan terhadap warga masing-masing.
Hanya saja di isyaratkannya wilayah kelurahan yang akan diprioritaskan untuk menjadikan kantor sementara selama berdinas keliling, pada wilayah kelurahan dominasi wilayah pertanian dan kantor kelurahan pinggir kota. Alasanya, pada kelurahan yang di maksud, dirinya dapat melihat dan menerima aspirasi, soal kondisi lahan pertanian dan seperti apa pola irigasi dan lain sebagainya. Keluhan dan masukan dari warga yang dapat diketahui secara langsung, jelasnya, sangat berguna untuk di jadikan dasar ajuan pada rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2012 mendatang yang tengah di susun Tim anggaran pemerintah Daerah yang selanjutnya akan diusulkan pada legislative (DPRD) sebagai sebuah garis kerjah selamah setahun kedepan yang baku. Disamping mengiventarisir persoalan pertanian dan irigasi, tujuan perkantor keliling, guna melihat sisi pembangunan yang mesti di percepat dan di carikan trobosannya.
Pada hari kedua kemrin (23/11), Walikota berkantor di kelurahan Ntobo, ”Setelah berkantor di kelurahan Lelamase Kecamatan Rasanae Timur pada Selasa lalu. Program kerja dinas keliling tersebut, Walikota bersama sejumlah Jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mengunjungi Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba. Seperti halnya kunjungan dan kerja keliling yang dilakukan dikelurahan Lelamase, Dikelurahan Ntobo Walikota beserta rombongan menelusuri tahap demi tahap wilayah Kelurahan yang berada di ujung utara Kota Bima tersebut. Mengawali Kunjungannya, Walikota menelusuri kondisi Kantor Kelurahan setempat. Keberadaan bangunan kantor kelurahan yang masih bangunan lama dengan kondisi memperihatinkan, menjadi atensi awal kunjungan itu.
Dipastikannya, kantor tersebut akan dibangun alias direhab total pada program kerja 2012.Pasca melihat kondisi Kantor lurah, orang nomor satu di Kota Bima itu, mengelilingi lingkungan demi lingkungan dikelurahan tersebut. Beberapa titik penting lingkungan yang belum tersentuh pembangunan dan perbaikan fisik, menjadi perhatiannya. Sembari mengomentari untuk segera direnovasi dan diperbaiki. Tidak terkecuali perintah langsung pada Dinas terkait, untuk memperhatikan dan segera mengambil tindakan secepatnya. Sisi kehidupan masyarakat setempat pun, tidak luput dari perhatian Walikota.
Saat menelusuri satu persatu rumah warga, berikut geliat ekonomi yang tengah digerakan masyarakat, tentu sebagai bagian dari mata pencaharian, ditiliknya mulai dari pertanian, perkebunan, hingga geliat ekonomi kerajinan tenun yang begitu mendominasi kaum ibu dikelurahan tersebut. Berbagai aspirasi warga yang ditemui langsung dilorong-lorong perkampungan wilayah Ntobo, diselami dan diterimanya sebagai amanah, sesuai dengan tujuan dan esensi program berkantor diseluruh kelurahan Lingkup Kota Bima. Tidak terkecuali keinginan sejumlah kaum ibu, yang tengah menggiatkan kerajinan tenun. Bahkan beberapa lembar kain tenun yang sudah jadi dalam berbagai corak, langsung dibeli. Termasuk yang masih dalam tahap pembuatan (Yang masih ditenun).
Pembelian hasil tenun tersebut, dimaksudkannya untuk memotivasi warga (Kaum ibu) agar lebih berdaya guna dan berkreasi, termasuk merangsang daya beli dengan harga yang bersaing. Pada sejumlah warga, Walikota, mengatakan, harga jual kain tenun Bima yang menjadi kerajinan warga setempat pada khususnya dan warga Kota Bima pada umumnya, jauh dari harga standard dan cenderung secara ekonomi bisnis merugi. Untuk itu dirinya, berharap ada kerja sama dan penentuan pola jual yang modern, dalam mendongkrak nilai jual dengan daya beli masyarakat hingga bisa dipasarkan keluar daerah. Selain melihat kondisi dan geliat kegiatan ekonomi kerakyatan warga setempat. Sejumlah infrastruktur jalan lingkungan, baik yang tengah diperbaiki maunpun yang akan diperbaiki serta diusulkan warga setempat, tidak luput dari perhatiannya.
(Sumber: Harian Suara Mandiri: 08)
