[caption id="attachment_1468" align="alignleft" width="215" caption="Wakil Gubernur NTB, Ir H. Badrul Munir, MM"]
[/caption]
BABUJU Report, Wakil Gubernur NTB Ir. H. Badrul Munir MM membenarkan rencana pembangunan Jalur Bypass Labuhan Sumbawa – Limung Kecamatan Moyo Utara sepanjang 24 Km dengan lebar keseluruhan 30 meter dan akan dikerjakan mulai tahun 2012 mendatang. Hal itu dikemukakan Badrul Munir ketika dihubungi melalui telpun seluler nya Rabu kemarin (5/10).
Menurut Badrul Munir, rencana ini sudah mendapat persetujuan Pemerintah Pusat melalui Menteri Pekerjaan Umum sebulan yang lalu. Jalur Bypaas itu lanjutnya akan dikerjakan 2 jalur dengan lajur 4. Badrul Munir mengakui bahwa Tahun ini tengah disiapkan Detail Engineering Design ( DED ) dengan dibebankan melalui APBD I tahun anggaran 2011. Untuk pembebasan tanah yang akan terkena pembangunan jalur bypass tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa. “Soal ini sudah saya kordinasikan dengan Bupati Sumbawa dan sudah oke“ papar Badrul Munir.
Selain bypass tersebut Pemerintah juga akan membangun Dermaga Penyebrangan Kapal Motor Fery (KMF) di Limung Kecamatan Moyo Utara yang akan menghubungkan Calabai dan Tambora. Demikian pula pada kedua tempat itu yakni Calabai dan Tambora pun dibangun dermaga yang sama sehingga kapal-kapal yang beroperasi dilintasan itu bisa bersandar dengan aman. “Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi pada wilayah Tambora dan sekitarnya, sekaligus mendukung Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) yang sedang dibangun selama 2 tahun terkahir” Badrul Munir, menambahkan.
Pembangunan infrastruktur itu juga dimaksudkan dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan dalam program SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB sebagai kawasan Megaminapolitan dan Pariwisata Nasional. Melalui program ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 85.000 orang dengan nilai produksi Rp 11,6 trilyun pertahun. Nilai produksi itu diharapkan diperoleh dari Udang, Rumput Laut dan ikan Kerapu serta dari keragaman Ikan bersirip yang banyak dijumpai dikawasan itu diluar nilai pariwisata.
Biaya pembangunan infrastruktur tersebut mencapai angka Rp 5,2 trilyun yang dialokasikan dari APBN 2012 ini. Menurut Wakil Gubernur NTB, Presiden Susilo Bambang Yudoyono juga sudah menyetujui program ini dan telah mengistruksikan kepada kementrian terkait untuk segera menindak lanjuti bahkan Gubernur NTB sudah diminta untuk melaporkan secara berkala setiap perkembangan program ini.
Badrul Munir menyebut Teluk Saleh, ibarat akuarium raksasa yang menyimpan potensi ekonomi lestari yang wajib dijaga kelestariannya oleh seluruh masarakat NTB. Semua ini tegas Wagub NTB adalah salah satu bentuk nyata dari upaya Pemerintah Provinsi NTB menjadikan daerah ini sebagai daerah yang mampu bersaing dengan daerah lainya di Indonesia.
(Sumber: http://bangmek.wordpress.com/ )

BABUJU Report, Wakil Gubernur NTB Ir. H. Badrul Munir MM membenarkan rencana pembangunan Jalur Bypass Labuhan Sumbawa – Limung Kecamatan Moyo Utara sepanjang 24 Km dengan lebar keseluruhan 30 meter dan akan dikerjakan mulai tahun 2012 mendatang. Hal itu dikemukakan Badrul Munir ketika dihubungi melalui telpun seluler nya Rabu kemarin (5/10).
Menurut Badrul Munir, rencana ini sudah mendapat persetujuan Pemerintah Pusat melalui Menteri Pekerjaan Umum sebulan yang lalu. Jalur Bypaas itu lanjutnya akan dikerjakan 2 jalur dengan lajur 4. Badrul Munir mengakui bahwa Tahun ini tengah disiapkan Detail Engineering Design ( DED ) dengan dibebankan melalui APBD I tahun anggaran 2011. Untuk pembebasan tanah yang akan terkena pembangunan jalur bypass tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa. “Soal ini sudah saya kordinasikan dengan Bupati Sumbawa dan sudah oke“ papar Badrul Munir.
Selain bypass tersebut Pemerintah juga akan membangun Dermaga Penyebrangan Kapal Motor Fery (KMF) di Limung Kecamatan Moyo Utara yang akan menghubungkan Calabai dan Tambora. Demikian pula pada kedua tempat itu yakni Calabai dan Tambora pun dibangun dermaga yang sama sehingga kapal-kapal yang beroperasi dilintasan itu bisa bersandar dengan aman. “Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi pada wilayah Tambora dan sekitarnya, sekaligus mendukung Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) yang sedang dibangun selama 2 tahun terkahir” Badrul Munir, menambahkan.
Pembangunan infrastruktur itu juga dimaksudkan dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan dalam program SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi NTB sebagai kawasan Megaminapolitan dan Pariwisata Nasional. Melalui program ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 85.000 orang dengan nilai produksi Rp 11,6 trilyun pertahun. Nilai produksi itu diharapkan diperoleh dari Udang, Rumput Laut dan ikan Kerapu serta dari keragaman Ikan bersirip yang banyak dijumpai dikawasan itu diluar nilai pariwisata.
Biaya pembangunan infrastruktur tersebut mencapai angka Rp 5,2 trilyun yang dialokasikan dari APBN 2012 ini. Menurut Wakil Gubernur NTB, Presiden Susilo Bambang Yudoyono juga sudah menyetujui program ini dan telah mengistruksikan kepada kementrian terkait untuk segera menindak lanjuti bahkan Gubernur NTB sudah diminta untuk melaporkan secara berkala setiap perkembangan program ini.
Badrul Munir menyebut Teluk Saleh, ibarat akuarium raksasa yang menyimpan potensi ekonomi lestari yang wajib dijaga kelestariannya oleh seluruh masarakat NTB. Semua ini tegas Wagub NTB adalah salah satu bentuk nyata dari upaya Pemerintah Provinsi NTB menjadikan daerah ini sebagai daerah yang mampu bersaing dengan daerah lainya di Indonesia.
(Sumber: http://bangmek.wordpress.com/ )