http://babujuwebsite.googlecode.com/files/js.txt KOMUNITAS BABUJU Silahturahim dengan IMBI MATARAM: BANGUN KESADARAN BUDAYA DITENGAH KEMEROSOTAN MORAL GENERASI | Portal Berita Komunitas Babuju
HEADLINE :
Home » , » KOMUNITAS BABUJU Silahturahim dengan IMBI MATARAM: BANGUN KESADARAN BUDAYA DITENGAH KEMEROSOTAN MORAL GENERASI

KOMUNITAS BABUJU Silahturahim dengan IMBI MATARAM: BANGUN KESADARAN BUDAYA DITENGAH KEMEROSOTAN MORAL GENERASI

Ditulis Pada Hari Selasa, 28 Juni 2011 | Oleh: Babuju.com

(Komunitas BABUJU bersama Pengurus Teras IMBI - Mataram)


BABUJU Report,- Budaya adalah benteng peradaban, sebab etika, estetika, norma  serta makna kehidupan sosial terkandung dalam budaya itu sendiri. Budaya menunjukan bangsa dan bangsa menujukan karakter sosial masyarakat. Sehingga kesadaran budaya dan membudayakan kesadaran sosial merupakan benteng akhir dalam rangka mempertahankan nilai moral generasi sebuah negeri. Hal tersebut nampak hangat dibahas dalam suasana silahturahmi Komunitas BABUJU di Asrama IMBI (Ikatatan Mahasiswa Bima) Mataram, minggu Kemarin (26/06).


Komunitas BABUJU diwakili oleh Koordinator BABUJU, Julhaidin, Najib (Leksa Muda BABUJU) dan Agil (FOSIS BABUJU) bertandang ke Asrama Bima – Mataram pada hari minggu siang, diterima secara kekeluargaan dan penuh akrab oleh Ketua IMBI Mataram, Arif dan Ketua Asrama Bima – Mataram, Roni Fardilah Serta rekan-rekan pengurus teras IMBI Mataram.

Dalam kunjungan silahturahim tersebut, banyak hal dibahas, tentunya hal-hal yang sifatnya ‘hangat’ diperbincangkan oleh masyarakat di Dana Mbojo. Namun yang lebih diperuncing dalam diskusi lepas kegiatan silahturahim  tersebut adalah pembicaraan mengenai kemerosotan moral generasi Bima yang akhir-akhir ini disorot oleh berbagai pihak masyarakat Bima yang ada diluar Dana Mbojo.

Ketua Asrama IMBI menyatakan bahwa, pemberitaan website BABUJU menjadi sangat penting untuk diikuti karena terkait erat dengan dinamika serta fenomena kekinian Bima. “saya selalu mendengar cerita teman-teman terkait berbagai berita dan analisah yang disuguhkan dalam website BABUJU, dan itu menjadi bahan diskusi teman-teman Bima di Mataram, apalagi tentang dinamika kemerosotan Moral” Ujarnya ditengah diskusi lepas tersebut.


Akhir-akhir ini banyak fenomena kemerosotan moral budaya maupun sosial yang terjadi di Dana Mbojo, antara remaja dengan remaja, oknum guru dengan siswa, oknum mahasiswa dengan oknum pejabat dan sebagainya. Sehingga perlu adanya upaya bersama dalam meminimalisir semua ini. “Dou Mbojo (orang Bima) harus peka dengan persoalan ini, sebab jika kita mulai disuguhkan oleh kondisi serta fenomena-fenomena yang dekadensi seperti ini, maka lambat laun Dou Mbojo akan mengalami jaman Jahiliyah, dimana orang tua sudah tidak dianggap dan saudara sudah tidak dikenali sebagai saudara” Ungkap Roni.

Arif yang dipercayai oleh Mahasiswa Bima – Mataram menakhodai IMBI selama satu tahun kedepan ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah yang lamban menangani banyak persoalan di Bima sehingga membias pada berbagai persoalan lainnya. Putra asal Sape ini, menantang Pengurus teras IMBI untuk menyusun rekomendasi untuk disampaikan kepada pihak eksekutif kota maupun kabupaten Bima serta kepada pihak legislatifnya untuk lebih intens menangani persoalan-persoalan kemerosotan moral yang terjadi belakangan ini.

Sedangkan Roni, yang dipercayai untuk mengurus Asrama Bima – Mataram yang telah direhab permanen oleh pemkab Bima sejak tahun 2007 dengan anggaran APBD sebesar Rp 750 juta ini, juga meminta kepada Komunitas BABUJU untuk tetap semangat dan menyuguhkan pemberitaan-pemberitaan yang membangun serta wacana dan isu yang hangat sehingga website BABUJU bisa menjadi ‘kiblat’ analisis dan kiblat wacana untuk mahasiswa maupun masyarakat Bima yang ada diluar Bima itu sendiri. Putra kelahiran Wera ini sepakat untuk segera membahas hal-hal yang bersifat moralitas dan mentalitas masyarakat Bima itu sendiri dan akan menjadi Rekomendasi khusus dari IMBI Mataram untuk diserahkan kepada stakeholder di Bima.

Pada kesempatan tersebut, koordinator Komunitas BABUJU, Julhaidin atau biasa di sapa Rangga Babuju, mengucapkan terima kasih telah disambut dengan hangat dan penuh kekeluargaan. “Komunitas BABUJU hanyalah wadah dalam menempa pemuda serta mahasiswa di Bima yang gemar membaca dan menulis. Sebab yang membuat masyarakat serta mahasiswa Bima stagnan dalam berpikir dan ber-kreatifitas adalah minimnya budaya membaca dan menulis. Hal ini yang membuat Bima semakin ‘mundur’ ditengah kompetetisi kecerdasan maupun kompetisi kreatifitas pemuda. Sehingga tidak heran, kondisi yang terjadi, itu-itu saja” ujarnya.



 

 

( ASRAMA BIMA - MATARAM)

 

 

 

“Sekarang saatnya generasi Bima menyatukan pemahaman meski beda pola yang dilakukan, bahwa Bima butuh penggugahan budaya, kesadaran sosial serta stimulasi kreatifitas untuk dapat menjadi ‘teladan’ yang baik dan tepat untuk generasi setelahnya. Ini penting mengingat dinamika Amahami, fenomena Paruga Na’e Woha, esek-esek Dantaraha serta seabrek legitimasi secara tidak langsung atas tindak tanduk prilaku yang amoralis di Dana Mbojo” Jelas Rangga mengingatkan.

Akhir dari silahturahim tersebut, IMBI Mataram berjanji untuk segera menindaklanjuti setiap pemberitaan dari komunitas BABUJU untuk menjadi bahan diskusi yang hangat serta jika memungkinkan akan dijadikan dasar rekomendasi untuk Kota dan Kabupaten Bima. Di kesempatan yang sama, Koordinator Komunitas BABUJU juga meminta untuk menyatukan langkah guna mengantisipasi salah satu gerakan ‘Yahudinisme’ yaitu mencampur adukan pemahaman budaya yang baru dan lama kedalam keniscayaan sosial yang terbangun dengan menggunakan pola sekularisme dan memanfaatkan ‘wanita’ sebagai ‘amunisi’ penghancuran generasi. (Liputan: Agil)
Bagikan Berita Ini :
 
Copyright © 2011. Portal Berita Komunitas Babuju . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website.