http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Berbagai Element Turun Ke Jalan, Sikapi Kasus Pemukulan Guru MTsN 1 Kota Bima | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » Berbagai Element Turun Ke Jalan, Sikapi Kasus Pemukulan Guru MTsN 1 Kota Bima

Berbagai Element Turun Ke Jalan, Sikapi Kasus Pemukulan Guru MTsN 1 Kota Bima

Ditulis Pada Hari Kamis, 06 Oktober 2011 | Oleh: Babuju.com

[caption id="attachment_1365" align="aligncenter" width="300" caption="Tidak kurang dari 5.000 massa memadati sepanjang Jalan Soekarno-Hatta Kota Bima, Melakukan Aksi Peduli Guru. Foto: Bin Kalman"][/caption]


BABUJU Report,- Ribuan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima berunjuk rasa menyikapi kasus pemukulan guru MTsN 1 Kota Bima, Senin kemarin (03/10). Mereka mengusung berbagai poster dan spanduk. Isinya mengecam dan mendesak proses hukum terhadap wali murid, Sahbudin. Namun, karena ditinggal para guru, ratusan siswa pada berbagai tingkatan terlantar. Praktis Kegiatan Belajar – Mengajar (KBM) pada semua sekolah terhenti. Siswa terlihat keluyuran pada berbagai tempat. Ada juga yang mengikuti pergerakan massa. Massa PGRI dan elemen lainnya yang berkumpul di depan kompleks pertokoan Sultan Square dan MTsN 1 Kota Bima.

Di bawah komando ketua PGRI kota Bima, Drs.H.Sudirman, massa berjalan menyusuri jalan protokol sambil berorasi menuju kantor Kementerian Agama (Kemnag)  Kota Bima. Selain PGRI, terlihat sejumlah elemen pemuda dan mahasiswa juga ikut dalam aksi damai saat itu, seperti KNPI, Mahasiswa beberapa Perguruan Tinggi, Pemuda Anshor, KAMMI, Komunitas BABUJU, HMI dan element lainnya.

[caption id="attachment_1366" align="alignright" width="300" caption="Demo PGRI Kota Bima. Foto: Bin Kalman"][/caption]

Aksi massa dikawal ketat oleh aparat kepolisian Resort (Polres) Bima Kota. Beberapa saat jalan protokol yang disusuri, macet total. Aparat Sat Lantas pun memblokir dan mengarahkan kendaraan agar melintasi jalan Gajah Mada dan Jalan alternatif lainnya. Sepanjang jalan, konvoi massa aksi menyita perhatian warga dan pengendara. Tidak sedikit dari mereka ikut memeriahkan yel-yel.

Massa tiba di Kantor Kemnag Kota Bima sekitar pukul 09.15 Wita. Perwakilan dari mereka bergantian berorasi dan mengecam kasus pemukulan guru itu. Merespons kedatangan massa, Kepala Kemnag Kota Bima, Drs.H.Syahrir, M.Si, pun keluar dan bergabung dengan Massa. Pejabat Pengganti Drs.H.Husni (almarhum) itu pun menaiki kendaraan pick-up dan menyampaikan dukungannya. ”Saya mengecam peristiwa yang terjadi di MTsN 1 Kota Bima. Saya juga mendukung sepenuhnya aksi damai dan aspirasi para guru,” ujar Syahrir lantang.

[caption id="attachment_1367" align="alignleft" width="300" caption="Demo PGRI Kota Bima. Foto: Bin Kalman"][/caption]

Massa aksi selanjutnya bergerak menuju kantor Pemkot Bima dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Di Depan kantor setempat, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H.Nurdin,SH, yang mewakili pejabat Pemkot Bima naik ke atas Pick-up, kemudian menyatakan dukungan aksi PGRI. Selain itu, mengecam Insiden MTsN 1 yang meruntuhkan martabat guru. Beberapa saat kemudian massa aksi bergerak menuju Mapolres Bima Kota. Di sana,mereka mendesak Kapolres Bima Kota, Kumbul KS, S.IK, SH, segera memroses hukum dan menangkap orang tua murid, Sahbudin, atas pemukulan terhadap Safrudin, guru bahasa Arab MTsN 1. Massa juga mendesak agar memproses oknum anggota Kepolisian yang di duga membiarkan pemukulan itu terjadi.

Massa juga meminta agar laporan sahbudin mengenai dugaan pemukulan terhadap Alin yang dilakukan oleh Safrudin, tidak di proses. Kumbul pun naik panggung orasi. Dia memastikan sedang memproses dua kasus dugaan  penganiayaan berkaitan dengan insiden yang terjadi di MTsN 1. Yaitu dugaan penganiayaan yang dilakukan Sahbudin terhadap Safrudin dan dugaan penganiayaan yang dilakukan Safrudin terhadap muridnya, Alin. ”Kita terima dua laporan dugaan penganiayaan yang saat ini sedang kita proses. Untuk kasus orang tua murid sudah kita panggil untuk diperiksa sebagai tersangka,” terang Kumbul.

[caption id="attachment_1368" align="alignleft" width="300" caption="Demo PGRI Kota Bima. Foto: Bin Kalman"][/caption]

Terhadap anggotanya yang diduga membiarkan insiden pemukulan itu terjadi, Kumbul juga mengaku, sedang memrosesnya. Setelah mendengar penjelasan Kapolres Bima Kota, massa aksi pun melanjutkan aksi damai di DPRD Kota Bima. Di situ, Massa diterima sejumlah anggota legislatif di depan DPRD setempat. Bahkan, Ketua DPRD, Hj. Ferra Amelia, SE, Wakil ketua, Ferry Sofyan, SH, dan ketua komisi A DPRD Kota Bima, Sudirman Dj, SH, naik ke atas Pick-up dan berorasi. Mereka juga mengecam tindakan Sahbudin dan menyampaikan aspirasi, massa membubarkan diri sekitar pukul 11.30 Wita. Selain PGRI yang tergabung dalam aksi damai tersebut juga ikut bergabung sejumlah massa. Diantaranya, Gerakan Pemuda Ansor Kota Bima, DPD KNPI Kota Bima, Komunitas BABUJU, Ornop serta sejumlah elemen mahasiswa pada barisan lain.

Disisi lain, hampir seluruh sekolah tingkat SD hingga SMA di Kota Bima, Senin, tanpa aktivitas KBM seperti biasa. Hampir semua guru ikut berunjuk rasa menyikapi kasus pemukulan guru MTsN 1 Kota Bima  Sabtu (24/9) lalu. Pantauan Media ini pada sejumlah sekolah, KBM siswa macet total. Sejumlah siswa yang sebelumnya tetap masuk sekolah seperti biasanya, terpaksa pulang karena tidak ada guru yang mengajar. Mereka ada yang langsung pulang ke rumah masing-masing, ada yang nongkrong di jalanan dan pusat keramaian. Ada juga beberapa diantaranya yang menonton aksi damai para guru. ”Kami pulang kerena tidak ada KBM. Semua guru pergi ikut demonstrasi,” ujar siswa SDN 29, M. Arikh saat hendak pulang dari sekolah setempat. (Bimeks Group)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.