http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Mbohi Dungga ‘Bumi Paradise’ | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » Mbohi Dungga ‘Bumi Paradise’

Mbohi Dungga ‘Bumi Paradise’

Ditulis Pada Hari Sabtu, 12 November 2011 | Oleh: Babuju.com

BABUJU Report,- Bagi masyarakat Bima yang namanya “Mbohi Dungga” sudah cukup terkenal. Mbohi Dungga merupakan makanan khas warisan leluhur. Salah satunya adalah hasil karya Dou Parado. Parado merupakan salah satu wilayah yang berada didataran tinggi Bima. Parado merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bima, dengan sebaran 5 desa, yaitu, Desa Kanca, Desa Rato, Desa Kanca, Desa Kuta dan Desa Lere.

Pada umumnya, peracikan ‘Mbuhi Dungga’ sendiri pada umumnya, dilakukan oleh para warga desa Parado Rato. Desa ini terletak di dataran tinggi wilayah Kecamatan parado. ‘Mbohi Dungga’ berfungsi sebagai makanan pendamping lauk yang berbahan dasar jeruk purut atau dalam bahasa Mbojo nya dungga mbudi.

Proses pembuatan ‘Mbohi Dungga’ ini masih tradisional dan belum tersentuh teknologi modern. Kendati demikian makanan yang kerap digunakan sebagai sambal khas Dana Mbojo ini, telah banyak diminati oleh masyarakat baik di dalam maupun di luar daerah Bima. Selain harga ‘Mbohi Dungga’ murah, kualitas rasa dan nikmatnya bisa diandalkan dan punya ciri tersendiri. Bahan-bahannya tidak banyak dan mudah didapat antara lain bahan baku jeruk purut, cabe, garam, penyedap rasa (vitcin) serta air.

Desa Parado Rato merupakan desa ibu kota Kecamatan Parado yang dijuluki “Bumi Paradise” Dan Mbojo. Luas wilayah 4,366 Ha, didominasi sawah tadah hujan dan tegalan seluas 4,205 Ha selebihnya adalah wilayah pemukiman. Dahulu sebagian besar penduduk Parado Rato bekerja sebagai petani atau berkebun, sebagian kecil saja berprofesi sebagai pengrajin Home Industri ‘Mbohi Dungga’. Seiring dengan perkembangan yang ada, semakin tinggi pula animo masyarakat yang mengkonsumsi ‘Mbohi Dungga’, sebagian besar warga akhirnya perlahan beralih profesi yaitu menekuni industri kecil ‘Mbohi Dungga’.

Belum ada yang dapat mengungkapkan secara pasti kapan kerajinan ‘Mbohi Dungga’ mulai berkembang di wilayah ini. Namun  menurut Kepala Desa Parado Rato, Suhardi, yang mengaku sangat menyukai makanan tersebut, bahwa ketrampilan membuat dan meracik ‘Mbohi Dungga’ di peroleh turun temurun dari nenek moyang. “Tetapi tidak semua warga Parado Rato dapat meracik ‘Mbohi Dungga’ yang lezat, nikmat dan tahan lama. Konon ‘Mbohi Dungga’ yang bagus itu dapat di simpan tahunan. Semakin lama di simpan, semakin enak rasanya” Ujar Kades yang memimpin 3.063 jiwa ini.

Bagi para masyarakat Bima rantau yang berada diluar daerah, salah satu oleh-oleh yang paling digemari dan diharapkan adalah ‘Mbuhi Dungga’. Hal ini dibuktikan dengan ludesnya ‘Mbuhi Dungga’ yang dipesan khusus untuk kegiatan akbar ‘Semalam Di Bima’ yang diselenggarakan oleh FOKKA (Forum Komunikasi Kasabua Ade) di Anjungan NTB TMII pada bulan Juli yang lalu. ‘Mbuhi Dungga’ Parado yang digelar oleh Komunitas BABUJU di Stand Pameran kerajinan Dana Mbojo, tdk kurang dari 20 botol berukuran 500 ml, ludes dalam waktu sehari.

Hal ini menandakan, ‘Mbuhi Dungga’ tetap digemari oleh masyarakat Bima secara turun temurun sebagai menu sambal khas. Tentu ini adalah potensi yang harus dilirik oleh para pengambil kebijakan untuk tetap terus didorong untuk ber-produksi. Sebab, tidak semua warga Parado dapat meracik ‘Mbuhi Dungga’ ini, sehingga mantap dilidah.

(Sumber: http://alanmalingi.wordpress.com/2010/05/16/mbohi-dungga-di-bumi-paradise/ )
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.