![]() |
Pelaku Penggrebekan Sat Pol PP (Foto; Bimakini.com) |
BABUJU Report,- Berbagai upaya dilakukan oleh aparat pemerintah kota Bima dalam mendukung program 'Bima Berzakat, Magrib Mengaji'. Setidaknya, gelar operasi meminimalisir kemaksiatan terus dilakukan dilakukan oleh Pasukan Trantib Kesbangpolinmas dan Sat Pol PP kota Bima. Hal ini nampak dari penyisiran yang dilakukan pada hari selasa lalu (17/7) diberbagai Losmen dan Hotel seputar Kota Bima.
Tak ayal Dua pasangan selingkuh dan pelajar terjaring operasi penertiban penyakit sosial pada Operasi jelang bulan suci Ramadhan tahun ini. Operasi yang diselenggarakan mulai sekitar pukul 10.00 wita hingga menjelang siang tesebut dipimpin langsung oleh Kasat Pol PP Kota Bima, Drs. H. Mahfud, M.Pd .
Setidaknya dalam operasi penyakit sosial kali ini, Pol-PP mengerahkan tiga mobil patroli dan puluhan anggota untuk menyusuri sejumlah penginapan.
Operasi diawali dari losmen Vivi atau tempat yang dikenal sebagai lokasi prostitusi terselubung. Kemudian dilanjutkan di Losmen Dewi Sari Kelurahan Dara. Ditempat itu Pol-PP berhasil mengamankan satu pasangan asal Kecamatan Bolo berusia diatas 50 tahunan.
Lalu, ditempat lain satu pasangan Asal Kecamatan Madapangga diamankan di Hotel Favorit.
Pasangan yang tertangkap, sempat mengelak dan mengaku mereka bersaudara. Karena tidak bisa menunjukan identitas sebagai pasangan suami istri, aakhirnya digelandang ke kantor Pol-PP untuk diberikan pembinaan.
Penyisiran dilanjutkan di Hotel Asa Kota dan Losmen Komodo serta losmen Dara, tapi tidak ditemukan pasangan yang menjadi incaran.Diduga, bahwa operasi yang digelar siang hari tersebut telah bocor dan diketahui oleh para pemilik Hotel dan Losmen. Sehingga, operasi kali ini nihil. "Menurut laporan warga yang kita terima, bahwa banyak pasangan selingkuh terlihat keluar masuk losmen dan Hotel, namun setiap operasi dilakukan sangat nihil. Perlu dilakukan evaluasi dan pengetatan target" Ujar Kasat Pol PP yang dihubungi pasca Operasi dilakukan.
Kasat Pol-PP Kota Bima, Drs. H. Mahfud mengatakan operasi ini dilakukan jelang bulan suci Ramadhan, terutama berkaitan dengan penyakit masyarakat, Pekerja Seks Komersial (PSK), pasangan diluar nikah, Minuman Keras (miras) dan dilanjutkan dengan razia rumah makan yang buka di siang hari saat umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Mahfud mengaku, seperti yang dilasir juga oleh Kahaba.com, operasi penertiban direncanakan rutin setiap hari diadakan. Baik sebelum maupun saat bulan Ramadhan. Untuk itu, dia berharap partisipasi masyarakat mendukung petugas saat menjalankan tugas yang dimaksud. (Liputan: Hendra)