
Kepada warga Tambora, Bupati Ferry menghimbau agar tidak tidak terpengaruh informasi yang beredar dan tetap melakukan aktifitas seperti biasa. "Jangan panik, karena di dekat areal gunung Tambora ada tim yang setiap saat memantau dan mencatat hasil pengamatan aktivitas serta kondisi Tambora melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Tambora". Urai Bupati.
Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya peningkatan aktifitas gunung Tambora, "Pemerintah Kabupaten Bima melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan terus menyampaikan informasi terakhir situasi di Tambora. Status Tambora bisa ditingkatkan atau diturunkan akan bergantung pada hasil pengamatan aktifitas gunung tersebut".
Silaturahmi ini, dimanfaatkan pula oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Drs. Sulhan, MT untuk melakukan sosialisasi terkait tugas pokok, fungsi dan peran badan baru yang dipimpinnya. "BPBD adalah dalah satu perangkat pemerintah daerah Kabupaten Bima yang memiliki tugas pokok untuk mengkoordinasikan penanganan bencana di daerah.
"Untuk penanganan dan antisipasi bencana alam di Tambora, BPBD siap membantu warga untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan, seperti tindakan evakuasi dan penyelamatan warga sesuai dengan prosedur tetap penanganan bencana".
Selain pemaparan situasi terkini gunung Tambora, Bupati juga kembali menegaskan komitmen untuk mengembangkan kawasan melalui Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tambora. Menurut Ferry, "Keberadaan KTM memiliki arti penting guna peningkatan pendapatan masyarakat di kawasan ini. Pada tahap awal, akan dilakukan pembenahan infrastruktur melalui hotmix ruas jalan ke Tambora senilai Rp. 20 milyar” Ungkapnya
Dukungan lain bagi percepatan geliat ekonomi Kecamatan Tambora sebagai kawasan andalan adalah dengan dibangunnya los pasar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kegiatan perdagangan dan ekonomi produktif (Humas 03, 01)