http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt PERTAMINA KEMBANGKAN PERTANIAN TERPADU DIKAB BIMA SENILAI Rp 20 M | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » » PERTAMINA KEMBANGKAN PERTANIAN TERPADU DIKAB BIMA SENILAI Rp 20 M

PERTAMINA KEMBANGKAN PERTANIAN TERPADU DIKAB BIMA SENILAI Rp 20 M

Ditulis Pada Hari Sabtu, 31 Maret 2012 | Oleh: Babuju.com

BABUJU Report,- Pertanian terpadu (integrated farming) akan menjadi pendekatan yang akan diterapkan dalam pilot project program 'Bedah Desa Mandiri Pertamina' berbasis peternakan di Desa Bajo-Soromandi dan Rumput laut di desa Dumu-Langgudu Kabupaten Bima. Demikian simpulan Rapat Konsolidasi Bedah Desa Mandiri yang merupakan kerjasama Pertamina, Kementerian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), UGM dan Pemerintah Kabupaten Bima, Jumat Sore (30/3) di Aula Bappeda Kabupaten Bima.

Pada rapat yang dihadiri Ir. Ambar Pertiwiningrum. P.hD, DR. Rusnadi Padjung dan empat sfat Sekber Bedah Desa Mandiri Pertamina/BDMP, Tim Pakar UGM Prof. DR. Ir. Ali Agus, DAA, DEA dan DR. Adhi Kurniawan serta Soehardini, SE, MM (Pertamina), pejabat eselon III Dinas Peternakan, Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Bappeda, BP4K dan Badan Ketahanan Pangan, Staf Ahli Menteri PPDT Ir. Rahmat Tatang mengharapkan program ini bisa meningkatkan komitmen dan mengubah sikap dalam melihat proses yang pendekatannya diharapkan berbeda dan mendorong kemajuan masyarakat. Semua akan dipertanggung jawabkan.

Pada rapat yang dipandu Kepala Bappeda Kabupaten Bima Drs. Muzakkir, M.Sc, Tatang menyatakan "Pertamina sebagai penyedia dana akan mendorong lebih cepat progresnya. Ada lompatan kemajuan atas dukungan tim yang merangsang masyarakat untuk bekerja secara inovatif. Harus ada inovasi dan penggalian kebutuhan secara rill amat penting dilakukan". Terangnya.

Program Bedah Desa Mandiri Pertamina di Kabupaten Bima yang pada tahun I ini mengalokasikan dana Rp. 20 milyar ini, lanjut Tatang, merupakan yang kedua setelah diterapkan di Kabupaten Sorong 1 tahun lalu. Agar ada kemajuan, para pemangku kepentingan di Kabupaten Bima harus lebih terbuka menyampaikan permasalahan dan kebutuhan secara rill, bukan hanya daftar keinginan. Untuk ini maka ke depan dituntut untuk lebih dekat dan berkomitmen melaksanakan program ini. "Kita akan coba gunakan dana dari BUMN Pertamina yang ingin berperan sebagai yang terdepan memantapkan pendanaan, disamping ingin melihat hasil (output) dan manfaat (outcome) bagi masyarakat. Bila program ini gagal, maka yang mengalami kerugian adalah masyarakat itu sendiri karena kehilangan kesempatan untuk maju lebih cepat. Mudah-mudahan program ini akan lebih cepat memicu kemajuan. Tangan-tangan birokrasi diharapkan bisa menggerakkan potensi yang ada, dan bila ini berhasil, maka 100 kabupaten lainnya akan didorong untuk diberikan pendanaan". Terang Tatang.

Tim Pakar UGM Prof. DR. Ir. Ali Agus, DAA, DEA dalam pemaparannya menyatakan UGM berkomitmen mendukung kemajuan melalui pertanian terinegrasi dan ada banyak pengalaman UGM bekerja dengan masyarakat pedesaan. "Setiap wilayah mempunyai potensi, dalam konteks ini, UGM akan melakukan pendampingan minimal 3 tahun, agar hasilnya nampak. Pertanian terpadu ini akan mensinergikan beberapa komoditas untuk mengembangkan variasi komoditas, tergantung potensi yang ada. Dengan cara ini, maka akan menurunkan ongkos produksi". paparnya.

Budidaya ternak misalnya akan sangat menguntungkan karena dalam pengolahannya tidak ada yang terbuang, mulai dari daging sanpai kotorannya. "Agar harapan ini dapat dicapai, maka komitmen harus jelas dan kegiatan harus fokus agar program dapat berkelanjutan. Aspek penting yang harus dikedepankan adalah perlunya kemitraan. Hal ini ibarat dua sisi mata uang di satu sisi, praktisi dan akademisi melakukan transfer teknologi dari kampus secara teknologi harus cepat dan tepat". Papar Prof Ali.

Pada sesi tanya jawab, Kepala Bidang Penyebaran dan Pengembangan Ternak Dinas Peternakan menyatakan, Ir. Ismail menyatakan, kendala budidaya ternak di Kabupaten Bima adalah karena kesenjangan pakan yang diakibatkan adanya 2 musim yang berbeda, kekurangan pakan ini harus diantisipasi dengan melakukan pengolahan pakan dari limbah kedelai, jagung dan padi. Upaya lain yang perlu dilakukan adalah menjamin ketersediaan air dengan melakukan bor air di sekitar areal budisaya ternak.

Untuk mendukung penyediaan pakan, perlu pelatihan pengolahan pakan dan penyediaan gudang limbah. "Artinya kegiatan peternakan akan normal kalau ketiga aspek ini dipenuhi". Urai Ismail. Terkait pengembangan potensi perikanan, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Ir. Farid menyatakan, prioritas yang harus dibenahi adalah perbaikan infrastruktur jalan desa ke lokasi budidaya rumput lait dan pembangunan gudang rumput laut.

Disamping, penyediaan sarana kesehatan, pendidikan dan pelatihan budidaya dan pengolahan pasca panen. Demikian halnya bidang pertanian, saat ini rata-rata petani menggunakan Sarana produksi berbahan dasar kimia. Karena itu, penggunaan limbah ternak akan sangat membantu budidaya pertanian palawija anorganik". Terangnya.

(Sumber: http://bimakab.go.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1517)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.