http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Dari Konvoi Jalanan Ke Semak-Semak Mesum (Part 4) | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » Dari Konvoi Jalanan Ke Semak-Semak Mesum (Part 4)

Dari Konvoi Jalanan Ke Semak-Semak Mesum (Part 4)

Ditulis Pada Hari Kamis, 13 Oktober 2011 | Oleh: Babuju.com

Warnet, Pilihan Alternatif Untuk Ber-Mesum Ria Di Dana Mbojo

[caption id="attachment_1509" align="aligncenter" width="320" caption="Foto Ilustrasi"][/caption]


BABUJU Report,- Banyak cara dan banyak tempat, muda mudi sekarang untuk meraih kesempatan berduaan dengan pasangan bukan mukhrim. Apalagi bila sedang dilanda kasmaran atau rasa cinta yang berbunga-bunga. Tak heran bila ‘Tai kucing pun terasa coklat’. Tempat umum maupun wisata semakin diperketat, Warnet jadi pilihan tempat nyaman untuk Mesum. Berikut Catatan Penelusuran Investigator BABUJU


Bisa diperhatikan, dari prilaku dan kelihaian remaja sekarang yang berani berduaan (bukan muhrim) ditempat-tempat umum. Bila 10 tahun yang lalu, untuk pegang tangan saja pada saat serasa badan lemas karena kewaspadaan tingkat tinggi. Sekarang hal itu sudah tidak berlaku, malah dijadikan simbol atau penanda bahwa sepasang muda mudi tersebut tengah saling memacari. Lha, 10 tahun yang akan datang ?

Laju pembangunan kian pesat, dengan semakin desentralisasi kekuasaan dan konsep pembangunan daerah, diikuti pula oleh perkembangan otomotif dan yang paling ugen adalah perkembangan Informasi  dan Tehnologi (IT) disaat ini. Sehingga banyak pihak bersepakat bahwa saat ini kita sedang melewati era IT. Siapa yang tidak memahami serta bercengkrama dengan IT, maka bisa dipastikan tidak mengenal dunia luar sehingga dianggap tidak maju-maju.

Berbicara IT, Indonesia masuk dalam peringkat ke 3 Asia dalam pemanfaatan dan penggunaan ‘dunia maya’. Tidak ada yang mampu menafikan bahwa Indoensia masuk nominasi tertinggi pengguna jejaring sosial seperti Facebook (FB), Twitter maupun Chating Room yang disediakan sebagai konten yang menarik minat pengguna.

Di ‘Dunia Maya’ hal apapun bisa kita dapatkan, mulai dari yang paling positif hingga konten yang paling negatif dan merusak. Tidak ada yang mampu membatasi kita untuk melihat, menemukan serta mengetahui apa yang terjadi didunia belahan lain dalam internet. Ibarat ‘Dunia Dalam Genggaman Tangan’. Sehingga tidak heran bila orang biasa menjadi luar biasa dan oran luar biasa menjadi biasa. Yang seharusnya, sesuatu yang belum saatnya kita ketahui menjadi kita ketahui dengan jelas. Akibatnya mempengaruhi prilaku, cara serta pola berfikir kita.

Briptu Norman, seorang anggota Kepolisian satuan Brimob Polda Manado bisa se-tenar hari ini karena Lipsing ‘Caiya-Caiya’ yang ia rekam sendiri ter-upload di ‘Youtube’. Sehingga seluruh orang yang mengunjunginya melalui ‘Dunia Maya’ terhibur. Begitupula pelantun lipsing ‘Keong Racun’ atau si Syahbudin SA.g yang memerintahkan muridnya untuk memukul Guru dihadapan para Dewan Guru dan Siswa dalam kelas tersebut.

Begitupun dengan perkembangan Media Online atau Portal Pemberitaan Online saat ini, hal ini menunjukan meningkatnya pengguna Internet. Tidak menutup kemungkinan, Jejaring Sosial Internet menjadi kebutuhan hidup dalam meng up todate berita atau informasi aktual, langsung dan dapat di comment layaknya kita mengobrol dengan sesama pembaca informasi tersebut. Dengan dorongan perkembangan tersebut, tentu kebutuhan atas alat yang mendukung atas itu, misalnya Laptop, Notebook, Ipod, dll, juga meningkat.

Bagi yang tidak memilikinya, tentu layanan Warung Internet (Warnet) menjadi pilihan alternatif yang kini merebak dimana-mana. Tentu orang yang mengunjungi warung internet untuk mengakses berita, informasi maupun komunikasi dengan berbagai orang dipenjuru dunia, tidak hanya 2 ato 3 menit, namun bisa 2 sampai 3 jam. Karena apapun bisa kita temukan dibalik layar yang disebut dengan monitor tersebut. Tentu Mouse dan Keyboard berperang penting dalam membuka setiap laman yang kita inginkan.

