
Saat berhubungan, muncul ‘Arf’ yang tak lain adalah orang tua Bunga. tak kuasa melihat anaknya yang bergumul, Arf dengan tak sadar menikam M Srj dengan senjata tajam dan tepat mengenai ulu hati. Meski dengan luka tusuk dibadan, M Srj yang ditemani Bunga mengambil langkah seribu hingga ke RT sebelah. ”Pasangan mesum itu berlari minta Pertolongan dalam keadaan telanjang,” terang Afandi, selasa (14/6)di Cenggu.
‘Arf’ yang dikonfirmasi diruang Kapolsek Belo tidak membantah Perbuatannya. Dia mengaku Khilaf dan tak sadar Ketika melihat anak tunggalnya melakukan hubungan luar nikah. ”Saat saya tegur dan Srj berbalik menghadap lalu senjata dilayangkan dan mengenai Ulu Hatinya,” urai ‘Arf’ sambil mengeluarkan air mata. Sementara Bunga mengakui adanya Kontak badan antara dirinya dengan Srj pada malam itu. Awalnya, hubungan itu terjadi ketika dirinya dihubungi Srj via handpone untuk bertemu dijalan raya depan mushollah. Dirinya pun tak menolak ajakan itu dan menyambut kehadiran Srj. Na’asnya, lanjut Bunga, tanpa Basa-basi Srj meraih tangan dan mendorong badannya untuk masuk dihalaman mushollah dan menempelkan badan nya didinding tembok. ”Saya ditarik paksa dan dipeluk sampai kedinding tembok, saya tak bisa berkutik karena sudah terjepit. kemudian Srj mempreteli pakaian saya. saat itulah bapak saya datang dan menikam Srj,” cerita Bunga, di Polsek Belo.
Korban M Srj malam itu juga dibawa ke PKM Woha. Namun karena luka tusuk sangat serius terpaksa dirujuk ke RSUD Bima. Hingga saat ini, belum diketahui kondisi Korban. Pasca kejadian, aparat Polsek yang dikomandoi Kapolsek dan camat Belo mengantisipasi adanya aksi balas dendam dari warga Desa Nisa kecamatan Woha atas aksi penikaman Srj. Warga Nisa sempat melakukan Penghadangan diperbatasan antara Desa Cenggu dengan Nisa guna mencari warga Runggu yang akan maupun pulang dari pasar. Sehingga warga Runggu, tidak ada yang berpergian ke Tente. Namun kondisi itu tidak berlangsung lama dan kini kondisinya aman, setelah pelaku menyerahkan diri. (SM.12)