[caption id="attachment_1164" align="alignleft" width="300" caption="Bupati Kab Dompu, H. Bambang Yasin."]
[/caption]
BABUJU Report, Harian Bimeks,- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Dompu tahun 2011 mengalami Defisit senilai Rp 28,019 miliar. Fakta itu diungkapkan Bupati Dompu, Drs.H.Bambang, saat pidato penyampaian Nota Keuangan Rancangan (RKR) APBD Perubahan tahun 2011 di ruang rapat DPRD Dompu, Sabtu (10/9) lalu. Katanya, sesuai Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2012, menjelaskan bahwa Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang disebut perubahan APBD merupakan penyesuaian terhadap capaian target kinerja atau perkiraan rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah. Rencana itu di bahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, kemudian ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda).
Perda kabupaten Dompu Nomor 01 Tahun 2011 tentang APBD Tahun Anggaran 2011, kata Bupati, dalam Laporannya terstruktur sebagai berikut. Pandapatan senilai Rp 498,988 miliar, belanja senilai Rp 527,008 miliar, sehingga deficit senilai Rp 28,019 miliar. Dari pembiayaan daerah, tambah Bupati, penerimaan sebesar Rp 34,019 miliar, pengeluaran sebesar Rp 6 miliar sehingga pembiayaan netto sebesar Rp 28,019 miliar.Rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Sidang Paripurna di gedung DPRD sabtu (10/9),
PAD Dompu sebesar Rp 25,408 miliar, dana pertimbangan sebesar Rp 436,216 miliar, dan lain-lain pendapatan sah sebesar Rp 37,363 miliar. Ini terdiri dari dana bagi hasil pajak senilai Rp 31,121 miliar. Rincian belanja terdiri dari belanja tidak langsung Rp 344,330 miliar dan belanja langsung sebesar Rp 182,678 miliar.
Rincian pembiayaan daerah yakni penerimaan pembiayaan sebesar Rp 34,019 miliar sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA) senilai Rp 34,019 miliar. Untuk pengeluaran pembiayaan, terdiri dari pembentukan dana cadangan Rp 1 miliar dan penyertaan modal investasi daerah Rp 5 miliar. Berdasarkan kesepakatan KUA perubahan dan PPAS perubahan APBD Kabupaten Dompu tahun 2011, jelas Bupati, Pemerintah menyampaikan rancangan perubahan struktur APBD Perubahan Kabupaten Dompu tahun anggaran 2011 sebagai berikut. Pendapatan sebesar Rp 565,766 miliar, belanja sebesar Rp 596,834 miliar, dan defisit sebesar Rp 31,068 miliar. Pembiayaan daerah penerimaan sebesar Rp 34,068 miliar dan pengeluaran sebesar Rp 3 miliar, sehingga pembiayaan netto sebesar Rp 31,068 miliar. Ditambahkannya, PAD tidak mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp 25,408 miliar, dana pertimbangan sebesar Rp 418,039 miliar turun menjadi Rp 18,176 miliar. Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 122,318 miliar, naik Rp 84,955 miliar.
Pada dasarnya, kata Bupati, rancangan APBD Perubahan tahun anggaran 2011 ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari APBD Kabupaten Dompu yang sedang berlangsung. Substansi perubahan itu didasarkan pada beberapa pertimbangan yang dikaitkan dengan keterbatasan dana sesuai kebutuhan demi kesenambungan pemerintah dan perkembangan kebutuhan masyarakat akhir-akhir ini. Tentu saja, katanya, hal itu membawa pengaruh dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2011 dengan senantiasa memperhatikan skala prioritas dan menyusaikan dengan kedinasan yang sangat Urgen. Selain itu, mengedepankan prinsip kehati-hatian dan efisiensi. (BE.15)
[/caption]BABUJU Report, Harian Bimeks,- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Dompu tahun 2011 mengalami Defisit senilai Rp 28,019 miliar. Fakta itu diungkapkan Bupati Dompu, Drs.H.Bambang, saat pidato penyampaian Nota Keuangan Rancangan (RKR) APBD Perubahan tahun 2011 di ruang rapat DPRD Dompu, Sabtu (10/9) lalu. Katanya, sesuai Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2012, menjelaskan bahwa Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang disebut perubahan APBD merupakan penyesuaian terhadap capaian target kinerja atau perkiraan rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah. Rencana itu di bahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, kemudian ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda).
Perda kabupaten Dompu Nomor 01 Tahun 2011 tentang APBD Tahun Anggaran 2011, kata Bupati, dalam Laporannya terstruktur sebagai berikut. Pandapatan senilai Rp 498,988 miliar, belanja senilai Rp 527,008 miliar, sehingga deficit senilai Rp 28,019 miliar. Dari pembiayaan daerah, tambah Bupati, penerimaan sebesar Rp 34,019 miliar, pengeluaran sebesar Rp 6 miliar sehingga pembiayaan netto sebesar Rp 28,019 miliar.Rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Sidang Paripurna di gedung DPRD sabtu (10/9),
PAD Dompu sebesar Rp 25,408 miliar, dana pertimbangan sebesar Rp 436,216 miliar, dan lain-lain pendapatan sah sebesar Rp 37,363 miliar. Ini terdiri dari dana bagi hasil pajak senilai Rp 31,121 miliar. Rincian belanja terdiri dari belanja tidak langsung Rp 344,330 miliar dan belanja langsung sebesar Rp 182,678 miliar.
Rincian pembiayaan daerah yakni penerimaan pembiayaan sebesar Rp 34,019 miliar sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA) senilai Rp 34,019 miliar. Untuk pengeluaran pembiayaan, terdiri dari pembentukan dana cadangan Rp 1 miliar dan penyertaan modal investasi daerah Rp 5 miliar. Berdasarkan kesepakatan KUA perubahan dan PPAS perubahan APBD Kabupaten Dompu tahun 2011, jelas Bupati, Pemerintah menyampaikan rancangan perubahan struktur APBD Perubahan Kabupaten Dompu tahun anggaran 2011 sebagai berikut. Pendapatan sebesar Rp 565,766 miliar, belanja sebesar Rp 596,834 miliar, dan defisit sebesar Rp 31,068 miliar. Pembiayaan daerah penerimaan sebesar Rp 34,068 miliar dan pengeluaran sebesar Rp 3 miliar, sehingga pembiayaan netto sebesar Rp 31,068 miliar. Ditambahkannya, PAD tidak mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp 25,408 miliar, dana pertimbangan sebesar Rp 418,039 miliar turun menjadi Rp 18,176 miliar. Lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 122,318 miliar, naik Rp 84,955 miliar.
Pada dasarnya, kata Bupati, rancangan APBD Perubahan tahun anggaran 2011 ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari APBD Kabupaten Dompu yang sedang berlangsung. Substansi perubahan itu didasarkan pada beberapa pertimbangan yang dikaitkan dengan keterbatasan dana sesuai kebutuhan demi kesenambungan pemerintah dan perkembangan kebutuhan masyarakat akhir-akhir ini. Tentu saja, katanya, hal itu membawa pengaruh dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2011 dengan senantiasa memperhatikan skala prioritas dan menyusaikan dengan kedinasan yang sangat Urgen. Selain itu, mengedepankan prinsip kehati-hatian dan efisiensi. (BE.15)
