
Beberapa hari ini, dikota Bima, Iliansyah hangat dibicarakan. Bukan karena Tumor yang dideritanya. Namun karena banyak masyarakat Kota Bima yang tidak mengetahui penderitaan Iliansyah. Anak pertama dari pasangan Rustam (30) dan St Maryam (28) asal Desa Karumbu Na,e dusun Oi Rida ini sudah menunjukan tanda-tanda terkena tumor sejak usia satu tahun. Walikota Bima, H. Qurais H. Abidin, juga baru mengetahuinya dari pemberitaan website komunitas BABUJU.
Menjelang siang hari, puluhan anggota civitas Komunitas BABUJU yang dikoordinir Ardy Sarjan dan Ikatan Mahasiswa Wawo (IMW) yang dikoordinir oleh Amrul, turun ke jalan melakukan Penggalangan Dana Peduli Iliansyah di perempatan Paruga Parenta, jalan Soekarno Hatta Kota Bima.

Amrul, ketua IMW menyatakan bahwa, Bima sedang mengalami degradasi keteladanan serta kemanusiaan. Sehingga tumbuh kehidupan individualistic yang kronis dari kehidupan sosial kemanusiaan. Hal ini dikarenakan keapatisan yang tumbuh subur. “IMW bersama komunitas BABUJU, memiliki misi kemanusiaan yang sama, yaitu berbagi rasa dan kepeduliaan sosial. Beberapa tahun terakhir hal itu di Dana Mbojo semakin sirna akibat adanya politisasi nilai kearifan lokal. Untuk itu, IMW terpanggil bersama komunitas BABUJU untuk melakukan gerakan sadar kemanusiaan” Ujarnya.
Kegiatan Penggalangan Dana untuk Iliansyah dilakukan oleh Komunitas

"Awalnya rekan-rekan yang terkumpul di FOKKA, akan menyerahkan Bantuan Peduli melalui Komunitas BABUJU, namun karena ada salah seorang anggota keluarga nya (Bibi) Iliansyah yang juga berada di Bali, maka, rekan-rekan FOKKA mentransfer-nya lagsung ke sana". Ujar Rangga.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh BABUJU Report bahwa Iliansyah akan menjalani 6 kali operasi serta perawatan inap selama 30 minggu di RS Sanglah. Iliansyah akan ditangani oleh 6 orang dokter dibidangnya masing-masing. Rencananya, Iliansyah akan dioperasi pertama pada hari Minggu besok. “Dalam jadwal, Pasien Iliansyah akan menjalani operasi pertama pada hari minggu ini, tapi akan diputuskan pada rapat khusus para dokter yang menangani Pasien” Ujar salah seorang Perawat di RS Sanglah via seluler. (Liputan: Nisa/Santi/Fatwa)