[caption id="attachment_925" align="aligncenter" width="450" caption="Bingkisan Peduli Pendidikan Yang dibagi pada kegiatan 'Hunting Sosial' KPF, BABUJU & FOKKA di Pesisir Melayu Kota Bima. Foto: Yudho"]
[/caption]
Ramadhoan di tanah Bima kali ini begitu ‘hidup’, Ribuan Mahasiswa/i rantau, mudik Idul Fitri ditanah kelahiran. Tidak terkecuali masyarakat Bima dari berbagai pelosok negeri ini. PT PELNI, mengerahkan 4 kapal domestic kelas B, yaitu KM Tilongkabila, KM Kalimut, KM Wilis dan KM Awu dengan trip masing-masing 2 kali pelayaran dalam sebulan pra dan pasca Lebaran kali ini. Ribuan penumpang arus mudik menuju Bima dari Makassar, Manado, Bau-Bau, kendari, Ende, Kupang, Manggarai, memenuhi setiap kali Kapal sandar. Sedangkan Terminal Dara – Kota Bima, sejak H-7 kemarin telah menunjukan peningkatan Armada Bus yang masuk dari Lombok, Bali dan Jawa.
Di Kota Bima sendiri, ruas jalan dipasar raya sudah mulai sempit bila sore menjelang. Hal ini terlihat sejak H-10. Kegiatan-kegiatan menjelang akhir Ramadhoan pun mulai nampak. Pada Selasa (23/08) yang lalu, Komunitas Penyuka Foto (KPF) Dana Mbojo, Komunitas BABUJU serta FOKKA (Forum Komunikasi Kasabua Ade) Bima – Jakarta menggelar ‘Hunting Sosial’ Pesisir Melayu Kota Bima. Dalam kegiatan yang bertema-kan Hummanis Interest tersebut, dirangkaikan dengan Pembagian Sembako bagi 36 Warga Miskin dari KPF dan 25 Bingkisan Lebaran Peduli Pendidikan dari FOKKA yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua KPF, Azzam Abdullah dan perwakilan FOKKA, Gina Lutfia.
Kegiatan ‘Hunting Sosial’ KPF, Komunitas BABUJU & FOKKA diakhiri dengan Buka Puasa Bersama di Kampung Melayu. Ketua Panitia kegiatan yang juga ketua KPF, Azzam Abdullah menyatakan bahwa, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Sosial KPF, Komunitas BABUJU & FOKKA terhadap Masyarakat Miskin Kota yang berada di Kampung Melayu. “Ini kami gagas sebagai bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat Melayu-Kota Bima. Karena masyarakat disini sebagian besar adalah buruh pasar dan buruh pelabuhan, sehingga perlu dibantu untuk sedikit meringankan beban keluarga menjelang Idul Fitri tahun ini” Ujarnya kepada BABUJU Report
Gina Lutfia, dalam sambutannya mewakili FOKKA, “Bantuan dari kami ini adalah sealakadarnya dalam menunjang kegiatan belajar adik-adik kami yang ada di Melayu ini. Masyarakat Melayu boleh dianggap oleh banyak orang sebagai masyarakat Pesisir, namun generasinya kelak harus menjadi yang terdepan” Ujarnya.
“FOKKA merupakan perkumpulan Dou Mbojo yang ada di Jakarta, bergerak dalam kegiatan Sosial Budaya dan sangat Fokus terhadap perkembangan dan Dinamika kekinian Dana Mbojo. Insyaallah, kami akan terus berbuat sesuatu yang bisa kami perbuat untuk Dana Mbojo yang lebih baik” Lanjut Gina.
