BABUJU Report,- Komunitas BABUJU yang dikenal selama ini sebagai Penggiat kajian sosial budaya Dana Mbojo dan gerakan kemanusiaannya, akan menerima generasi ‘09’. Kegiatan prosesing penerimaan generasi baru ini akan dilangsungkan selama 25 hari. Dimulai pada tanggal 4 hingga 30 Desember 2011. Dalam penerimaan generasi diketuai oleh Annisah BABUJU ‘08’.
“Kami sudah menyebarkan pamflet penerimaan, hingga pada hari penutupan Pendaftaran ini (3/11), sudah ada 25 orang yang mendaftarkan diri sebagai Calon generasi ‘09’ Komunitas BABUJU” Ujar Annisah, Ketua Panitia Penerimaan saat ditemui disela-sela penerimaan generasi di Markas Komunitas BABUJU, Lingk Sadia 1 Kota Bima.
Sejak didirikan pada 20 Mei 2009, Komunitas BABUJU telah memiliki delapan Generasi. Selain itu, Komunitas BABUJU memiliki bidang kajian didalamnya yaitu, FOSIS (Forum Study Isu-Isu Strategis), LeNSA MUDA (Lembaga Analisis Pembangunan Daerah), LeKSA DAYA (Lembaga Kajian Sejarah dan Budaya) dan sebagai penopangnya, Komunitas BABUJU membentuk BABUJU Report sebagai media informasi dan Komunikasi. Yang tentunya didukung oleh 971 Judul Buku bacaan berbagai bidang.
Koordinator Komunitas BABUJU, Julhaidin SE, atau yang biasa disapa Rangga, menyatakan bahwa Penerimaan generasi kali ini akan diarahkan pada penguatan Investigasi dan Advokasi. “Dalam Penerimaan Generasi, kami lakukan tahapan pendidikan dan latihan, yaitu, Tahap Pengenalan dan peletakan dasar Pemahaman, Tahapan Penguatan dan Tahapan Pengembangan” Ujar Rangga.
Lanjutnya, dalam tahapan tersebut disuguhkan materi-materi yang sudah dikondisikan. Selama 25 hari Pengkaderan, disiapkan 32 Materi. Namun ada 22 Materi Wajib yang akan diikuti oleh peserta. Tentu dalam proses pengkaderan ini ada yang akan bertahan dan akan ada pula yang gugur, hal ini tergantung dari kemauan dan mental peserta kaderisasi. “Selama ini, selalu ada peserta yang ter-eliminasi dari prosesing untuk menjadi anggota BABUJU. Sebab, motif peserta dalam kaderisasi seperti ini dilatarbelakangi oleh ikut-ikutan, rasa penasaran, dipaksa ikut serta kemauan untuk merubah diri. Biasanya yang punya kemauanlah yang bertahan hingga akhir dari prosesing” Ungkap, Arif Budiman, BABUJU ‘01’ yang dimintai tanggapan.
Output dari Komunitas BABUJU cenderung diakui karena tempaan referensi dan bahan bacaan yang disuguhkan. Selain itu, ada Latihan Pengembangan Nalar (LPN) yang cenderung mengarahkan kepada kerangka analisis sosial. Sehingga Anggota BABUJU memiliki kemampuan menganalisah dinamika sosial secara tepat. Selain itu, potensi yang ada pada diri diasah untuk menjadi bergaining diri sehingga bermanfaat dan dapat ditepatgunakan sesuai dengan kebutuhan dunia sosial masyarakat. Hal ini, memacu dan memotivasi anggota untuk lebih maju dalam berpikir dan berdinamika. “Hampir rata-rata civitas BABUJU aktif dalam ruang kuliah karena terbiasa dengan diskusi dan logika analisah yang terasah” Ujar Rangga, yang juga adalah Dosen Muda STIH Muhammadiyah Bima ini.
Kedepan Komunitas BABUJU diarahkan untuk menjadi Lembaga Riset dan Penelitian Dana Mbojo. Hal ini dapat dilihat dari intensitas latihan-latihan Penelitian dan Pengenalan metode advokasi dan Investigasi yang dilakukan. Kemampuan menulis dan metode komunikasi yang sudah tersistematis bagi anggota, memungkinkan lahirnya bakat-bakat Journalistik dan Pemateri dalam setiap kesempatan. Dengan Motto ‘Cerdas Yang Mencerdaskan’ dibutuhkan kepekaan sosial dan kemampuan manajemen anislis melalui ‘pisau analisis’ yang kompetibel ditengah komptesisi intelektual saat ini.
”Komunitas BABUJU dengan kekuatan Propaganda Media dan kemampuan menguasai forum akan bisa diandalkan sebagai SDM yang visioner. Untuk itu, kedepannya, Komunitas BABUJU akan ber-evolusi menjadi Lembaga Penelitian dan Bank Data yang dapat dimanfaatkan oleh para akademisi di Dana Mbojo” harap Rangga. (Liputan: Dhan)


