http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Makan Gratis Mampu Diselenggarakan, Perampungan Masjid Raya Al-Muwahiddin Belum Mampu Dianggarkan. | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » , » Makan Gratis Mampu Diselenggarakan, Perampungan Masjid Raya Al-Muwahiddin Belum Mampu Dianggarkan.

Makan Gratis Mampu Diselenggarakan, Perampungan Masjid Raya Al-Muwahiddin Belum Mampu Dianggarkan.

Ditulis Pada Hari Jumat, 13 April 2012 | Oleh: Babuju.com


Masjid Al-Muwahiddin - Kota Bima (Foto: Fahru Razi)
BABUJU Report, - Berbagai pagelaran kegiatan menyambut serta memeriahkan HUT Kota Bima ke 10  pada tahun ini mewarnai berbagai sudut kota Bima. Dari ‘Panggung Rakyat’ yang menelan dana puluhan juta, Pawai Budaya, berbagai Lomba Tingkat Propinsi hingga Acara ‘Makan Gratis’ untuk Warga Kota Bima, yang diselenggarakan disepanjang Pesisir Amahami – kota Bima, Hari selasa kemarin (10/4).

Dari pantauan langsung dilapangan, keramaian menyelimuti ‘jalan kembar’ Amahami. Memenuhi sepanjang pesisir pantai Amahami hingga Lawata – Kota Bima. Berjejer  52 Stand SKPD (Satuan Kerja Perangkat Dinas) serta Bagian setda maupun Kelurahan se-Kota Bima. Jika dulu, Stand-Stand yang didirikan tersebut adalah untuk memamerkan keberhasilan program Dinas maupun foto-foto karya serta Potensi garapan SKPD terkait, kali ini jauh berbeda.

Stand-stand tersebut wajib menyajikan 1.000 Porsi per stand untuk ‘Makan Gratis’. Jika dikalikan dengan 52 Stand yang ada, setidaknya ada 52.000 Porsi makanan dari berbagai menu yang dihidangkan. Malah Pemkot Bima menyediakan subsidi Rp 5 Juta rupiah per Stand Kelurahan yang mengambil bagian dalam kegiatan ‘Makan Gratis’ tersebut.

Dalam setiap Stand yang berdiri tegak, tersedia berbagai menu makanan siap saji yang konon katanya disuguhkan untuk Warga Kota Bima secara gratis dalam rangka perayaan HUT Kota Bima ke- 10. Acara yang disuguhkan tersebut diserbu oleh ribuan warga kota Bima, dari siang pukul 14.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Tidak sedikit Stand yang kehabisan stock menjelang sore hari, misalkan Stand Dinkes (Dinas Kesehatan) Kota Bima. Namun ada juga beberapa yang melayani warga hingga malam.

Nurdin, warga Salama yang hanya lewat dan melihat-lihat jejeran menu makanan menyatakan keheranannya. Nurdin menilai, acara makan gratis yang disuguhkan oleh Pemkot Bima sesungguhnya bukan untuk warga Kota Bima, .namun untuk para Pegawai serta keluarganya. “Coba perhatikan orang-orang yang duduk dalam stand yang ada, hampir rata-rata mereka menjamu keluarga mereka sendiri. Warga lain hanya bisa menonton dan enggan masuk karena merasa tidak akrab dengan para palayan makanan” ungkitnya.

Endang, warga Monggonao juga merasakan hal yang sama. Warga Bima yang tidak dikenal dilayani dengan setengah hati, keluarga pegawai yang dating, dilayani dengan sepenuh hati “saya melihat ini cenderung menjadi acara Makan Gratis keluarga Pegawai di pemkot Bima” cetusnya.

Lafazd Allah yang patah dipucuk Kubah Masjid
Keironian Nampak terlihat, ketika Pemkot Bima melalui SKPD yang ada mengadakan kegiatan Makan Gratis, namun masjid yang Nampak kubah-nya dari lokasi acara Makan Gratis di Amahami, belum dianggarkan secara maksimal. Nampak merana memandang jauh dari namanya yang megah namun rapuh secara fisik. Ya, Masjid yang menjadi maskot  Kota Bima itu bernama Al Muwahiddin, direhab dan mulai dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah sejak tahun 2003. Dilanjutkan lagi pembangunannya ditahun 2006, hingga kini tidak mengalami kemajuan pembangunan yang berarti. Padahal dana yang terkucur kedalam kas panitia pembangunan telah berjumlah puluhan Miliar.

Jika kita menghitung suguhan makanan yang disajikan dalam kegiatan Makan Gratis yang diadakan oleh Pemkot Bima melalui SKPD yang ada, setidaknya setiap SKPD menganggarkan dana minimal antara Rp 30 – 50 Juta. Jika kita kalikan dengan 52 SKPD/Bag/Keluarah se-Kota Bima yang berpartisipasi, Jumlah dana yang terkumpul bisa hingga Rp 1 Miliar. Jika saja dana tersebut diarahkan untuk memperbaiki lafazd Allah dipucuk Kubah mesjid Al Muwahiddin, mungkin akan lebih bermanfaat dan juga dapat pula dialihkan untuk kegiatan kemanusiaan maupun Kunjungan ke panti-panti yang ada di Kota Bima.

Keironian ini diamini oleh banyak warga Kota Bima yang kehilangan nafsu makan jika melihat sikap pelayanan yang disuguhkan oleh Aparat Birokrasi Kota dan terbengkalainya Anggaran Kelanjutan Pembangunan Masjid Al Muwahiddin, disaat semangat Penyelenggaraan Makan Gratis ‘Warga’ Kota Bima .  
Namun kenyataan seperti ini terbilang hal yang biasa dengan berbagai alibi. Seorang Pegawai disalah satu SKPD Kota  Bima yang tidak ingin namanya dimediakan menjelaskan bahwa, Kegiatan yang dipelopori oleh pemkot Bima tersebut, sepenuhnya untuk masyarakat Kota. ‘Inikan hanya sekali setahun, itupun belum tentu diadakan lagi pada tahun depan” Ujarnya singkat.

Hanya karena alasan ‘klasik’ seperti itulah, kelanjutan Pembangunan Masjid Al – Muwahidin tersendat-sendat dan tertunda-tunda. Ibarat manusia yang hidup terluntah-luntah, bingung mau kemana dan akan jadi apa kelak, dilain sisi, tidak semua orang merasa iba terhadap orang tersebut. Namun kita semua mesti sadar bahwa "Kefaqiran mendekati kekufuran" (Liputan: Rangga)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.