[caption id="attachment_926" align="alignleft" width="350" caption="Suasana Pembagian Sembako KPF, BABUJU & FOKKA di Pesisir Melayu. Foto: Rahmat Subhan"]
[/caption]
Raka Mariko, Mewakili KPF meminta masyarakat Melayu untuk Lembo Ade atas bingkisan peduli yang mungkin jika dinilai dengan uang tidak seberapa, namun harapannya, semoga semakin banyak elemant-element sosial yang ada di Dana Mbojo melakukan hal yang demikian, yaitu Peduli terhadap sesama dibulan suci seperti ini. “Kami berupaya untuk selalu berbagi dengan masyarakat, semoga ini menjadi amal ibadah kami dihari kelak. Dan masyarakat disini menerimanya dengan penuh rasa syukur. Mungkin tidak seberapa atas apa yang kami berikan ini, namun makna kebersamaan ini yang sangat kami harapkan” Ujarnya semangat dan disambut riuh tepuk tangan para bocah-bocah dan masyarakat RW 2 Kel Melayu.
Kebersamaan yang terjalin erat antara Komunitas BABUJU, KPF dan FOKKA semoga selalu terjaga. Dan kegiatan semacam ini diharapkan tidak hanya pada moment tertentu saja, tapi pada setiap saat kita berkesempatan. Karena ini adalah bagian dari proses membangun Civil Sociatie masyarakat Bima itu sendiri. “Dana Mbojo mesti dibangun secara bersama-sama, setidaknya, mulai dari menyamakan paradigma untuk ‘berjalan’ bersama-bersama, insyaallah dalam waktu dekat Dana Mbojo akan lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Kebersamaan seperti Ini yang harus dihidupkan dan ‘dinyalakan’ terus” Imbuh Rangga, Koordinator Komunitas BABUJU ditengah kegiatan Pembagian Bingkisan Lebaran Peduli Pendidikan kepada para Generasi Melayu, pelanjut ‘tahta’ kepemimpinan Bima kedepan. (Liputan: Nisa)
[caption id="attachment_929" align="aligncenter" width="400" caption="Crew Komunitas Penyuka Foto (KPF) Dana Mbojo & Komunitas BABUJU, Berpose Bersama dalam keg 'Hunting Sosial' Pesisir Melayu Kota Bima, 23/08."]
[/caption]
[/caption]BABUJU Report, Menutup Ramadhoan 1432 H/2011 M, berbagai kegiatan dihelat oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah hingga mahasiswa Bima luar daerah dan dalam daerah. Hal ini tidak terkecuali di Kota Bima maupun Kabupaten Bima. Mulai dari reuni tahunan hingga lima tahunan, buka puasa bersama, safari Ramadhoan hingga Gelar Sembako murah.
Ramadhoan di tanah Bima kali ini begitu ‘hidup’, Ribuan Mahasiswa/i rantau, mudik Idul Fitri ditanah kelahiran. Tidak terkecuali masyarakat Bima dari berbagai pelosok negeri ini. PT PELNI, mengerahkan 4 kapal domestic kelas B, yaitu KM Tilongkabila, KM Kalimut, KM Wilis dan KM Awu dengan trip masing-masing 2 kali pelayaran dalam sebulan pra dan pasca Lebaran kali ini. Ribuan penumpang arus mudik menuju Bima dari Makassar, Manado, Bau-Bau, kendari, Ende, Kupang, Manggarai, memenuhi setiap kali Kapal sandar. Sedangkan Terminal Dara – Kota Bima, sejak H-7 kemarin telah menunjukan peningkatan Armada Bus yang masuk dari Lombok, Bali dan Jawa.
Di Kota Bima sendiri, ruas jalan dipasar raya sudah mulai sempit bila sore menjelang. Hal ini terlihat sejak H-10. Kegiatan-kegiatan menjelang akhir Ramadhoan pun mulai nampak. Pada Selasa (23/08) yang lalu, Komunitas Penyuka Foto (KPF) Dana Mbojo, Komunitas BABUJU serta FOKKA (Forum Komunikasi Kasabua Ade) Bima – Jakarta menggelar ‘Hunting Sosial’ Pesisir Melayu Kota Bima. Dalam kegiatan yang bertema-kan Hummanis Interest tersebut, dirangkaikan dengan Pembagian Sembako bagi 36 Warga Miskin dari KPF dan 25 Bingkisan Lebaran Peduli Pendidikan dari FOKKA yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua KPF, Azzam Abdullah dan perwakilan FOKKA, Gina Lutfia.
