
Kepala MI Monggo, H. Adnan H.Arsyad, S.Ag yang dikonfirmasi di meja kerjanya mengatakan, dalam realisasi BSM yang bersumber dari APBD untuk 11 orang siswa miskin, sebanyak Rp 990 ribu. Bantuan itu telah dibagikan pihaknya secara merata pada 181 orang dengan rincian Rp 5.500 persiswa. Katanya, kebijakan tersebut dilakukan, mengantisipasi munculnya kecemburuan sosial bagi siswa lain yang tidak ter-cover dalam pengajuan mendapatkan BSM. ”Jika kita tidak bagikan pada seluruh siswa, maka yang lainnya akan malas datang sekolah. Inilah dasar kami mengambil kebijakan dalam pembagian BSM ini,” katanya.
Selain dana BSM yang bersumber dari APBD, lanjut Adnan, dana BSM yang bersumber dari APBN juga akan direalisasikan kepada semua siswa. Hal itu dilakukan, agar tak berbeda dengan kebijakan pembagian BSM yang bersumber dari APBD Kabupaten Bima. ”Kami tidak ingin ada yang cemburu.” tegasnya.
Hal yang sama juga dilakukan Sekolah Dasar Negeri Monggo. Menurut Kepala SDN setempat, H.A.Munir, S.Pd, dana BSM yang bersumber dari APBD untuk 17 siswa miskin dengan total Rp 1,5 juta lebih, telah dibagi ratakan kepada 225 orang siswa dengan rincian RP 5 ribu perorang. Munir juga mengaku, dalam realisasi dana BSM yang bersumber dari APBN yang diajukan pihaknya untuk 30 orang, akan dibagikan semua kepada siswanya. Mestinya, rincian penerimaan yang diterima siswa yang memiliki nama sebesar Rp 360 ribu/siswa. Pengakuan beberapa Kasek tersebut, tentu memunculkan pertanyaan publik. Pemerhati Pendidikan di kecamatan Bolo menilai, kebijakan tersebut merugikan siswa miskin dan tak patut dilakukan.apalagi, peruntukan beasiswa dimaksud diperuntukan siswa yang terkategori miskin.(Sumber: Suara Mandiri: 11)