Video Pemukulan Guru Oleh Orang Tua Siswa di SMU PGRI Kota Bima:
BABUJU Report.- Belum tuntas aksi pemukulan guru oleh siswa di MTsN Negeri 1 Kota Bima. Modusnya, orang tua siswa menghajar guru SMA PGRI Kota Bima hingga babak belur di teras sekolah setempat, Rabu (12/10). Jaharuddin, adalah guru malang yang mendapat serangan dan bogem mentah dari Nurdin, orang tua Siswi bernama Suryani. Jaharudin adalah Guru Geografi pada SMA PGRI Kota Bima itu dihajar lantaran disinyalir memukul Suryani Saat kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung pada sekitar pukul 12.00 Wita Rabu kemarin.
Informasi yang berhasil diendus wartawan, Suryani yang tidak bisa menerima perlakuan guru tersebut langsung mengadukan peristiwa itu kepada orang tuanya. Selang beberapa saat kemudian, Nurdin, Orang tua siswi dan salah seorang keluarganya langsung masuk halaman Sekolah dan memukul guru tersebut didepan teras Sekolah hingga babak belur. Untungnya, kebrutalan Nurdin dapat dilerai dan beberapa orang guru yang langsung menghubungi aparat Kepolisian Polres Bima Kota untuk mengamankan situasi.
Kepala SMA PGRI Kota Bima, Kaimuddin yang dikonfirmasi di Kantor Polres Bima Kota, membenarkan adanya aksi pemukulan yang dilakukan orang tua siswi terhadap gurunya bernama Jaharuddin. Kata dia, saat pelajaran Geografi berlangsung, Suryani keluar masuk ruangan tanpa ijin sambil mendengarkan music dalam hand phone (HP). Meski ditegur guru agar tidak keluar masuk dan mematikan Suara music di HP, namun Suryani tetap membandel. ”Karena tidak merespon teguran lisan, Jaharuddin (Guru,red) memukul sebagai bentuk mendidik. Namun beberapa menit kemudian Nurdin (orang tua Suryani,red) bersama satu orang keluarganya melakukan pemukulan terhadap guru yang bersangkutan di depan trans Sekolah,” cerita Kaimuddin.
Menurut Kepala Sekolah, membandelnya siswi di sekolah setempat bukan terjadi kali itu saja, namun sering kali terjadi. Atas penganiayaan guru oleh orang tua siswi tersebut, pihaknya sudah melaporkan secara hukum ke Polres Bima Kota. ”Guru yang dipukul juga sudah divisum untuk persiapan pelaporan yang tentunya berdasarkan kemauan guru dan setelah meminta persetujuan Ketua PGRI Kota Bima, Drs H,Sudirman, M.Si,” jelasnya.
Ketua PGRI Kota Bima,Drs. H.Sudirman,M.Si yang dikonfirmasi via telepon seluler, mengaku telah mendapat laporan peristiwa pemukulan guru SMA PGRI Kota Bima itu. ”Kami tidak ingin banyak komentar dulu. Sebagai ketua PGRI Kota Bima, kami menunggu dulu hasilnya. Apakah kedua belah pihak saling lapor atau tidak,”katanya.
Sementara salah seorang keluarga orang tua siswa yang enggan disebutkan identitasnya mengaku, dirinya mendatangi SMA PGRI atas permintaan guru bersangkutan saat memukul Suryani dalam kelas. Saat melakukan pemukulan siswa, guru dimaksud sambil mengata-ngatai orang tua siswa. ”Guru itu mengaku tidak takut dengan orang tua siswa. Makanya kami naik pitam dan menghajarnya,” akunya jengkel. Dia juga akan menempuh jalur hukum atas tindakan guru tersebut dengan alasan guru telah berbuat sewenang-wenang terhadap siswa. Bahkan dirinya tidak akan damai menerima penyelesaian persoalan itu secara kekeluargaan kendati diminta damai,lantaran guru yang besangkutan telah membawa-bawa nama orang tua siswa disekolah.
