Pagelaran Seni dan Pentas Budaya Bima, Citra Raya Tangerang, Minggu, 29 April 2012 |
BABUJU Report,- Antusias warga Bima Tangerang dan sekitarnya terlihat saat menyaksikan Pentas seni dan pagelaran budaya yang diselenggarakan oleh FOKKA (Forum Komunikasi Kasabua Ade; red) di Mardi Grass Citra Raya Cikupa Tangerang, hari minggu kemarin (29/04).
Putra-Putri Bima dalam peragaan busana adat Bima (29/4) |
Kompleks Perumahan elit Citra Raya menjadi Mbojo sehari, dimeriahkan dengan pawai
budaya dan arak-arakan prosesing suna ro
ndoso. Kegiatan yang menarik perhatian berbagai pihak sekitar Citra Raya
ini dalam rangka menunjukan bahwa Bima memiliki Budaya yang beragam namun
menyatu dalam seni dan karakter masyarakatnya. “Contohnya,
Kegiatan ini merupakan gotong royong masyarakat Bima di Tangerang, ini sesuatu
yang dapat dilihat langsung oleh masyarakat disini” Ungkap Wakatum III Bidang seni
dan budaya, FOKKA, Jamaludin Ikraman.
Kegiatan yang bertajuk Kebudayaan dan Kemanusiaan ini
dimeriahkan dengan Baksos dalam bentuk donor darah, sunatan massal serta Band
Amal dari Jovan Sandaka, musisi asal Bima yang kini berdomisili di Jakarta.
Dalam kesempatan kali ini, Komunitas BABUJU juga diundang secara khusus dalam
kegiatan Perdana Budaya Bima di Tangerang pada khususnya. “Meski tadi saya ikut
pawai dan berjalan jauh, tentu lelah itu ada, namun semua itu hilang seketika
ketika menyaksikan berbagai atraksi seni dan peragaan busana adat Bima tadi.
Ini sesuatu yang saya banggakan. Lebih-lebih ketika dihadiri langsung oleh
Komunitas BABUJU yang selama ini menjadi Mitra Kemanusiaan FOKKA.” Ungkap Subhan
Dinata, Pimred FOKKANews disela-sela acara.
Kemeriahan kegiatan kali ini karena dihadiri pula oleh
Kadispora Kabupaten Tangerang, Somad Atmaja, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang,
H. Marlan Hakim, Tokoh Muda kabupaten Tangerang, H Ahmad Zaki. Selain itu,
Kegiatan yang dilangsungkan selama sehari penuh ini ditutup oleh Kadispora
Pemerintah Propinsi Banten, Saeful Alam, yang mewakili Gubernur Banten.
Saeful Alam, Kadispora Propinsi Banten Dalam Gelar Budaya Bima, (29/04) |
Ditanya terkait perhatian dan kehadiran perwakilan dari
pemerintah Kota maupun Kabupaten Bima, Ketua Panitia Kegiatan, Qurais
menyatakan bahwa, undangan telah dikirim namun tidak ada satupun pejabat dari
Bima yang hadir. “Saya juga tidak ada konfirmasi sama sekali dari beberapa
pejabat maupun tokoh Bima yang diundang dari Bima untuk menghadiri Kegiatan
kali ini, kecuali dari Komunitas BABUJU yang dihadiri langsung oleh
Koordinatornya, Julhaidin, beserta 2 orang anggotanya” Pungkas Qurais.
Dari pantauan langsung BABUJU Report, sejak persiapan awal
dipagi hari hingga selesainya kegiatan pada jam 17.00 WIB, tidak ada kendala
dan hambatan yang berarti. Semuanya berjalan sukses dan luar biasa. Karena
banyak warga Bima khususnya Bima Tangerang yang merasa terkesimak dengan
berbagai penampilan serta item kegiatan yang disuguhkan. Hanya sedikit
terganggu sebentar karena guyuran hujan beberapa menit pada saat jam istrahat
tadi siang. Dhita yang datang dari Bogor menyatakan kepuasannya atas kegiatan
yang diselenggarakan “ Saya sangat berharap ini biasa dirutinkan setiap
tahunnya” Harapnya.
H. Sutarman, yang hadir khusus dari Bengkulu berserta
keluarganya memberikan apreasiasi atas penyelanggaraan yang disuguhkan oleh
FOKKA Tangerang. “Saya salut dan bangga bisa hadir dan menyaksikan keceriaan
dan mendengar bahasa Bima disini. Ini sangat luar biasa, saya bangga” Ungkap
pengusaha Sukses Batubara dan Penggagas KOSAMBO ini.
Serahterima Cenderamata dari Pemprov Banten kepada FOKKA dan sebaliknya oleh Ketua Umum FOKKA, Drs Muhammad Latief, M.Si, didampingi oleh Yacub Ikraman dan koreografi acara, Sufrin Chambera |
Beda lagi dengan tanggapan Faris Alhabsy, Ajudan Danjend
Kopassus, Mayjend Wisnu ini menyatakan
bahwa Pentas Seni dan Pagelaran Bima, wajib dilaksanakan setiap tahun di
Jabodetabek (Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi; red). Ini adalah simbolitas Bima yang harus terus dilesterikan dan
diperkenalkan. “Kita punya budaya dan seni yang tidak kalah saing dengan bangsa
lain di Indonesia. Jangan dianggap remeh, ini adalah identitas kita sebagai Dou
Mbojo dan harus terus diperkenalkan kepada anak cucu kita. Ini luar biasa dan
harus terus didukung” Tegasnya.
Faris Alhabsy adalah putra Bima Kelahiran Tente Kecamatan
Woha tahun 1978 ini sangat mengharapkan adanya upaya-upaya khusus dalam rangka
membangkitkan potensi budaya dan seni ditataran nasional. Menurutnya, hanya
dengan cara ini, Citra Bima terbangun dan persaudaraan Bima semakin dieratkan.
“Budaya adalah pananda bangsa, kita pernah menjadi pencatat sejarah nasional
beberapa kali, untuk itu, Bima tidak boleh hilang dari edaran budaya nusantara
hanya lantaran banyak tokoh tua maupun orang tua yang telah sukses serta
pemerintah daerah kurang peduli dan kurang menaruh perhatiannya pada persoalan
ini. Saya ingin membuktikan bahwa ‘generasi’ kami bisa” Ujarnya lantang. (Liputan: Thyar)
Foto Bersama para pengisi acara, Pentas Seni dan Gelar Budaya Bima, Citra Raya, Cikupa Tangerang (29/4) |