- Kabag Humas Kota Bima M. Hasyim, S.Sos, SH, Mec.dev
BABUJU Report- Guna mempercepat akselerasi pembangunan khusus sarana transportasi, Pemkot Bima dalam waktu dekat berencana membangun Terminal Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) yang lebih representative. Rencana pembangunan terminal dimaksud, di desain berbeda dengan tujuan dan lokasi awal dari lahan yang sudah dibebaskan terdahulu yakni di sekitar lokasi tepi laut Amahami atau sebelah barat wilayah terminal sekarang. Lokasi terminal baru yang direncanakan Pemkot saat ini berada dibentangan pesisir laut Wilayah Oi Ni’u atau perbatasan wilayah Kota-Kabupaten Bima.
Rencana Pembangunan terminal tengah laut tersebut mengemuka saat Walikota beserta jajaran dinas terkait, meninjau langsung lokasi rencana pembangunan terminal dimaksud, Rabu kemarin. Dari ujung areal pembangunan Taman Ni’u sekarang, lokasi terminal masuk sekitar 500 meter kedalam laut. Disampaikan Walikota saat peninjauan lapangan untuk perencanaan pembangunan terminal tersebut, di awali dengan pembuatan dan pengerukan jalan masuk sekitar 500 meter, untuk tahap pertamanya. Lalu dilanjutkan dengan pengurukan lokasi induk terminal untuk tahap selanjutnya.
Tentu kata Walikota Bima, desain maket dan Plan mark bangunan terminal AKAP tersebut, akan di hitung dan di gambar terlebih dahulu oleh ahlinya, dengan menghitung kadar dan kekuatan bangunan yang memiliki perbedaan dengan bangunan lainnya, karena berada dan atau dengan cara menimbun laut. Lebih jauh soal rencana pembangunan Terminal AKAP tengah laut tersebut, Kabag Humas Protokol Setda Kota Bima, Muhammad Hasyim, menjelaskan, untuk biaya kematangan lahan (baca; pengurukan dan penimbunan) sudah di anggarkan pada APBD 2012. Meski besaran biaya belum bisa dipastikan. ”Sedang dihitung Dinas Pekerjaan Umum,” Jelasnya.
Untuk akses jalan masuk yang direncanakan kematangan lahannya, selebar kurang lebih 25 meter, hingga masuk kedalam laut sepanjang 400 hingga 500 meter. Guna menindaklanjuti keseriusan Pemkot dalam membangun Terminal tengah laut itu, sudah dibentuk tim terpadu,yang dinaungi oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan lingkungan Hidup (BLH).
Masing-masing Dinas, kata Hasyim, memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing Saling terkait. Seperti Dinas Tata Kota yang bertugas mengkaji tata ruang wilayahnya, Dinas PU yang akan mengkaji dan menghitung kelayakan hidup bangunan serta BLH yang mengkaji ekosistem lingkungannya. Ditanya, keberadaan lahan terminal lama yang sudah ada, yakni di sebelah barat terminal sekarang, Hasyim, menjelaskan, hingga kini belum ada rencana untuk lokasi terminal lama. Hanya saja ujarnya, karena areal terminal lama ada di dalam kawasan perkotaan yang strategis, maka kedepannya akan di usahakan untuk reuslag (baca; tukar guling) dengan pihak swasta yang berkeinginan menanamkan investasi bagi usaha ataupun perniagaan semisal minimarket atau Mall.
Disampaikannya, terakhir, sudah ada beberapa investor yang tertarik dengan lokasi terminal lama, untuk dijadikan areal Pembangunan Mall.kalau nantinya, disepakati, maka sangat potensial dan strategis lokasi tersebut dijadikan tempat seperti itu.
(Sumber: Harian Suara Mandiri: 08)
