Dam Pelaparado - Monta |
BABUJU Report,-
Disaat warga Kecamatan Woha, Belo Selatan serta Palibelo sibuk membersihkan
rumah serta halaman dari lumpur dan sisa Banjir Bandang yang menerjang sejak
pagi hingga sore hari pada sabtu kemarin (26/5). Warga Kecamatan Monta kabupaten
Bima beriringan menuju Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima. Kedatangan
Puluhan hingga ratusan warga tersebut akibat merebaknya Isu Dam Pelaparado Jebol.
Menurut beberapa warga yang datang bertujuan mengungsi tersebut,
bahwa didesa Simpasai dan Tangga, warga sudah menghabarkannya melalui pengeras
suara di Masjid dan Langgar. “Kami kesini karena kami mendengar bahwa Dam
Pelaparado retak dan akan Jebol sehingga kami mengungsi dengan bekal seadanya”
Ujar Bisri, salah seorang Pengungsi yang ditemui.
Pantauan BABUJU Report,
di Bandara Bima, Para pengungsi kebanyakan anak-anak yang masih berseragam
pramuka dan kaum Perempuan. Mereka dipulangkan dari sekolah dan diangkut dengan
menggunakan Dump Truck serta mobil Pickup untuk menjauh dari Dam
Pelaparado.
Menurut beberapa pengungsi lainnya, bahwa sebagian warga
lain yang ikut mengungsi banyak juga yang mengungsi di Doro Keli. “Kami
sampai disini karena kami pikir, disini lebih aman, dekat dengan Doro Belo dan
dekat dengan Bantuan jika dibutuhkan” Ujar Maemunah Warga Tangga.
Pantauan langsung BABUJU Report di Dam Pelaparado, tidak
menunjukan tanda-tanda air meluap ataupun ada keretakan dibeberapa tebing. Di Dam
Pelapardo juga Nampak beberapa TAGANA Kabupaten Bima yang datang mengecek kabar
dan isu yang beredar.
Setelah dipastikan bahwa Dam Pelaparado tidak seperti yang
diisukan, warga yang terlanjur mengungsi di Doro Keli maupun di bandara Sultan Salahudin
Bima pun dihimbau untuk kembali kerumah masing-masing. Akhirnya warga pun
kembali sore hari menjelang Magrib setelah diyakinkan oleh tim BASARNAS dan
TAGANA Kab Bima bahwa Jebolnya Dam Pelaparado hanyalah Isu yang dihembuskan
oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. (Liputan:
Fatwa)