http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Novel ‘Nika Baronta’ Raih Nominasi Festival UBUD | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » , , » Novel ‘Nika Baronta’ Raih Nominasi Festival UBUD

Novel ‘Nika Baronta’ Raih Nominasi Festival UBUD

Ditulis Pada Hari Jumat, 07 Oktober 2011 | Oleh: Babuju.com

[caption id="attachment_1398" align="alignleft" width="300" caption="Alan Malingi, Sedang di Wawancarai oleh Harian Sinar Harapan di UWRF 2011, Ubud-Bali"][/caption]

BABUJU Report,- Novel Sejarah ‘Nika  Baronta’ yang mengisahkan perjuangan masyarakat Bima pada masa penjajahan Jepang yang ditulis oleh Alan Malingi berhasil masuk kurasi 15 Karya Terbaik di ‘UBUD Writer and Readers Festival 2011’ Ubud –Bali. Pada Festival Kesusastraan bertaraf Internasional itu, cerita tentang penderitaan masyarakat Bima dan peristiwa ‘Nika Baronta’ yang terjadi antara tahun 1942 sampai 1945 itu banyak didiskusikan oleh para penulis dari 25 negara yang diundang pada kegiatan tersebut.

Alan Malingi, yang ditemui BABUJU Report, usai Diskusi yang juga dihadiri penulis Best Seller Indonesia Andrea Hirata mengemukakan bahwa ‘Nika Baronta’ (Nikah Berontak) merupakan peristiwa sejarah yang sangat langka yang terjadi di Bima pada masa itu.  Keinginan Jepang untuk mengirim gadis-gadis Bima-Dompu untuk dipekerjakan di luar daerah sebagai Ian fu ditentang keras oleh Sultan Muhammad Salahuddin dan para pejuang.

“Sebagai trik antisipatif untuk menggagalkan rencana itu, Sultan dan para pejuang mengeluarkan ultimatum untuk menikahkan para gadis secepatnya, dimana para orang tua sibuk mencarikan jodoh dan menikahkan putri-putrinya sesegera mungkin agar tidak diambil dengan paksa oleh Jepang.” Urai Alan Malingi saat jumpa pers dengan media di Media Center UWRF (6/10).

Diceritakan Alan, cerita novel ini berawal dari fase-fase akhir pemerintah Kolonial Belanda di Bima, kemudian pengambilalihan kekuasaan dari Belanda kepada Kesultanan Bima, dan masuknya Jepang mulai tahun 1942 – 1945. ”Tahun-tahun itu telah terjadi peristiwa yang memilukan dan menyayat hati masyarakat Mbojo. Penderitaan lahir batin dialami masyarakat Bima-Dompu dibawah kekuasaan Jepang. Romusha, pelecehan seksual, kekerasan, wabah penyakit dan kelaparan menghantui. Namun berkat Rahmat Allah, ‘merah putih’ pun berkibar gagah berani di depan Istana Bima yang menandai datangnya ‘angin’ yang bernama kemerdekaan itu“ Papar Alan Malingi usai menjadi pemateri Tehnik Penulisan Cerita Rakyat  pada acara Children And Youth Program di Bale Banjar UBUD .

Sebagai novel sejarah, novel itu banyak menguak fakta sejarah baik yang termuat dalam buku-buku sejarah maupun penuturan langsung dari para pelaku sejarah yang masih hidup. Dan sebagai karya sastra tentunya permainan imajinasi dari penulis juga member warna tersendiri dalam novel setebal 171 halaman yang diterbitkan Genta Press Yogyakarta tahun 2007 itu. Proses penulisan Novel ini berlangsung sekitar 3 tahun dan Alan Malingi telah melakukan serangkaian wawancara dan penggalian sumber-sumber sejarah. Menurut Alan, penulisan Novel ini didasari keinginan untuk mengangkat sejarah dan cerita daerah untuk dikenal oleh public baik dari dalam maupun luar negeri.

“Saya merasa besyukur bisa diundang ke UBUD untuk memperkenalkan karya dan sekaligus mempromosikan Bima lewat sastra.“ ucap Alan sebelum mengikuti panel Diskusi Legend And Lores Narrative Inspiring Contenpory Writing ( Inspirasi menulis Cerita Rakyat Tradisional) di Left Bank Restaurant UBUD.

Acara UWRF ke 8 ini dilangsukan sejak tanggal 5 – 10 Oktober 2011 dengan mengambil lokasi, Desa Sosial Budaya, Ubud Kabupaten Gianyar Bali. Selain Alan Malingi, Komunitas BABUJU yang diwakili oleh Julhaidin juga diundang oleh Panitia UWRF sebagai peserta Peninjau. (Liputan: Rangga)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.