
Selain menemukan tambahan jumlah penderita AIDS, KPA NTB juga mencatat jumlah penderita HIV di NTB hingga April 2011 yang telah mencapai 241 orang. Angka itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (Maret) sebanyak 236 orang.
Data peningkatan jumlah penderita HIV AIDS di NTB, terungkap dalam rapat Koordinasi antara KPA NTB, tim Kelompok kerja (Pokja) penanggulangan HIV AIDS di NTB, wakil Bupati Dan Wali Kota dari sepuluh Kabupaten/Kota di NTB.
Menurut dia, kasus HIV AIDS di NTB ibarat ‘gunung es’,.oleh sebab itu, upaya penemuan kasus dalam jumlah banyak akan terus dilakukan guna mencegah meluasnya penyebaran penyakit menular menurunnya kekebalan tubuh itu.
"Meningkatnya jumlah penderita tidak lepas dari upaya masyarakat untuk mengenali HIV /AIDS. Kalau banyak kasus yang bisa kita temukan, maka ‘gunung es’ penyakit berbahaya itu bisa mencair," Ujarnya. Pengidap HIV dan AIDS di NTB, paling banyak di temukan di Kota Mataram yaitu sebanyak 93 pengidap HIV dan 87 terkena AIDS, di susul Kabupaten Lombok Barat 37 pengidap HIV dan 34 terkena AIDS. Untuk Kabupaten Lombok Tengah, jumlah pengidap HIV sebanyak 20 orang dan terkena AIDS 23 orang, kemudian Lombok Timur 56 orang mengidap HIV dan 2 orang terkena AIDS.
Selanjutnya, kata Soeharmanto, di Kabupaten Sumbawa Barat di temukan sebanyak 18 orang pengidap HIV dan 10 terkena AIDS, Sumbawa 5 orang mengidap HIV dan 4 orang terkena AIDS, Dompu sebanyak 2 orang mengidap HIV dan 2 oarang terkena AIDS, dan di Bima, 2 orang mengidap HIV dan 4 orang terkena AIDS.
"Kota Bima juga pada Maret 2011, di temukan jumlah penderita AIDS sebanyak 2 orang, sedangkan HIV tidak ada. Kota Bima sebelumnya tidak pernah di laporkan ada warga yang terkena penyakit menular dan berbahaya itu," Katanya.
Menurut Soeharmanto, Kasus HIV dan AIDS di dominasi oleh laki-laki di banding perempuan dan penyebab utamanya adalah Heteroseksual (hubungan Seks) tanpa alat pengaman. Faktor penyebaran HIV/AIDS di NTB setelah heteroseksual adalah penggunaan jarum suntik narkotika, Psitrofika dan Obat-obatan terlarang (Narkoba).
"Upaya pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS tidak saja dilakukan oleh pemerintah, tetapi sudah banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi lain yang memang peduli terhadap HIV/AIDS," Katanya. (*)