[caption id="attachment_1235" align="alignleft" width="300" caption="Karena Gempa, terlihat Warga Panik keluar rumah"]
[/caption]
BABUJU Report,- Gempa mengguncang Pulau Sumbawa, kamis dini hari (22/09) kemarin. Berdasarkan informasi dari BMKG Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima yang dihimpun oleh Crew BABUJU Report pada pagi harinya, gempa terjadi sekitar pukul 03.52.30 Wita. Berada di lokasi 9,92 Lintang Selatan (SL) dan 117,79 Bujur Timur (BT) posisi 163 Kilometer Tenggara Sumbawa Besar dengan kedalaman 10 Kilometer. Banyak warga yang tidak merasakan guncangan gempa tersebut, karena terlelap dalam tidur. Namun, sebagian warga yang merasakannya, berhamburan keluar rumah.
Atas gempa tersebut, banyak warga yang mengira akibat pengaruh gunung Tambora yang sedang ber-status SIAGA. Nuraini, warga Bedi yang sempat lari keluar rumah dan berdiri dijalan raya hingga semuanya merasa tenang mengira pengaruh gunung Tambora “Ketika saya sadar sedang terjadi gempa, saya langsung lari keluar rumah. Seketika pikiran saya terkait Gunung Tambora yang mungkin sedang meletus mas” Ungkapnya panic.
Apa yang dipikirkan oleh Nuraini, juga sama dengan pikiran Irwan, warga Pane Kota Bima. “Ketika saya rasa gempa, saya langsung lari keluar dan naik ke gunung raja untuk memastikan bahwa Gempa tersebut buka akibat aktifitas Gunung Tambora yang sedang meletus” Ujarnya.
Bagaimana dengan reaksi warga Kecamatan Tambora sendiri? warga menduga gempa tersebut berkaitan dengan aktivitas Vulkanik gunung api Tambora. Namun, Saat mereka keluar dan melihat kearah gunung yang meletus dahsyat pada tahun 1815 itu, tidak melihat tanda-tanda yang mencurigakan.”Raksasa itu terlihat tertidur pulas dan tidak menampakkan aktivitas berbahaya,”ujar warga Tambora, Kurniati, melalui telepon seluler, Kamis (22/09) seperti yang direleas oleh harian Suara Mandiri (23/9). Meski demikian, tidak ada kegaduhan dari warga Tambora pasca gempa tersebut. Kekuatiran terjadinya letusan maupun bahaya tsunami karena gempa tidak Nampak dan terdengar. Sebagian masyarakat pulas dalam pelukan malamyang dingin menusuk tulang.
Sedangkan kondisi Gunung Tambora menurut informasi pasca gempa kemrin cenderung stabil. Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Tambora, A. Haris menyatakan bahwa Gempa Vulkanik Dalam lebih rendah dari sebelumnya. “saat ini Gempa Vulkanik Dangkal berkisar 1 – 4 kali, Gempa Tektonik lokal 1 – 3 kali saja, sedangkan Vulkanik jauh hanya 2 kali” Ujar A. Haris yang dihubungi via seluler kamis pagi. (Liputan: Rangga/Fatwa)

BABUJU Report,- Gempa mengguncang Pulau Sumbawa, kamis dini hari (22/09) kemarin. Berdasarkan informasi dari BMKG Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima yang dihimpun oleh Crew BABUJU Report pada pagi harinya, gempa terjadi sekitar pukul 03.52.30 Wita. Berada di lokasi 9,92 Lintang Selatan (SL) dan 117,79 Bujur Timur (BT) posisi 163 Kilometer Tenggara Sumbawa Besar dengan kedalaman 10 Kilometer. Banyak warga yang tidak merasakan guncangan gempa tersebut, karena terlelap dalam tidur. Namun, sebagian warga yang merasakannya, berhamburan keluar rumah.
Atas gempa tersebut, banyak warga yang mengira akibat pengaruh gunung Tambora yang sedang ber-status SIAGA. Nuraini, warga Bedi yang sempat lari keluar rumah dan berdiri dijalan raya hingga semuanya merasa tenang mengira pengaruh gunung Tambora “Ketika saya sadar sedang terjadi gempa, saya langsung lari keluar rumah. Seketika pikiran saya terkait Gunung Tambora yang mungkin sedang meletus mas” Ungkapnya panic.
Apa yang dipikirkan oleh Nuraini, juga sama dengan pikiran Irwan, warga Pane Kota Bima. “Ketika saya rasa gempa, saya langsung lari keluar dan naik ke gunung raja untuk memastikan bahwa Gempa tersebut buka akibat aktifitas Gunung Tambora yang sedang meletus” Ujarnya.
Bagaimana dengan reaksi warga Kecamatan Tambora sendiri? warga menduga gempa tersebut berkaitan dengan aktivitas Vulkanik gunung api Tambora. Namun, Saat mereka keluar dan melihat kearah gunung yang meletus dahsyat pada tahun 1815 itu, tidak melihat tanda-tanda yang mencurigakan.”Raksasa itu terlihat tertidur pulas dan tidak menampakkan aktivitas berbahaya,”ujar warga Tambora, Kurniati, melalui telepon seluler, Kamis (22/09) seperti yang direleas oleh harian Suara Mandiri (23/9). Meski demikian, tidak ada kegaduhan dari warga Tambora pasca gempa tersebut. Kekuatiran terjadinya letusan maupun bahaya tsunami karena gempa tidak Nampak dan terdengar. Sebagian masyarakat pulas dalam pelukan malamyang dingin menusuk tulang.
Sedangkan kondisi Gunung Tambora menurut informasi pasca gempa kemrin cenderung stabil. Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Tambora, A. Haris menyatakan bahwa Gempa Vulkanik Dalam lebih rendah dari sebelumnya. “saat ini Gempa Vulkanik Dangkal berkisar 1 – 4 kali, Gempa Tektonik lokal 1 – 3 kali saja, sedangkan Vulkanik jauh hanya 2 kali” Ujar A. Haris yang dihubungi via seluler kamis pagi. (Liputan: Rangga/Fatwa)