”Dia yang salah, pukul saja, jangan kami yang dibawa-bawa,” kesalnya. Sementara anggota Polresta Bima yang hendak dikonfirmasi wartawan tentang kejadian itu, belum bisa dihubungi karena masih meminta keterangan terhadap guru, Siswa dan orang tua siswa tentang kejadian sebenarnya. (Sumber: Suara Mandiri.04)
BABUJU Report.- Belum tuntas aksi pemukulan guru oleh siswa di MTsN Negeri 1 Kota Bima. Modusnya, orang tua siswa menghajar guru SMA PGRI Kota Bima hingga babak belur di teras sekolah setempat, Rabu (12/10). Jaharuddin, adalah guru malang yang mendapat serangan dan bogem mentah dari Nurdin, orang tua Siswi bernama Suryani. Jaharudin adalah Guru Geografi pada SMA PGRI Kota Bima itu dihajar lantaran disinyalir memukul Suryani Saat kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung pada sekitar pukul 12.00 Wita Rabu kemarin.
Informasi yang berhasil diendus wartawan, Suryani yang tidak bisa menerima perlakuan guru tersebut langsung mengadukan peristiwa itu kepada orang tuanya. Selang beberapa saat kemudian, Nurdin, Orang tua siswi dan salah seorang keluarganya langsung masuk halaman Sekolah dan memukul guru tersebut didepan teras Sekolah hingga babak belur. Untungnya, kebrutalan Nurdin dapat dilerai dan beberapa orang guru yang langsung menghubungi aparat Kepolisian Polres Bima Kota untuk mengamankan situasi.
Kepala SMA PGRI Kota Bima, Kaimuddin yang dikonfirmasi di Kantor Polres Bima Kota, membenarkan adanya aksi pemukulan yang dilakukan orang tua siswi terhadap gurunya bernama Jaharuddin. Kata dia, saat pelajaran Geografi berlangsung, Suryani keluar masuk ruangan tanpa ijin sambil mendengarkan music dalam hand phone (HP). Meski ditegur guru agar tidak keluar masuk dan mematikan Suara music di HP, namun Suryani tetap membandel. ”Karena tidak merespon teguran lisan, Jaharuddin (Guru,red) memukul sebagai bentuk mendidik. Namun beberapa menit kemudian Nurdin (orang tua Suryani,red) bersama satu orang keluarganya melakukan pemukulan terhadap guru yang bersangkutan di depan trans Sekolah,” cerita Kaimuddin.
Menurut Kepala Sekolah, membandelnya siswi di sekolah setempat bukan terjadi kali itu saja, namun sering kali terjadi. Atas penganiayaan guru oleh orang tua siswi tersebut, pihaknya sudah melaporkan secara hukum ke Polres Bima Kota. ”Guru yang dipukul juga sudah divisum untuk persiapan pelaporan yang tentunya berdasarkan kemauan guru dan setelah meminta persetujuan Ketua PGRI Kota Bima, Drs H,Sudirman, M.Si,” jelasnya.
Ketua PGRI Kota Bima,Drs. H.Sudirman,M.Si yang dikonfirmasi via telepon seluler, mengaku telah mendapat laporan peristiwa pemukulan guru SMA PGRI Kota Bima itu. ”Kami tidak ingin banyak komentar dulu. Sebagai ketua PGRI Kota Bima, kami menunggu dulu hasilnya. Apakah kedua belah pihak saling lapor atau tidak,”katanya.
Sementara salah seorang keluarga orang tua siswa yang enggan disebutkan identitasnya mengaku, dirinya mendatangi SMA PGRI atas permintaan guru bersangkutan saat memukul Suryani dalam kelas. Saat melakukan pemukulan siswa, guru dimaksud sambil mengata-ngatai orang tua siswa. ”Guru itu mengaku tidak takut dengan orang tua siswa. Makanya kami naik pitam dan menghajarnya,” akunya jengkel. Dia juga akan menempuh jalur hukum atas tindakan guru tersebut dengan alasan guru telah berbuat sewenang-wenang terhadap siswa. Bahkan dirinya tidak akan damai menerima penyelesaian persoalan itu secara kekeluargaan kendati diminta damai,lantaran guru yang besangkutan telah membawa-bawa nama orang tua siswa disekolah.
”Dia yang salah, pukul saja, jangan kami yang dibawa-bawa,” kesalnya. Sementara anggota Polresta Bima yang hendak dikonfirmasi wartawan tentang kejadian itu, belum bisa dihubungi karena masih meminta keterangan terhadap guru, Siswa dan orang tua siswa tentang kejadian sebenarnya. (Sumber: Suara Mandiri.04)