BABUJU Report,- Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST selaku Kepala Daerah kabupaten Bima menyampaikan penjelasan atas pengajuan Rencana Anggaran Perubahan Balanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2012 dihadapan sidang paripurna ke - 14 Senin, (5/12) di Ruang rapat utama DPRD setempat.
Pada paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Drs. H. Muchdar Arsyad dan didampingi Wakil ketua, Adi Mahyudi, dan Drs. H. M. Najib H.. Ali, MM beserta segenap anggota DPRD, FKPD, Sekda Kab Bima Drs. H. Masykur HMS, pejabat eselon II, dan III, pimpinan Organisasi Politik, Organisasi Wanita, Pemuda dan Pers tersebut, Bupati Bima menyatakan, “Penyampaian pengantar nota keuangan APBD merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses penyusunan APBD, yang sebelumnya telah didahului dengan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA)”. Ungkapnya.
Oleh karenanya, H. Ferry Zulkarnanen,selaku Bupati Bima mengajak pimpinan dan anggota dewan yang terhormat untuk mengoptimalkan peran dan fungsi anggarannya, dengan membangun kemitraan yang baik antara eksekutif dan legislatif. "Kemitraan tersebut hendaknya dapat terus dipelihara dan tingkatkan di masa-masa mendatang dalam rangka membangun hubungan yang dinamis, konstruktif dan saling mengisi. Ini penting agar dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan sosial kemasyarakatan demi terwujudnya masyarakat dan daerah Bima yang lebih maju, mandiri, sejahtera, dan bermartabat.
Masih menurut Bupati, "Pembangunan yang telah laksanakan telah mampu mendongkrak kinerja perekonomian Kabupaten Bima. Hal itu dapat dilihat dari dinamisnya aktivitas ekonomi yang tercermin pada nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bima, dari Rp 2, 72 triliun tahun 2009 meningkat menjadi Rp 3,06 triliun pada tahun 2010. Pendapatan per kapita dari Rp 6,2 juta tahun 2009 menjadi Rp 6,9 juta pada tahun 2010.
Angka pengangguran cukup tertangani dengan baik yaitu sebesar 4,7 % dari angkatan kerja pada tahun 2010, mengalami penurunan sebesar 0,3 % dari tahun 2009 sebesar 4,99 %. Angka ini merupakan angka pengangguran terendah dibandingkan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat.
"Demikian pula dengan angka kemiskinan yang mengalami penurunan dari 20,42 % tahun 2009 menjadi 19,14 % tahun 2010. Menurunnya angka kemiskinan tersebut adalah akibat meningkatnya pendapatan riil masyarakat dibandingkan dengan garis kemiskinan". Katanya
Tentunya hal ini tidak terlepas dari intervensi berbagai program penanggulangan kemiskinan diantaranya program beras miskin, Program Keluarga Harapan (PKH), PNPM, perbaikan infrastruktur ekonomi dan sejumlah program pemberdayaan ekonomi produktif yang dilakukan pemerintah daerah selama ini.
Keberhasilan pembangunan juga, tambah Ferry, " Tercermin pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bima yang mengalami peningkatan dari 64,81 poin tahun 2009 menjadi 65,61 poin pada tahun 2010. peningkatan IPM ini merupakan yang tertinggi dibandingkan tahun - tahun sebelumnya".
Hal ini menunjukkan bahwa upaya sungguh- sungguh yang dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan dalam APBD yang diarahkan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun infrastruktur telah mencapai sasaran sebagaimana yang diharapkan.
”Namun mekipun demikian, perbaikan kinerja pembangunan manusia ke depan sangatlah membutuhkan perubahan perilaku, budaya dan semangat kerja dari masyarakat dengan memanfaatkan sebaik- baiknya berbagai program yang telah digulirkan oleh pemerintah”. Harapnya. (Kerjasama Kemitraan KOMUNITAS BABUJU - HUMAS PEMKAB BIMA).