![]() |
Suasana Rapat Penjaringan (Foto: bimakini.com) |
ANALISIS REDAKSI
Penjaringan Bakal Calon (Balon) Walikota dan Wakil Walikota 2013 – 2018 melalui
usungan partai mulai hangat terdengar. Rapat Pengusungan para Balon datang dari
Partai Golkar yang melaksanakan Rapat Konsolidasi interen terbatas penjaringan
Balon Walikota dan Wakil Walikota Bima 2013 mendatang di Hotel La Ila, senin
kmarin malam (28/5).
Partai yang berlambang beringin ini sekaligus mengawali
langkah strategis dan langkah Politis partai dalam percaturan Politik
Pemilukada Kota dan Propinsi NTB 2013 mendatang. Para Kader-Kader terbaik
Golkar Kota Bima tampak hadir. Disamping itu, Ketua DPD II Golkar Kab Bima, H.
Ferry Zulkarnaen, ST, Ketua DPD I Golkar NTB, DR. H. Zaini Arony, Anggota DPR
RI, Lutfi Iskandar juga terlihat diruangan.
Dalam penjaringan yang berasal dari 5 PK (Pengurus
Kecamatan) Golkar Kota Bima yang terpilih secara Internal Kepartaian, nama Hj.
Ferra Amalia, SE, dijagokan sebagai Bakal Calon Walikota Bima. Sedangkan yang
dicalonkan secara eksternal Partai sebagai bakal Calon Walikota, muncul
nama-nama seperti Dr. Cipto, H. Qurais, H. Abidin, Drs. H. Sudirman Ismail, M.Si
serta Kol Rifaid.
Adapun Bakal Calon Wakil Walikota secara Internal, nama H.
Wahidin H. M Nor dijagokan, menyusul, H. Junaidin, SE, Tamsil, SE, Subhan M.
Nur, SH, A. Karim A. Azis, serta Tiswan, SH. Sementara dari Eksternal untuk
Bakal Calon Wakil Walikota Bima antara lain, Drs. Zubair HAR, M.Si (Kadispora
Kab Bima), Ferry Sofian, SH (Wakil Ketua DPRD Kota Bima Fraksi PAN) dan H. Arrahman
H. Abidin (Wakil Walikota Bima, Ketua DPW PDK NTB).
Untuk mengerucutkan nama-nama yang diusulkan oleh 5 PK DPD
II Golkar Kota Bima, yang akan diusung oleh Golkar nantinya, dalam waktu dekat
akan dilakukan survey ektabilitas dan uji kelayakan public. Hal ini akan
dilakukan oleh Tim Independent yang ditunjuk oleh partai dan masih
dirahasiakan, siapa saja yang berada dalam Tim Independent tersebut.
Ditengah Rapat pembahasan pengusulan kandidat Bakal Calon,
terjadi penggugatan yang dilakukan oleh Subhan HM Nor, SH. Dalam penggugatan yang
disampaikan kepada Ketua DPD I Golkar NTB, Subhan menilai bahwa uji kelayakan public
yang akan direncanakan oleh partai Golkar dalam mengerucutkan penjaringan bakal
calon Walikota dan wakil walikota usungan Golkar, tidak mendidik dan
membuyarkan para kader terbaik Golkar Kota Bima.
Subhan menilai bahwa Uji kelayakan tersebut akan berdampak
munculnya dan diprioritaskannya kader eksternal Partai Golkar itu sendiri. Dan menurut
Subhan, Golkar harus kembali pada metode yang tertuang dalam konstitusi
kepartaian yang dimiliki, yaitu dengan melalui Konvensi yang pernah dilaksanakan
sebelum-sebelum ini.
Hal ini sesungguhnya memperlihatkan perpecahan dalam tubuh
Partai yang berlambang beringin tersebut. Kondisi ini menjadi boomerang tersendiri
dan Golkar mesti membijaki masukan yang ada sebagai langkah strategi penguatan
basis. Sebab, massa partai bukan berasal dari dinamika partai maupun simpatisan
partai, namun dari figure-figur dalam partai. Hal ini menjadi parameter
tersendiri dalam pergulatan dinamika kepartaian yang terbangun.
Suhu perpolitikan di Kota Bima memiliki karakter tersendiri,
sulit ditebak dan sangat sensistif. Kondisi ini memungkinkan munculnya ‘kuda
hitam’ dalam kaidah strategi pemenangan dan raihan massa partai. Menjadi hal
yang lumrah terjadi di Bima bila sering ada kontra politik dan kompromi politik
antar para kandidat. Sehingga tidak heran, pergulatan politik di Bima milik
rakyat, bukan milik elit. Karena sesungguhnya Rakyatlah yang saling mempolitis
dan memporsikannya.