
Kabar dugaan di telantarkan itu di sampaikan Sunardi,orang tua calon TKW atas nama Erli, Warga kelurahan Tanjung Kota Bima. Katanya saat ini Erli dan Sembilan rekan-rekannya tidak bersama pendamping PJTKI yang merekrutnya. Mereka di tinggalkan setelah tiba di Bandara Soekarno Hatta. ”Saya pusing Bagaimana selanjutnya keadaan Erlin. anak saya itu tidak tahu Jakarta,” Ujar Sunardin di Tanjung, (27/6) malam lalu.
Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Bima, Drs.Mukhtar Landa, MH, melalui kepala bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, M.Hasyim,S.Sos,SH,M.Ec.Dev, mengaku, telah menerima kabar itu. Namun, setelah pihak Dinsosnaker mengonfirmasi kebenarannya pada PJTKI PT, Nurafi Ilman Jaya, menjelaskan, para calon TKW tersebut kabur, Mereka Kabur di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Saat pendampingan PT. Nurafi Ilman Jaya mencari angkutan yang akan membawa mereka ke tempat penampungan sementara. ”Kendati begitu, Pemerintah tetap mencari kebenaran,” kata Hasyim di Kantor Pemkot Bima, selasa (28/6) lalu.
Katanya, Dinsosnaker bertugas dan bertanggung jawab sesuai Undang-undang (UU) Ketenagakerjaan melindungi tenaga kerja local dan luar negeri. Artinya, melindung TKW secara langsung yang direkrut PJTKI . ”Jaminanya, mulai dari perekrutan, penempatan, dan advokasi perlindungan sampai ke Indonesia,” terangnya.
PJTKI Nurafi Ilham jaya memberangkatkan sepuluh calon TKW ke Saudi Arabia sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), jumat (24/6) malam lalu. Calon TKW tersebut diberangkatkan dengan bus dari terminal Dara menuju Mataram, kemudian dari Mataram menuju Jakarta dengan pesawat. Saat itu, PJTKI sudah memiliki surat pengantar dari Dinsosnaker kota Bima. Dari sepuluh itu, delapan warga tanjung, dua lainnya warga Kolo dan Dodu. Empat diantarannya adalah warga Tanjung yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) (BE.19)