Namun, ada gejala lain yang mewarnai merebaknya Warnet dan perkembangan jejaring sosial di Bima – Dompu (Dana Mbojo) beberapa bulan terakhir. Untuk diketahui, Warnet di Dana Mbojo mulai menjamur semenjak pertengahan 2008. Tercatat hingga akhir 2008, telah ada 5 warnet di Kota Bima, 1 di wilayah Kabupaten Bima dan 2 di wilayah Kabupaten Dompu. Hingga akhir 2010, tercatat, 23 Warnet di Kota Bima, 16 Warnet di Kabupaten Bima dan 13 di kabupaten Dompu.

Dengan semakin berkembangnya kebutuhan dan kecenderungan masyarakat Dana Mbojo menggunakan internet sebagai pilihan yang efektif untuk berkomunikasi, maka jejaring sosial yang disuguhkan semakin diminati. Seiring perkembangannya tersebut, penyedia Jasa Internet (Warnet) tentu semakin bersaing dalam memanjakan konsumen (pengguna). Pelayanan, kenyamanan, keamanan hingga menyediakan biling (sekat ruang) yang private.

Hal ini oleh beberapa oknum remaja di Dana Mbojo, warnet yang biling-nya dibuat sedemikian rupa nyaman, aman dan private disalah gunakan sebagai tempat mesum. Tidak tanggung-tanggung, berciuman serta bermesraan saling merangsang dengan suguhan gambar-gambar yang merangsang libido seksual (Pornografi) dilayar monitor menjadikan Warnet sebagai tempat pemuas hasrat seksual pengguna (Porno aksi). Onani, masturbasi, hingga hubungan seksual bersama pasangan menjadi lumrah terjadi dibalik biling warnet di wilayah Dana Mbojo akhir-akhir ini. Hal ini disebabkan hampir semua warnet, lebih-lebih yang membuka Game Online, beroperasi hingga 24 jam.

Mengutip pemberitaan harian Suara Mandiri (SM) ”Saya kerap menemui anak-anak berseragam SMA berciuman di Warnet,” akui Rizal, warga Karijawa Kabupaten Dompu, Rabu (5/10). Kenyataan itu, Kata Rizal,memrihatinkan dan parahnya lagi adegan berciuman itu kerap terjadi. Seperti pada salah satu warnet di Kelurahan Karijawa, Selasa (4/10) sore. Saat itu, dua remaja berseragam sekolah saling berpelukan dan berciuman, sambil menonton gambar porno yang tersedia dalam layanan internet. ”Saya prihatin dengan kondisi itu,”Ujarnya. Dia mengharapkan agar pemerintah atau Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) memantau dan mengawasinya. Bila perlu ditulis larangan tidak menggunakan warnet sebagai lokasi percintaan. (SM: 8/10)

Sebelumnya, pada tahun 2009, Komunitas BABUJU pernah melakukan Penelitian trerhadap pengguna warnet di Kota Bima. Dari hasil Penelitian Komunitas BABUJU pada 17 – 20 Juni 2009 yang lalu, terhadap 100 orang remaja dan mahasiswa pada 3 Warnet yang berbeda di Kota Bima mendapatkan hasil bahwa 80 persen pengunjung warung internet (Warnet) menyatakan 1/3 waktu mengujungi warnet dihabiskan untuk membuka situs porno. 3 tahun berlalu, tentu perkembangan perilaku pengguna warnetpun semakin meningkat.

Merunut dari prilaku tersebut, pernikahan Dini maupun Married Be Accident (MBA) atau pernikahan atas ‘kecelakaan’ cenderung mewarnai Ijab Qabul pasangan kekasih di Bima. Hal ini berdasarkan faktor perceraian yang tercatat di Pengadilan Agama Raba Bima. Pada tahun 2010, tercatat 1.128 Kasus yang diputus cerai, 39 porsen karena pihak ke tiga, 18 porsen akibat tuntutan ekonomi, 13 porsen keharmonisan hubungan sisanya karena faktor lain-lain. Begitupun pada tahun 2009 yang lalu, tidak kurang dari 1.000 kasus putus cerai. Sedangkan menjelang akhir 2011 ini, sudah lebih dari 700 kasus diputus cerai di PA Raba Bima. Hampir rata-rata akibat ketidak siapan banthin dan mental, tentu faktor pernikahan Dini.

Sebagai akibatnya, anak yang dilahirkan, mengalami broken home, silahturahim antar keluarga menjadi terputus dan kondisi sosial masyarakat semakin carut marut. Sosial selalu dikaitkan dengan politik dan politik dipengaruhi oleh Budaya. Alhhasil, budaya terlahir dari libido kebiasaan masyarakat. Sedangkan masyarakat dibentuk oleh lingkungan. Dan lingkungan ‘bermutualisme’ dengan style modern yang cenderung tidak dilakukan filterisasi terlabih dahulu oleh konsumen (Masyarakat sosial).

Jika 10 tahun yang lalu, kita masih terharu melihat murid atau anak-anak meminta maaf kepada guru atau orang tua karena menyadari kesalahan yang diperbuat. Saat ini, kita miris melihat guru atau orang tua meminta maaf kepada anak karena kebutuhan dan keinginannya tidak mampu dipenuhi. Nah, 10 tahun yang akan datang Ironi apakah yang akan kita temukan di Dana Mbojo....?? Wallahualambissawab (Bersambung....)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.