
Kata dia, waktu kedatangan tamu yang antar paket, situasi kantor baru masuk jam kerja. Tamu datang bawa paket itu, diterima salah seorang pegawai, Diana. ”Sambil menyerahkan paket, orang yang tak dikenal itu mengaku kiriman dari hamba Allah”, terang Catur mengutip pernyataan stafnya, Diana Hendrawati. Setelah menyerahkan bingkisan, orang itu meninggalkan ruang tamu, sedangkan temannya menunggu dihalaman dengan menggunakan sepeda motor merk Supra Fit, tetapi tidak ada yang ingat akan nomor Polisinya. Setelah menyerahkan paket, kedua orang tak dikenal itu naik motor menuju arah Panda atau Bima. ”Setelah orang itu pergi baru saya sadar”, ujar Diana.
Setelah sadar, baru Diana berteriak saat itu juga berdatangan pegawai BMG. Dan salah seorang pegawai BMG, Muhdar, datang dan membawa keluar bingkisan serta menyimpannya di halaman kantor yang berada di depan. ”Setelah itu kami laporkan ke Polisi,” terang Catur. Tak lama kemudian datang pihak keamanan dan memasang garis Polisi, seluruh pegawai BMG jadi panik. ”Masalah kiriman dari hamba Allah, baru pertama kali di terima pihak kantor BMG. Sebelumnya tidak ada Telpon teror ataupun telepon dari orang yang tak dikenal, dan kantor aman-aman saja,” ujar Catur yang diamini Diana.
Diana, saksi mata yang berinteraksi dengan ‘orang asing’ itu kepada media ini mengaku, tiba-tiba saja orang asing nyelonong masuk dalam kantor setempat dan menyimpan bungkusan plastik di meja ruang tamu kantor BMKG. ”Orang itu tiba-tiba saja masuk kantor dan menyimpan bungkusan plastik di atas meja ruang tamu. Saya curiga bungkusan plastik itu berisikan bahan peledak”, ujarnya siang kemarin.
Diana menceritakan ciri-ciri oarang asing yang nyelonong masuk dalam kantor BMKG Bima tersebut. ”Orangnya tinggi, hitam, agak kurus-kurus. Saya tidak tahu siapa orang itu. Kami tidak punya janji dengan orang luar, apalagi pernah memesan sesuatu. Tiba-tiba saja kami kedatangan ‘Orang itu masuk, lalu bungkusannya disimpan begitu saja”, jelasnya mengulang.
Antara Diana dengan orang asing tersebut hanya sempat melakukan interaksi beberapa menit saja. Belum sempat menanyakan lebih detail lagi tentang isi bungkusan tersebut, orangnya langsung pergi. Diana menyebutkan, bungkusan tersebut berisikan 1 buah piring nasi, 1 buah sendok makan serta berisikan almamater salah satu kampus terkenal di NTB berwarna biru. ”barang-barang tersebut ada di luar paket”, ungkapnya. Setengah jam kemudian berdatangan Tim Gegana Polres Bima mengamankan bingkisan yang dicurigai bom itu. ”Sekarang bingkisan itu sudah diamankan, Kantor BMG sudah aman, silahkan bekerja kembali sebagaimana mestinya. Pokoknya sudah aman,” Ujar Dede Alamsyah, Kapolres Bima.
Isu yang berkembang ditengah masyarakat tentang paket yang disimpan orang asing tersebut, simpang siur. Informasi yang diperoleh dari salah seorang petugas pengamanan Bandara Sultan M.Salahuddin Bima, paket dimaksud dibungkus rapi. Diduga disimpan oleh orang tak dikenal yang masuk pada kantor BMKG Bima. ”Paket tersebut berupa bungkusan dus mini yang dililit rapi dengan lakban warna kuning.
Kini paket itu sudah diamankan tim Gegana”, jelas sumber. Kata sumber tadi, mencuatnya isu paket yang mencurigakan tersebut, tidak sampai mengganggu jadwal penerbangan, meskipun pada saat ditemukan paket nyaris bertepatan dengan jadwal penerbangan Merpati Air Lines. ”Kita sengaja tidak memberitahukan pada penumpang atau agar tidak terjadi kepanikan,” ucapnya. Saat itu memang menarik perhatian orang, warga yang melintas jalur itu dan ikut menyaksikan prosesi- pengambilan paket oleh Brimob. Paket itu sudah sempat diperiksa dengan alat detonator. ”Ada bunyinya. Kalau ada bunyi seperti itu, berarti isi didalamnya ada barang yang mengandung besi atau unsur lain”, tandasnya. (Sumber: Harian Suara Mandiri ; 06/12)