http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt Gula Aren Di Talapiti, Potensi Terpendam | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » Gula Aren Di Talapiti, Potensi Terpendam

Gula Aren Di Talapiti, Potensi Terpendam

Ditulis Pada Hari Senin, 19 September 2011 | Oleh: Babuju.com

[caption id="attachment_1188" align="aligncenter" width="400" caption="Pohon Aren/Enau yang tumbuh liar di pegunungan Desa Talapiti Bima"][/caption]

BABUJU Report,- Desa Talapiti terletak di ujung timur Kecamatan Ambalawi. Desa yang merupakan pemekaran dari Desa Tolowata sejak tahun 1999 ini memiliki potensi pertanian yang cukup beragam, mulai dari padi dan palawija, kelapa, sayuran dan buah-buahan, termasuk Aren. Desa ini cukup sejuk dan asri, hutannya masih terjaga dan mata air dari sungai-sungainya mengalir jernih sepanjang tahun.

Desa ini dihuni lebih kurang 2.500 warga yang tersebar di lima dusun yaitu dusun Nggaro Nangga, Tolowata, Tala Na’e, Tala Rasabou dan Tala Boka. Ada satu potensi yang terpendam yang perlu mendapatkan perhatian dari desa ini yaitu pengelolaan hasil aren atau dalam bahasa Bima disebut Nao. Pohon-pohon Nao ini banyak tumbuh secara liar di dua dusun yaitu di Tala Boka dan Tala Rasabou. Ada ribuan pohon aren yang tumbuh di dua dusun tersebut, ini tentunya merupakan potensi besar yang dimiliki Desa Talapiti karena Aren adalah jenis tumbuhan yang multi guna mulai dari daun hingga akarnya.

Enau atau Aren (Arenga Pinnata, suku Arecaceae) merupakan sejenis pohon palma yang terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna. Palma yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25 m. Berdiameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk. Injuk atau daun Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelibungi batang. Sudah sejak lama, masyarakat di dusun Tala desa Talapiti ini menggeluti usaha pengolahan Gula Aren. Mereka bergabung dalam kelompok pengelola Gula Aren yang pernah di bina oleh salah satu LSM dari Jerman yaitu GTZ. Menurut kades Talapiti Hadiyanto, Gula aren diperoleh dengan menyedap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning. Tandan ini mula-mula dimekarkan dengan memukul-mukulnya selama beberapa hari, hingga keluar cairan dari dalamnya. Tandan kemudian dipotong dan di ujungnya di gantungkan dahan bamboo untuk menampung cairan yang menetes.cairan manis yang diperoleh dinamai Nira (Alias legen atau seguer), berwarna jernih agak keruh.

Nira ini tidak tahan lama, maka tahang yang telah berisi harus segera diambil untuk diolah nirannya; Biasanya sehari dua kali pengambilan, yakni pagi dan sore. Setelah dikumpulkan, nira segera dimasak hingga mengental dan menjadi gula cair. Selanjutnya, kedalam gula cair ini dapat dibutuhkan bahan pengeras (misalnya campuran getah nangka dengan beberapa bahan lain) agar gula membeku dan dapat dicetak menjadi gula aren bongkahan (gula gandu). Atau, ke dalam gula cair ditambahkan bahan pemisah seperti minyak kelapa, agar terbentuk gula aren bubuk (Kristal) yang disebut juga sebagai gula semut. Disamping dapat diolah menjadi gula aren, buah aren dapat diolah menjadi kolang-kaling yang disukai sebagai campuran es, manisan atau dimasak sebagai kolak.teristimewa sebagai hidangan berbuka puasa di bulan Ramadhan.

Sebagaiman nipah dan rumbia, daun pohon Enau ini juga biasa digunakan sebagai bahan atap rumah rakyat. Pucuk daunnya yang masih kuncup (janur) juga dipergunakan sebagai daun rokok, yang dikenal pasar sebagai daun kawung. Lembar-lembar daunnya di Jawa Barat biasa digunakan sebagai pembungkus barang dagangan, misalnya gula aren atau buah durian. Lembar-lembar daun inipun kerap dipintal menjadi tali, sementara dari lidinya dihasilkan barang anyaman sederhana dan sapu lidi. Para petani Aren Talapiti sangat berharap adanya bantuan pemerintah serta pihak terkait untuk membantu usaha mereka terutama bantuan modal usaha dan upaya promosi serta pemasaran dari usaha mereka. Mengingat manfaat dan jenis olahan yang dihasilkan dari pohon aren sangat banyak, mereka sangat berharap ada pihak-pihak yang peduli untuk membantu pengembangan usaha mereka. (Alan Malingi)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.