BABUJU Report,- Insentif Tutor Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kecamatan Bolo, diduga tak sesuai aturan yang ditentukan dalam Pelaksanaan program penuntasan buta Keaksaraan Fungsional (KF) dasar. Insentif sejumlah tutor selama 32 hari pertemuan sekitar Rp 696 ribu perorang. Namun, yang dilakukan pengelola Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kecamatan Bolo, terindikasi hanya memberikan berkisar antara Rp 200 - 300 ribu per Tutor.Selain indikasi perampasan hak Tutor, pengelola PKBM juga diindikasi memanipulasi jumlah Warga Belajar (WB). Dimana warga belajar yang diajukan pengelola PKBM untuk satu kelompok, sebanyak 20 orang, namun realita di lapangan, anggota WB yang hadir berkisar 9-10 orang saja. Indikasi ’Kejahatan’ lain oleh pengelola PKBM, hak anggota WB pun dirampas. Karena sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tekhnis, transportasi 20 WB dengan 1 orang tutor selama 32 kali pertemuan sebesar Rp 1,9 juta lebih. Namun hak WB dengan Tutor tersebut diduga masuk kantong pengelola PKBM.
Kepala Desa Timu, Arsyad, pada wartawan Rabu (5/10), mengatakan, pelaksanaan program KF dasar di desanya oleh PKBM Mekar dan PKBM lainnya diduga kuat menyimpang dari aturan yang ada, seperti dalam hal anggota WB yang diduga difiktifkan. Menurut Kades, Pelaksanaan program KF terhadap dua kelompok Binaan PKBM Mekar hanya dilaksanakan selama 12 hari dari ketentuan pelaksanaan program sebanyak 32 kali pertemuan. ”Pertanyaan kita, anggaran untuk pelaksanaan 20 harinya dikemanakan. Belum lagi gaji Tutor dan masing-masing mengaku diberikan hanya Rp 150 ribu saja dari ketentuan sebesar Rp 690 ribu per Tutor. Saya sudah Tanya sejumlah Tutor dan masing-masing mengaku diberikan RP 150 ribu saja,” ungkap kades.
Dia menduga, hal tersebut bukan saja dilakukan pengelola PKBM Mekar, namun hal sama pun dilakukan pengelola PKBM dikecamatan setempat, Khususnya menyoal gaji Tutor dan transportasi anggota WB yang tidak diberikan sepenuhnya serta dugaan fiktifkan data WB.
Dia meminta, pihak berkompeten secepatnya melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan sanksi pada sejumlah pengelola PKBM yang dinilai melakukan penyimpangan. Karena anggaran pelaksanaan program tersebut adalah uang Negara yang harus dikelola secara jujur. Sementara pengelola PKBM Mekar, H.Ismail Azrun yang didatangi wartawan di rumahnya tidak berhasil ditemui. Menurut salah seorang tutor, H.Ismail sedang keluar dan tidak diketahui kemana.
Sementara salah seorang pengelola PKBM yang enggan dikorankan namanya, mengaku belum melunasi insentif tutor kerena hingga saat ini kegiatan masih berjalan. ”Sisa insentif sejumlah tutor akan kita bayar lunas usai pelaksanaan kegiatan,” tandasnya. (Harian Suara Mandiri)
