http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Dipertanyakan Keseriusan Polresta Bima Ungkap Kasus Dugaan Aborsi | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » Dipertanyakan Keseriusan Polresta Bima Ungkap Kasus Dugaan Aborsi

Dipertanyakan Keseriusan Polresta Bima Ungkap Kasus Dugaan Aborsi

Ditulis Pada Hari Rabu, 26 Oktober 2011 | Oleh: Babuju.com

[caption id="attachment_1641" align="alignleft" width="216" caption="Kapolres Bima Kota, Kumbul SK, SH, S,IK"][/caption]

BABUJU Report,- Dugaan tindak pidana aborsi yang menewaskan Suci Kurniati (19-thn), warga RT.01/RW.01 Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba Kota Bima yang saat ini kasusnya tengah ditangani oleh penyidik Polres Bima Kota, dipertanyakan oleh pihak keluarga korban. Ibu korban, Rahmah (46-thn) di Polresta Bima, belum lama ini mengungkapkan fakta kematian anaknya yang tidak wajar, namun belum juga berhasil terkuak di Kepolisian. “Padahal laporan kasus ini sudah berjalan dua bulan, FA (orang yang disebut-sebut ibu korban sebagai pihak yang paling bertanggung-jawab; red) belum juga ditahan,” ucapnya tersedu-sedu.

Sebelum anaknya meninggal dunia tanggal 5 September 2011, pada akhir Agustus lalu via telephone, putrinya sempat memberitahukan bahwa dirinya masih dalam keadaan sehat wal-afiat. Saat itu, ungkapnya, sang putri berkeinginan pergi ke Sumbawa untuk bertemu dengannya. Namun hal ini, kata dia, urung dilakukan karena FA meminta untuk melakukan penundaan selama dua hari saja.

Menurut informasi, bahwa FA merupakan pria yang diduga pacar dari anaknya itu dan tercatat sebagai oknum PNS di lingkup Pemerintah Kota Bima. “Setelah putri saya menunda pergi ke Sumbawa, saya sudah tidak bisa mengontaknya, karena handphonenya sudah tidak aktif lagi. Namun anehnya, pada saat hari Raya Idul Fitri lalu (31/8), FA menghubungi saya dan memberitahukan bahwa anak saya dalam keadaan sakit sepulang dari Sila Kabupaten Bima. Karena lagi datang bulan ditambah dengan jalanan yang rusak, putri saya dikabarkan mengalami pendarahan,” cetusnya.

Mengetahui keadaan anaknya itu, Rahmah yang berdomisili di Kabupaten Sumbawa itupun datang ke Kota Bima untuk melihat keadaannya. Namun FA melarangnya, padahal saat itu putrinya  setelah mengalami pendarahan langsung dirawat di RSUD Bima. Beberapa hari kemudian, awal bulan September, barulah FA mengirim SMS kepadanya untuk meminta segera datang ke Kota Bima. “Saat itu saya sempat tanyakan apakah keadaan putri saya sakit parah atau baik-baik saja?. FA membalas, putri saya dalam keadaan sakit parah. Makanya, saya langsung ke Bima dan menuju RSUD Bima,” Ceritaya.

Sesampai di RSUD Bima, FA mengarahkan dirinya untuk ke ruangan bersalin. “Ketika saya masuk di ruangan bersalin, putri saya dalam keadaan kritis. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, nyawa putrinya tidak tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhir pada Senin (5/9),” akunya sedih. Diakuinya, setelah putrinya meninggal, FA sempat menyarankan padanya, bila ada pihak Dokter yang menanyakan status FA dan putrinya maka dijawab bahwa FA dan putrinya merupakan pasangan suami isteri. “Saya sempat diarahkan seperti itu,” imbuhnya.

Kapolres Bima Kota, AKBP. Kumbul KS, S. IK, kepada sejumlah wartawan mengaku penanganan kasus dugaan aborsi itu masih dalam proses penanganan pihaknya. Dikatakannya bahwa, jika pihak keluarga korban bisa menunjukkan saksi baru yang mengetahui penyebab kejadian meninggal putrinya, maka pihaknya akan menerimanya. “Karena saksi dapat mempermudah proses pemeriksaan,” katanya, saat dikonfirmasi wartawan terkait dengan perkembangan penanganan kasus yang dilaporkan pihak korban tersebut. (Sumber: GA. 334*)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.