http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Akhiri 'Bencana Politik', Aksi Zikir Bersama Dilakukan | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » Akhiri 'Bencana Politik', Aksi Zikir Bersama Dilakukan

Akhiri 'Bencana Politik', Aksi Zikir Bersama Dilakukan

Ditulis Pada Hari Sabtu, 11 Juni 2011 | Oleh: Babuju.com


BABUJU Report,- ARPD (Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi) kembali turun ke jalan, nampak aksi ARPD tidak seperti sebelum-sebelumnya, dengan cara demonstrasi orasi. Namun Kali ini, massa aksi melakukan Tablik Akbar-Zikir Bersama. Massa Aksi menggunakan pakaian seragam kemeja dan baju koko putih bagi massa aksi laki-laki sedangkan perempuan seragam ber-mukenah, juga banyak anak-anak ditengah massa aksi. Aksi dimulai pukul 10.00 Witeng tepat didepan sekertariat KPUD Kab Bima jalan Soekarno-Hatta Kota Bima. (Rabu, 25/05)




Massa Aksi yang berjumlah lebih kurang 800an orang ini berasal dari 16 Kecamatan se Kab Bima. Korlap Aksi, Wahidin SH, serta Tamrin AF dalam arahannya mengatakan bahwa tujuan zikir itu adalah mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengajak para pemimpin agar mengingat Allah, bukan malah menantangnya. “secara tidak langsung kami mengajak para pemimpin dan penentu kebijakan di Kabupaten Bima ini agar senantiasa bekerja karena Allah semata, sehingga disuguhkan Surga yang dijanjikan diakhirat kelak, Bukankan bala bencana serta musibah yang datang silih berganti di daerah kita ini merupakan tanda bahwa kita semua sedang dilaknati Allah?” Ujar Wahidin SH, dihadapan massa Aksi.

Ditempat yang sama, Tamrin AF, salah seorang korlap aksi mengatakan bahwa selama ini kita selalu menyampaikan aspirasi dengan cara mengecam dan mengancam, sehingga melahirkan dendam dan masalahpun akan semakin berkepanjangan. “ini betul-betul aksi untuk saling mengingatkan, bukan cerca mencerca, apalagi mendoakan keburukan bagi orang lain”. Ungkapnya.

Aksi sebenarnya direncanakan dihalaman kantor Pemerintah Kabupatan Bima, namun pihak Pemkab Bima tidak mengijinkannya dengan alasan mengganggu kerja dan kinerja para pegawai. Sehingga massa aksi menggelar Zikir Bersama di jalan Negara Soekaro-Hatta, diengah terik menyengat  hingga pukul 13.00 Witeng.

Dalam aksi yang berlangsung selama 3 jam ini, tidak ada tuntutan khusus yang dibawa oleh Massa Aksi, hanya meminta kepada seluruh stakeholder pemerintahan kabupaten Bima agar dalam setiap pengambilan kebijakan dan keputusan, selalu mengedepankan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, lebih-lebih syariat yang diamanahkan oleh Allah SWT dalam kesempurnaan Islam yang dianut. Bila keluar dan melenceng dari itu, maka tunggulah azab dan laknat Allah SWT.

Tidak hanya itu, Massa Aksi juga menggelar Sholat Dzuhur berjamaah ditempat aksi (Jalan Raya) karena tidak diijinkan untuk masuk sholat dimushola Pemkab Bima. Kami sesalkan penolakan pihak Pemkab Bima atas kegiatan Zikir Bersama dihalaman Kantor Pemkab, padahal kegiatan lain seperti olah raga diijinkan."Kami kecewa tidak di ijinkan masuk ke dalam (halaman), padahal maksud dan kegiatan Kami bernuangsa agama. Kami heran, kenapa kegiatan olah raga dan seremonial duniawi lainnya diijinkan, ini patut di pertanyakan,"Ujarnya Wahidin SH, Korlap Aksi.

Dijelaskan pula, bahwa Zikir Bersama juga dilaksanakan disetiap kecamatan se-kabupaten Bima. Diawali hari ini (kemarin; red) hingga 2 hari kedepan bertempat didepan kantor Pemkab Bima. Selanjutnya akan dilaksanakan dikecamatan masing-masing secara serentak. Ditengah massa Aksi Nampak pula Drs. H. Zainul Arifin (Mantan Bupati Bima 1999-2005), Pemimpin Pondok pesantren Al - Ikhwan Kota Bima. Aksi Tablik Akbar-Zikir Bersama ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian Resort Kota Bima. Aksi Zikir Bersama berjalan damai tanpa terjadi kekacauan maupun  keributan selama aksi berlangsung dan peserta cukup khusu’ dengan zikir yang dikumandangkan. (Liputan: Nissa/Fatwa)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.