![]() |
Jamaluddin Ikraman, Wakatum (Wakil Ketua Umum) III, Bidang Sosial dan Budaya FOKKA |
BABUJU Report,-
sebagai wujud peduli terhadap kelestarian budaya dan tradisi, FOKKA (Forum
Komunikasi Kasabua Ade) Jakarta, menghelat kegiatan Pentas Budaya Bima dalam
balutan tradisi Bima, Bakti social, sunatan missal, donor darah serta pemberian
beasiswa bagi anak-anak warga Bima yang tidak mampu. Kegiatan tersebut akan
dilaksanakan pada Minggu (29/4) mendatang di Green Area Kompleks Perumahan
Citra Raya Cikup (CRC) –Tangerang.
Acara yang dihelat sehari penuh ini, direncanakan akan
dihadiri oleh warga Bima yang ada se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
“Setidaknya, ada ratusan warga Bima yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya pada
acara ini, dari tiga ribu undangan yang telah disebar oleh Panitia” Ungkap salah
seorang anggota Stering Commite (SC),
Jamaluddin Ikraman via seluler tadi pagi (27/04).
Kegiatan yang telah direncanakan sejak bulan Desember 2011
yang lalu ini, merupakan wujud dari kiprah FOKKA yang memang sejak awal
menfokuskan diri dalam ranah social, kemanusiaan dan pelestarian Budaya Bima. Kegiatan
yang diselenggarakan dalam rangka pencitraan Bima yang lebih baik dari
pencitraan negative yang terbangun akibat beberapa peristiwa beberapa waktu
terakhir ini berupaya menggugah banyak kalangan warga Bima di Jabodetabek untuk
turut andil dalam kegiatan pelestarian budaya dan tradisi ini.
“Tidak ada tujuan lain yang kami bangun dalam acara ini,
kecuali ber-nawaitu, membangun citra Bima yang lebih baik. Sebab, kami
dirantauan khususnya di Jabodetabek tidak bisa berbuat banyak hal untuk Bima
pada saat-saat Bima butuh bantuan dan uluran tangan dari kami, generasi yang
pernah bercengkrama dengan tanah dan alamnya. Ini adalah salah satu bentuk responsive
yang bisa kami lakukan dirantauan” Jelas Jamal, yang juga menjabat Wakatum III Bidang
Sosial dan Budaya, FOKKA ini.
Masih menurutnya, bahwa Tangerang dipilih menjadi Lokasi
penyelenggaraan kagiatan karena pertimbangan, bahwa Tangerang adalah daerah
Industri di wilayah Jabodetabek sehingga warga Bima banyak yang bekerja dan
tersebar disekitar areal industri. “Kegiatan ini selain dalam rangka membangun
kebersamaan sesama Bima itu sendiri, juga dimaksudkan untuk menunjukan dimata public
bahwa Bima sesungguhnya adalah masyarakat yang memiliki jiwa bersatu, jiwa ulet,
tegar dan tabah ditengah kemelut serta dinamika yang mewarnai tanah kelahiran.”
Tegasnya.
Ketua Umum FOKKA, Drs, Muhammad Latif, M.Si, melalui releas yang diterima menuturkan bahwa
kegiatan Bakti Sosial dan Pentas Budaya yang diselenggarakan di Tangerang ini
merupakan wujud kepedulian FOKKA terhadap keberadaan masyarakat Bima di
Jabodetabek karena disadari atau tidak bahwa masyarakat Bima selama ini
terkadang menjadi sorotan seiring berbagai peristiwa yang terjadi didaerah dan
memiliki efek secara Nasional.
FOKKA adalah forum yang lahir dari rasa keprihatinan
berbagai masalah yang terkait dengan orang Bima. Selain itu, seluruh pengurus
dan anggota FOKKA adalah perkumpulan dari
mereka (Warga Bima; red) yang peduli dengan sesama dalam pelestarian seni
budaya serta adat istiadat Dana Mbojo. “Jangan sampai anak cucu kita kelak
tidak kenal adat dan budaya Dana Mbojo” tuturnya.
Prosesi sunatan massal yang dimulai dari mengusung peserta
sunatan, lalu diarak oleh kelompok kesenian lengkap dengan pakaian adat Bima. Sunatan
massal yang diadakan pun agak sedikit berbeda dari kebiasaan acara sunatan di
Tangerang. Karena sunatan massal ala Bima ini didahului dengan
menandu peserta sunatan yang diiringi oleh para dayang-dayang, diantar dengan Hadarah
menuju lokasi utama.
Yang tak kalah menarik dari prosesing ini adalah prosesing ‘compo
sampari’, diiringi dengan pertunjukan mpa’a
gantao serta Buja Kadanda. “pada
hakekatnya, atraksi-atraksi ini diadakan guna mengalihkan perhatian peserta
sunatan dari hayalan ataupun bayangan ‘sunat’ yang menakutkan banyak anak-anak”
Ujar Sufrin, Koordinator pagelaran Seni.
“Ini adalah langkah kongkrit teman-teman FOKKA dalam
menjawab berbagai isu miring tentang Bima dikalangan nasional yang terjadi
beberapa waktu belakangan ini” tegas Maman Latif, Ketua Umum FOKKA. Dalam kesempatan
ini, Maman menitip pesan untuk bersama-sama merawat dan memelihara Forum ‘kasabua
ade’ (FOKKA; red) ini sebagai wadah
silahturahim kita semua. (Liputan:
Ahyar/Dhan)