Kegiatan ‘Hunting Sosial’ KPF, Komunitas BABUJU & FOKKA diakhiri dengan Buka Puasa Bersama di Kampung Melayu. Ketua Panitia kegiatan yang juga ketua KPF, Azzam Abdullah menyatakan bahwa, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Sosial KPF, Komunitas BABUJU & FOKKA terhadap Masyarakat Miskin Kota yang berada di Kampung Melayu. “Ini kami gagas sebagai bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat Melayu-Kota Bima. Karena masyarakat disini sebagian besar adalah buruh pasar dan buruh pelabuhan, sehingga perlu dibantu untuk sedikit meringankan beban keluarga menjelang Idul Fitri tahun ini” Ujarnya kepada BABUJU ReportGina Lutfia, dalam sambutannya mewakili FOKKA, “Bantuan dari kami ini adalah sealakadarnya dalam menunjang kegiatan belajar adik-adik kami yang ada di Melayu ini. Masyarakat Melayu boleh dianggap oleh banyak orang sebagai masyarakat Pesisir, namun generasinya kelak harus menjadi yang terdepan” Ujarnya.
“FOKKA merupakan perkumpulan Dou Mbojo yang ada di Jakarta, bergerak dalam kegiatan Sosial Budaya dan sangat Fokus terhadap perkembangan dan Dinamika kekinian Dana Mbojo. Insyaallah, kami akan terus berbuat sesuatu yang bisa kami perbuat untuk Dana Mbojo yang lebih baik” Lanjut Gina.
[caption id="attachment_926" align="alignleft" width="350" caption="Suasana Pembagian Sembako KPF, BABUJU & FOKKA di Pesisir Melayu. Foto: Rahmat Subhan"]
[/caption]Raka Mariko, Mewakili KPF meminta masyarakat Melayu untuk Lembo Ade atas bingkisan peduli yang mungkin jika dinilai dengan uang tidak seberapa, namun harapannya, semoga semakin banyak elemant-element sosial yang ada di Dana Mbojo melakukan hal yang demikian, yaitu Peduli terhadap sesama dibulan suci seperti ini. “Kami berupaya untuk selalu berbagi dengan masyarakat, semoga ini menjadi amal ibadah kami dihari kelak. Dan masyarakat disini menerimanya dengan penuh rasa syukur. Mungkin tidak seberapa atas apa yang kami berikan ini, namun makna kebersamaan ini yang sangat kami harapkan” Ujarnya semangat dan disambut riuh tepuk tangan para bocah-bocah dan masyarakat RW 2 Kel Melayu.
Kebersamaan yang terjalin erat antara Komunitas BABUJU, KPF dan FOKKA semoga selalu terjaga. Dan kegiatan semacam ini diharapkan tidak hanya pada moment tertentu saja, tapi pada setiap saat kita berkesempatan. Karena ini adalah bagian dari proses membangun Civil Sociatie masyarakat Bima itu sendiri. “Dana Mbojo mesti dibangun secara bersama-sama, setidaknya, mulai dari menyamakan paradigma untuk ‘berjalan’ bersama-bersama, insyaallah dalam waktu dekat Dana Mbojo akan lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Kebersamaan seperti Ini yang harus dihidupkan dan ‘dinyalakan’ terus” Imbuh Rangga, Koordinator Komunitas BABUJU ditengah kegiatan Pembagian Bingkisan Lebaran Peduli Pendidikan kepada para Generasi Melayu, pelanjut ‘tahta’ kepemimpinan Bima kedepan. (Liputan: Nisa)[caption id="attachment_929" align="aligncenter" width="400" caption="Crew Komunitas Penyuka Foto (KPF) Dana Mbojo & Komunitas BABUJU, Berpose Bersama dalam keg 'Hunting Sosial' Pesisir Melayu Kota Bima, 23/08."]
[/caption]
