http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt “Tipu-Menipu Dalam Cinta” | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » “Tipu-Menipu Dalam Cinta”

“Tipu-Menipu Dalam Cinta”

Ditulis Pada Hari Selasa, 16 Agustus 2011 | Oleh: Babuju.com


Oleh : Usman D Ganggang

Perkara tipu-menipu belakangan ini semakin bertumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Bagaimana tidak? Bila seseorang dapat menaklukkan orang lain dengan tipu muslihat, bangganya luar biasa dan parahnya lagi, hal tipu-menipu ini diceritakan lagi kepada sesamanya, ”Tadi, saya menipu si Fulan, sehingga dia hancur berantakan dengan kekasihnya”, Ujar seorang kepada temannya. Entahlah, tapi memang diakui, timbulnya perubahan ini mungkin karena mau menunjukkan ciri tren baru di era teknologi ini? Penulis tak tahu. Tapi yang jelas, setiap saat kita disuguhi berbagai berita hangat tidak saja pada bidang-bidang seperti perpajakan, penertiban, pengamanan, perkara pertanahan, korupsi  dalam berbagai jenisnya, tapi juga tipu - menipu dalam perkara cinta. 

Tipu-menipu, memang kian berkembang di sekitar kita. Baca saja, judul-judul berita seperti : Ngaku Brimob, Dikeroyok Massa; Pinjam Motor Teman, Lalu Dijual; Beli Ayam Aduan, Uang Digasak; Ngaku Intel, Rampas Motor; dan, hehehe…Ngaku Marinir, Tiduri Gadis; Keloni Bule, Kamera Raib. Lagi-lagi, Wanita Simpan Ganja di Kemaluan; kemudian ini dia, masih hangat ”Seorang Mahasiswi Ditipu Luar Dalam”.Iya, mencengangkan memang!

 

Yang disebut terakhir ini, beginilah ceritanya. Seorang mahasiswi menangis tersedu-sedu lantaran dirinya ditipu luar dalam oleh kekasihnya. Dikisahkan, usai dikencani, motornya pun dibawa lari. Mengapa begitu? Inilah jawaban klisenya,”Kalau sudah jatuh cinta, seseorang jadi buta. Dapatlah dipahami, kalau kemudian sering disebut orang, cinta itu buta. Dan tragisnya, orang yang sudah jatuh cinta, sering bertindak tidak rasional. Simak saja berita di TV, seorang gadis bunuh diri karena kekasihnya berselingkuh dengan cewek lain”.

 

Kembali ke cerita tadi. Mahasiswi ini bernama Denok (22), sedangkan kekasihnya adalah Heri. Perkenalan mereka begitu singkat, bagaimana tidak, begitu lihat dari dekat, terpampang kulit putih mulus, hidung mancung, betis halus, dan leher jenjang, serta dadanya montok, keduanya saling tertarik. Dan ketika sudah jatuh cinta, keduanya pun buta. Hal yang seharusnya belum waktunya, malah dipercepat, hehehe… .Buktinya, hanya sekali pasang senyum pada bibir , Denok pun, langsung mengatakan ho oh… saja, saat diajak kencan oleh Heri (28). Artinya, Denok belum mengenal kepribadian teman kencannya itu. Ibaratnya, Denok belum mengenal luar dalam tentang perilaku keseharian Heri yang ternyata buaya darat sejak lama.

 

Iya, begitulah cewek, demikian teman penulis, seorang cewek tidak menggunakan akalnya kalau sudah jatuh cinta. Ia lebih mementingkan rasanya, apakah kemudian manis atau pahit, yang penting rasanya, haem…, mengapa akal dikalahkan oleh rasa? Sebuah pertanyaan yang jawabannya mudah tapi kemudian dipersulit. “Ini adalah ciri orang bodoh”, lanjut teman penulis ketika berbincang-bincang sembari menambahkan kalau orang pintar,” Usahanya memudahkan yang sulit meski dengan cara yang tidak halal. "Karena begitu, kita harus jadi orang cerdas, karena cerdas tidak akan mengkhianati ilmunya ketimbang orang pintar tapi pintar menipu", sambung teman penulis.

Iya, mengapa Denok si mahasiswi itu begitu gampang jatuh cinta? Lalu, mengapa Denok merasa tidak perlu lagi check and recheck siapa sebenarnya Heri itu? Jawabannya barangkali betul, cinta itu buta. Tetapi betulkah si mahasiswi itu buta, bukankah dia tepat dijuluki kaum intelek karena dia mahasiswa? Jawabannya, kembali lagi ke karena rasa, bukan akal. Sehingga ketika jatuh cinta, maka tidak perlu lagi check and recheck dan karenanya, dia sering bertindak tidak rasional.

Kalau ini yang terjadi, dampaknya bisa Fatal. Iya pantas saja, setelah dikencani maka motornya dibawa lari oleh sang penipu. Iya meski Denok berulang-alik ke bagian keamanan (baca: polisi) tentu tidak serta merta orang yang dicari itu dapat ditangkap. Penyesalan memang datangnya selalu terlambat.Maka camkan kata bijak orang tua kita,” Siap payung sebelum hujan”.

 

Nah, agar tidak merugi luar dalam, tentu perlu dicarikan langkah praktis bagi cewek-cewek yang mau menjaga dirinya terutama terkait dengan jatuh cinta. Iya, supaya jangan terjadi cinta itu buta, barangkali pesan Abunawas berikut ini perlu dicamkan. Kalau sudah mulai jatuh cinta, sebaiknya jangan jatuh ke depan tapi harus ke belakang. Dan ketika bangun, harus ambil jarak jauh. Maksudnya, Sebelum jatuh, pandanglah sang kekasih dari jarak jauh sebelum memutuskan, apakah kita jatuh cinta atau tidak. Kata Abunawas, “ Ketika kita jatuh cinta kepada seseorang, janganlah kita melihatnya dari dekat. Artinya, lebih baik melihatnya dari jarak jauh. Di sini si jatuh cinta diberi ruang dan waktu untuk mengenal sang kekasih lebih dalam. Misalnya, bertanyalah kepada orang-orang terdekat tentang kepribadian lawan jenis.

 

Abunawas tidak salah, terkadang memang di antara kita lebih cepat jatuh cinta pada penampakan sekilas, misalnya, lihat hidungnya yang mancung, lihat lehernya yang jenjang, lihat betisnya yang semok, lihat kulitnya yang putih, dan lihat lehernya yang jenjang, haem...tapi setelah didekati, eh… ternyata orangnya pintar menipu. , eh… ternyata orangnya tidak sama hatinya mancung, hatinya putih, lenggang lenggoknya putih alias perilakunya tidak lebih dari seorang penipu kelap kakap. Astagfirullah!

 

Sumber: Kliping berita dari berbagai sumber
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.