BABUJU Report,-
Ada suasana yang berbeda dipemukiman mantan penderita Kusta Desa Panda kecamatan
Palibelo Kabupaten Bima, jumat pagi kemarin (17/8). Pada hari yang bertepatan
dengan HUT RI tersebut, Komunitas BABUJU
menggelar Upacara penaikan Bendera merah putih dalam rangka memperingati hari
Proklamasi Kemerdekaan RI.
Upacara yang digagas secara sederhana oleh Komunitas BABUJU
tersebut diikuti oleh sekitar 53 warga pemukiman eks penderita kusta. Disamping
itu, hadir pula Ketua KNPI Kota Bima, Syarifudin Lakuy, SH beserta jajarannya,
tak ingin ketinggalan, anggota DPRD Kab Bima, Ilham Yusuf beserta beberapa anggota
Badan Amal & Infak PKS juga turut menjadi peserta Upacara.
Berbeda dengan pelaksanaan Upacara yang diadakan oleh
Pemerintah Kota Bima dihalaman Pemkot Bima serta Pemerintah Kab Bima di
lapangan Maria – Wawo, Upacara di Pemukiman Kusta begitu hikmad. Seluruh
pelaksana Upcara berpakaian seadanya selayaknya masyarakat Biasa. Menggunakan
sarung dan Nampak unik.
![]() |
'Punggawa Upacara' atau Pemimpin Upacara |
Perhatikan saja Pemimpin Upacara yang digelar sebagai
‘Panggawa Upacara’ sedangkan Pembina Upacara digelari ‘Pemangku adat Upacara’. Tidak
ada paduan suara karena seluruh peserta Upacara menyanyikan lagu Indonesia
Raya. Pembaca UUD 1945, Pancasila dan Doa dari warga eks penderita kusta
sendiri.
“Untuk pertama kalinya dalam hidup saya mengikuti Upacara
yang dilakukan oleh kelompok pemerhati sosial. Begitu hikmad dan saya larut
didalamnya karena terasa sekali nuansa Nasionalisnya, ini luar biasa, Salut
untuk Komunitas BABUJU yang menggagas kegiatan ini untuk saling berbagi rasa”
Ungkap Ilham Yusuf, Anggota DPRD Kab Bima.
Koordinator BABUJU yang juga selaku ‘Pemangku Adat Upacara’,
Julhaidin, SE atau biasa disapa Rangga Babuju menyatakan bahwa Upacara
Peringatan HUT RI dilokasi eks Penderita Kusta tersebut merupakan salah satu
cara dalam berbagi rasa dihari kemerdekaan RI. “Mereka ini (warga eks Penderita
Kusta) adalah rakyat seperti kita yang terkucilkan dari kehidupan sosial
masyarakat karena stigma atas penyakit yang pernah diderita (Kusta) oleh mereka”
kisahnya.
Lebih lanjut, Rangga menjelaskan bahwa warga eks Penderita
kusta ini telah bermukim disini sejak tahun 1985 (28 tahun). Mereka berasal
dari berbagai kecamatan di Bima, ada yang berasal dari cenggu, Ntonggu, Wera,
Ambalawi, Monta, Langgudu dan Monggonao. “ini adalah kali pertama mereka
merasakan Upacara Proklamasi Kemerdekaan RI selama 28 tahun ini. Dan mereka
merasa bangga melaksanakannya” ujar Julhaidin yang didampingi oleh Rifaid, ketua
Panitia Penyelenggara Upacara Proklamasi di Pemukiman eks Kusta.
Syarifudin Lakuy, SH, Ketua KNPI Kota Bima yang hadir ditengah
upacara sedang berlangsung menyatakan rasa bangganya melihat semangat para warga
eks penderita Kusta serta generasi muda yang berkecimpung dalam Komunitas BABUJU
dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Tidak mungkin, penyelenggaraan yang
begitu hikmad dan rasa haru seperti ini terjadi bila tidak dilakukan secara
bersama-sama dan dalam kondisi yang tidak saling membedakan. Ini luar biasa,
ini yang saya banggakan” ujarnya.
![]() |
Pengibaran Bendera Merah Putih di Lokasi Upacara |
Upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 67 yang
diselenggarakan di pemukiman eks kusta desa panda turut diliput oleh 4 media televise
nasional serta 3 media cetak. Upacara berlangsung selama 35 menit dan diakhiri
dengan kegiatan pembagian Zakat serta bingkisan lebaran.